Terkini

Rupa-Rupa Peredaran Ganja di Samarinda, Dibungkus Kemasan Kopi hingga Ikan Asin

person access_time 4 years ago
Rupa-Rupa Peredaran Ganja di Samarinda, Dibungkus Kemasan Kopi hingga Ikan Asin

Paket ganja 1,5 kilogram diamankan BNNK Samarinda. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

BNN Samarinda mengamankan ganja 1,5 kilogram berbalut kopi bubuk. Dipesan lewat media sosial dari Medan.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Rabu, 24 Juni 2020

kaltimkece.id Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda mengungkap jaringan narkotika jenis ganja di Samarinda. Barang bukti seberat 1,5 kilogram itu semula dikemas dalam bungkusan kopi bubuk. Dipesan melalui media sosial dari Medan, Sumatera Utara.

Ditemui Rabu, 24 Juni 2020, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BNNK Samarinda, Ajun Komisaris Besar Polisi Halomoan Tampubolon, mengatakan bahwa penyelidikan dilakukan setelah mendapat informasi dari masyarakat. Terkait adanya pengiriman paket narkotika dari Sumatera Utara.

"Kami menerima informasi ada kiriman narkotika dari Sumatera Utara ke beberapa provinsi di Indonesia. Seperti Sulawesi dan Kalimantan Timur. Yang salah satu daerah tujuannya Samarinda," jelas AKBP Halomoan Tampubolon.

Setelah informasi tersebut dipastikan kebenarannya, BNNK Samarinda yang didukung BNNP Kaltim, melakukan pengungkapan pada Selasa, 16 Juni 2020. Di Jalan Kedondong, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.

Ketika dilakukan pengungkapan, paket tersebut berada di tangan seseorang berinisial JJ, usia 20 tahun. Berstatus mahasiswa. Dari pengakuan JJ kepada petugas, ia diperintah oleh seorang berinisial AR, usia 24 tahun, untuk mengambil paket tersebut. AR diketahui berstatus honorer di sebuah instansi pemerintahan di Samarinda.

AR mengaku diperintah oleh H, usia 26 tahun. Sedangkan AR mengaku diperintah oleh seorang bandar, AD, yang berdomisili di Kalimantan Utara.  JJ, AR, dan H diamankan petugas BNNK Samarinda. Sedangkan AD dalam pengejaran.

Di Kaltim, khususnya Samarinda, peminat ganja adalah kalangan anak muda. Seperti pelajar dan mahasiswa. Dari pemeriksaan awal terhadap para tersangka, mereka saling mengenal karena dari satu kampus yang sama.

"Jadi antara bandar dan penerima paket ini, dulu satu kampus yang sama dan satu organisasi teater yang sama,"  ucap AKBP Halomoan Tampubolon.

"Pengiriman paket narkotika saat ini bervariasi. Paket ganja yang dibalut kopi adalah salah satunya. Selain itu ada juga paket ganja yang dibalut ikan asin. Hal itu merupakan trik yang dilakukan untuk mengelabui petugas agar aroma khas narkotika tidak tercium," lanjut AKBP Halomoan Tampubolon.

Dari pendalaman BNNK Samarinda, peminat ganja di Kaltim merupakan kalangan anak muda dan mahasiswa. Karena itu, BNN menolak tegas rencana legalisasi ganja di Indonesia, seperti dilakukan di Eropa.

Ganja di Indonesia berbeda dengan yang beredar di Eropa atau Amerika Serikat (AS). Ganja dari Indonesia mengandung zat kimia Tetrahydrocannabinol (THC) yang tinggi. Sedangkan di Eropa dan AS, lebih ke zat Cannabidiol (CBD). THC diyakini mengandung psikoaktif sedangkan CBD tidak.

"Kalau ganja di Indonesia mengandung THC tertinggi di dunia sehingga dampaknya ke syaraf. Sehingga ganja asal Indonesia memiliki daya rusak yang luar biasa. Kalau di Eropa, tidak. Mereka ditanam di rumah kaca dan sudah semacam hasil genetika," pungkas Tampubolon. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar