Terkini

Samarinda yang Pertama Operasikan Mobil PCR di Kalimantan, Deteksi Covid-19 Hitungan Menit

person access_time 4 years ago
Samarinda yang Pertama Operasikan Mobil PCR di Kalimantan, Deteksi Covid-19 Hitungan Menit

Mobil polymerase chain reaction (PCR) penyakit menular bergerak milik Pemkot Samarinda. (Dokumentasi Dinkes Samarinda)

Teknologi canggih tersemat dalam minibus ini. Memiliki nilai total Rp 3 miliar.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Senin, 03 Agustus 2020

kaltimkece.id Pemkot Samarinda menunggu kedatangan mobil polymerase chain reaction (PCR) penyakit menular bergerak. Kendaraan roda empat berbentuk minibus tersebut dilengkapi dua mesin PCR canggih. Teknologi terkini dari Korea Selatan.

Pemerintah berharap kehadiran alat baru tersebut mempercepat pengujian sampel hasil swab yang menumpuk di laboratorium. “Ada dua mesin dalam mobil itu. Sehari bisa 500 sampel diperiksa. Kalau full seharian bisa 1000 sampel. Hasilnya bisa ketahuan dalam 45 menit sampai 1 jam,” kata Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin.

Kecepatan itulah yang bakal dimanfaatkan memeriksa ratusan sampel masal. Harapan pemkot, hasil deteksi dini dan pengendalian Covid-19 berjalan cepat.

Dijadwalkan mobil tersebut tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Jumat, 7 Agustus 2020. Dinkes Samarinda berencana segera mengoperasikan fasilitas tersebut berkeliling kota 24 jam penuh.

Sasaran utama pengujian sampel lewat alat ini adalah pasien di rumah sakit karantina, orang dengan gejala berat, maupun warga dengan riwayat kontak erat pasien positif Covid-19. Baik yang melapor ke nomor darurat 112, ataupun hasil tracing petugas medis.

Sejauh ini, belum ditemui kendala operasional alat baru tersebut. Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Samarinda, Osa Rafshodia, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 2.500 paket reagent Covid-19. "Pengujian ini gratis dan tingkat akurasinya 100 persen," kata Osa.

Mobil serupa diketahui juga dioperasikan Pemprov Jawa Timur dan Jawa Barat. Samarinda, disebut Osa, menjadi yang pertama di Kalimantan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih, menambahkan bahwa laboratorium PCR berjalan seharga kisaran Rp 3 miliar tersebut mampu mendeteksi penyakit selain Covid-19. “Sampel swab yang bisa diuji tergantung reagent. Selain Covid-19, bisa juga untuk menguji penyakit HIV dan TBC,” tandasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar