Saran Awang Faroek jika Karantina Wilayah Akhirnya Diberlakukan di Kaltim

Ditulis Oleh: Fel GM
Senin, 30 Maret 2020

kaltimkece.id Penyebaran Covid-19 di Kaltim sudah mulai mengkhawatirkan. Sejak pasien pertama diumumkan pada Rabu, 18 Maret 2020, kini sudah 17 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Itu berarti, hanya dalam 12 hari, ada 16 pertambahan kasus di Kaltim. Satu orang di antaranya, lelaki berusia 60 tahun asal Kalimantan Selatan yang sedang dirawat di Balikpapan, meninggal dunia, Ahad, 29 Maret 2020.

Anggota DPR RI daerah pemilihan Kaltim, Awang Faroek Ishak, telah berada di Bumi Etam sejak 20 Maret silam. Dari kediamannya di Samarinda, Faroek memantau perkembangan dan situasi Kaltim akibat pandemi ini. 

Menurut Faroek, angka-angka kasus Covid-19 di Kaltim sudah cukup bagi pemerintah untuk mengambil keputusan. Pemerintah daerah, jika perlu, dapat memutuskan karantina wilayah.

“Jika keputusan tersebut pada akhirnya diambil, saya menyarankan cukup manusia yang dikarantina,” jelas mantan gubernur Kaltim dua periode ini. 

Sementara itu, untuk barang dan jasa, tetap dibuka demi kelancaran pasokan kebutuhan pokok. Dua wilayah utama yang lalu lintas barangnya mesti dijaga adalah Surabaya dan Sulawesi Selatan. Dari dua lokasi ini, kebutuhan bahan pokok Kaltim dipasok.

“Selain kebutuhan pokok, arus barang dari kedua wilayah itu dijaga agar tidak menimbulkan kerugian terhadap perekonomian Kaltim,” lanjutnya.

Faroek, kini 72 tahun, menambahkan bahwa masyarakat perlu menyadari betapa penting karantina wilayah ketika diberlakukan. Jika pandemi belum mereda hingga Ramadan dan Idulfitri, masyarakat patut menerima keputusan pemerintah untuk tidak mudik. 

“Jadi bagi warga Kaltim yang berasal dari Sulawesi dan Jawa, tidak perlu pulang kampung dulu. Tetap di rumah saja. Bersama-sama kita berikhtiar dan berdoa agar keadaan ini segera berlalu,” tutup politikus Partai Nasdem ini. (*)