Terkini

Sudah 89 Kasus di Samarinda, DBD yang Sama Bahayanya tapi Terpinggirkan Isu Virus Corona

person access_time 4 years ago
Sudah 89 Kasus di Samarinda, DBD yang Sama Bahayanya tapi Terpinggirkan Isu Virus Corona

Risiko demam berdarah dengue juga mengancam warga Samarinda pada periode ini. (shutterstock)

DBD telah mencatatkan 89 kasus pada triwulan pertama 2020 ini di Samarinda. Jumlah yang tak bisa dianggap remeh.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Senin, 16 Maret 2020

kaltimkece.id Ditengah keresahan wabah Covid-19 atau virus corona, penyakit demam berdarah dengue (DBD) nyatanya mengancam lebih masif. Tercatat sudah 89 kasus pada triwulan pertama 2020 ini di Samarinda.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Samarinda, dr Osa Rafshodia, mengingatkan warga terkait ancaman DBD. Sama bahayanya dengan virus corona yang saat ini mengancam kestabilan dunia. "Semua penyakit sama berbahayanya," ungkapnya, Senin, 16 Maret 2020.

Di Samarinda, sejak Januari-Maret 2020 tercatat 89 kasus DBD yang ditangani. Namun jumlah tersebut lebih sedikit dari tahun sebelumnya. "Terjadi penurunan jumlah kasus dari tahun kemarin. Pada Januari-Maret 2019 ada 127 kasus," bebernya.

Dari 89 kasus DBD triwulan pertama 2020, belum ada satupun korban jiwa. "Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Adapun penanganan korban DBD telah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). "Kalau ada demam akan dirujuk dan diperiksa darahnya. Sesuai lah dengan kondisi medis," katanya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat selalu melakukan pencegahan. "Dengan melakukan 3 M. Menguras, menutup, mengubur barang bekas untuk pemberantasan sarang nyamuk. Lebih baik mencegah daripada mengobati," tutupnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar