Terkini

Susah Air Berbulan-bulan, Proyek Gorong-Gorong Jadi Alasan

person access_time 5 years ago
Susah Air Berbulan-bulan, Proyek Gorong-Gorong Jadi Alasan

Dirut PDAM Tirta Kencana Samarinda Nor Wahid Hasyim. (Giarti Ibnu Lestari/kaltimkece.id)

Dirut PDAM mengklaim pengerjaan gorong-gorong di lintasan pipa PDAM jadi alasan macetnya air bersih di sejumlah kawasan.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 17 September 2019

kaltimkece.id Masalah warga Samarinda tak terhenti di kemarau panjang dan kabut asap. Sekitar dua bulan ini, keran air tak ngalir-ngalir. Distribusi dari PDAM seret.  

Arip Syaripudin termasuk yang menjerit karena kesulitan air bersih. Bahkan sudah dua bulan lamanya. Arip adalah wakil direktur Bagian Kesantrian, Pesantren Istiqomah Muhammadiyah di Jalan KH Wahid Hasyim, Sempaja Timur, Samarinda Utara.

Melalui media sosial Facebook, ponpes tersebut meminta bantuan air kepada wali kota Samarinda. Air mati total selama 8-16 September 2019. Saat mengalir pun begitu kecil. Padahal di kompleks ponpes berdiri Panti Asuhan Istiqomah Muhammadiyah.

Sebelumnya aliran air sudah tak menentu. Itupun hanya tengah malam. Santri dan warga panti asuhan di sini ada 203 orang. Konsumsi air biasanya 7.000 liter per hari. Dibagi dua antara asrama laki-laki dan perempuan.

Selain susah membeli air tandon karena antre, opsi ini nyatanya cukup memberatkan. Berat di ongkos lebih tepatnya. Satu tandon berisi 1.200 liter dikenai Rp 75 ribu. Padahal, kebutuhan ponpes dan panti asuhan adalah 7.000 liter per hari. Maka, dalam sehari saja mesti keluar ongkos Rp 437.500. Belum lagi untuk minum yang mengandalkan air kemasan.

“Akhirnya kami minta bantuan lewat media sosial dan ada yang menanggapi,” sebut Arip kepada kaltimkece.id. Dari jeritan di media sosial, bala bantuan akhirnya datang. Pasokan air diantar lima tangki PDAM dan Balakarcana Samarinda.

“Senin malam (16 September 2019) air PDAM mulai mengalir. Tapi kecil sekali. Itupun masih mati-nyala. Dan hingga saat ini belum mengalir di asrama putri,” tambah Arif.

Terusik Proyek

Disebutkan Direktur Utama PDAM Tirta Kencana Samarinda, Nor Wahid Hasyim, terganggunya distribusi air disebabkan proyek gorong-gorong di sejumlah tempat. Sejumlah pengerjaan bertepatan jalur pipa PDAM.

Rehabilitasi mau tak mau dilakukan di kawasan terdampak. Apalagi ada pipa rusak terkena kerukan ekskavator. Buka sekali dua kali. Malah sampai 12 kali. Perbaikan berangsur terlaksana. Distribusi air diklaim normal bertahap.

Situasi lebih pelik terjadi di Samarinda Ulu. Pipa utama di simpang Jalan Pangeran Suryanata meledak. Pipa ini turut mengaliri air bersih hingga Jalan Abdul Wahab Sjahranie. Kini telah diperbaiki dan tahap normalisasi. Tapi waswas tak berhenti di situ. Masih ada pengerjaan gorong-gorong di Jalan Abdul Wahab Sjahranie sekira 150 meter. PDAM hanya berharap tak lagi ada pipa jadi korban.

Selama masa distribusi terganggu, air bersih disuplai secara manual. Kerja sama dilakukan dengan Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda. Juga Barisan Relawan Kebakaran dan Bencana Alam (Balakarcana) Samarinda. Truk tangki air dikerahkan bersama sejumlah unit milik swasta. Total 15 truk tangki air diturunkan.

Suplai air tak dipungut biaya. Dikirim berdasar permintaan warga lewat RT, lurah, atau kecamatan. Dibagikan ke seluruh warga, bukan perorangan. "Saat ini kami fokuskan ke Sempaja. Karena di sana aliran utama kami,” sebutnya.

Air bersih juga sempat terhenti selama seminggu di Kelurahan Bantuas, Palaran. Penghentian dilakukan lantaran kadar garam air mencapai 270 mg. Sedangkan kategori normal maksimal 250 mg. Setelah perundingan dengan warga, air akhirnya kembali dialiri. Tapi disepakati hanya untuk pemakaian mandi, cuci, kakus atau MCK.

"Sejauh ini tidak ada pengaruh kemarau dengan distribusi PDAM Samarinda. Tapi pola pakai warga yang membuat kami kewalahan. Mungkin karena kondisi cuaca panas membuat konsumsi air bertambah dibanding. Seperti menyiram tanaman atau intensitas mandi yang lebih dari biasa," tutup Nor Wahid. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar