Terkini

Tak Bisa Jalan Kaki dan Selfie di Jembatan Mahakam IV, Mulai Dibuka 2 Januari 2020

person access_time 4 years ago
Tak Bisa Jalan Kaki dan Selfie di Jembatan Mahakam IV, Mulai Dibuka 2 Januari 2020

Wagub Kaltim Hadi Mulyadi saat melintas dengan mobil dinasnya di Jembatan Mahakam IV. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Sementara Jembatan Mahakam IV beroperasi, saudara tertuanya mendapat rehabilitasi besar setelah 33 tahun berdiri dan 17 kali ditabrak kapal tongkang.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Selasa, 31 Desember 2019

kaltimkece.id Jembatan Mahakam IV dibuka untuk umum Kamis, 2 Januari 2020. Kepastian tersebut didapat setelah Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim Taufik Fauzi, meninjau infrastruktur tersebut pada Senin sore, 30 Desember 2019.

Jembatan Mahakam IV mulai dibangun 2012. Diharapkan menjadi kado tahun baru warga Samarinda. Hadi Mulyadi memastikan Jembatan Mahakam IV telah memenuhi syarat dari hasil uji beban Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

"Jembatan Mahakam IV mulai dilalui tanggal 2 Januari 2020 atau malam Jumat. Dan akan diuji coba oleh Bapak Gubernur," terang Hadi Mulyadi.

Uji beban Jembatan Mahakam IV dilakukan KKJTJ pada 22 Desember 2019. Menempatkan 36 truk roda 10 di sepanjang jembatan. Dari laporan data pengujian, kondisi Jembatan Mahakam IV terbilang lebih baik dibandingkan ketiga jembatan yang telah berdiri sebelumnya di atas Sungai Mahakam sisi Samarinda.

Sesuai rencana, jembatan yang baru rampung pemasangan lampu tematik itu akan difungsikan dengan skema lalu lintas satu jalur. Namun sementara digunakan dua jalur. Pasalnya, Jembatan Mahakam I akan dilakukan rehabillitasi skala besar. Dinas PUPR Kaltim segera melakukan kajian. Hadi berpesan proses rehab tersebut tidak memakan waktu lama.

"Kami rencananya dua jalur atau masing-masing jembatan jalur searah. Jadi jembatan Mahakam I tetap berfungsi. Tetapi oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), karena umurnya sudah 33 tahun dan 17 kali ditabrak, (Jembatan Mahakam I) akan diperbaiki atau rehab besar," ucapnya.

Pada hari yang sama, Satlantas Polresta Samarinda dan Dishub Samarinda telah melakukan rekayasa lalu lintas. Apabila kedua jembatan sudah dapat berfungsi normal, pengendara dari arah Samarinda Kota menuju Samarinda Seberang melalui Jembatan Mahakam IV. Sedangkan arah sebaliknya, melalui Jembatan Mahakam I.

Adapun skema lalu lintas, jika mengacu rancangan awal, sepanjang penyeberangan Samarinda Kota-Samarinda Seberang, tidak ada persimpangan. Juga tidak ada traffic light. Begitu pula di jalan layang pendekat.

Lebar jalan di sisi Samarinda Kota maupun Samarinda Seberang dimaksimalkan hingga 10,75-12 meter. Pelebaran tersebut efektif mengurai tumpukan kendaraan yang selama ini terjadi di area Jembatan Mahakam. Khusus Jembatan Mahakam IV, antara jalur mobil dan kendaraan roda dua juga dipisahkan.

Dari skema rakayasa lalu lintas tersebut, dipastikan perlintasan Jembatan Mahakam maupun Jembatan Mahakam IV bebas hambatan. Titik yang berpotensi macet kemungkinan simpang tiga Jalan Untung Suropati-Ir Sutami-Slamet Riyadi. Perlu pelebaran jalan di persimpangan tersebut dengan pembebasan lahan.

Adapun Jembatan Mahakam IV tidak bisa dilalui pejalan kaki. Bahkan bagi pengendara yang melintas, dilarang keras berswafoto atau selfie di atasnya. "Ini berkaitan keamanan. Nanti pihak LAJR dan Kepolisian yang lebih tahu bagaimana sebaiknya. Kalau saya sebenarnya terserah saja," katanya.

Jembatan Mahakam IV juga dipastikan tidak akan ditabrak kapal tongkang pengangkut batu bara yang melintas. Proyek tersebut didesain dengan memerhatikan kondisi Jembatan Mahakam. Kolong jembatan dibuat lebih lebar.

"Jarnya orang Banjar tu, mun masih tetap aja nabrak, bungul yang bawa kapal. Karena lebih lebar, insya Allah kalau lewat bisa saja," ucapnya.

Seperti di Australia

Kepala Dinas PUPR Kaltim Taufik Fauzi menjelaskan, dalam tahap uji coba tersebut, kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya di bawah 8 ton. Maka yang diperkenankan melintas adalah kendaraan penumpang termasuk bus sepeda motor dengan lebar 2,25 meter di dua jalur sayap kiri dan kanan. Sedangkan truk belum memungkinkan hingga keluarnya surat layak dari KKJTJ.

Uji coba melintas di Jembatan Mahakam IV dilakukan sambil menunggu sertifikat layak fungsi jembatan dari KKJTJ Kementerian PUPR. Kepastian hasi uji coba keluar belum dipastikan, namun diperkirakan dalam waktu dekat. “Nantinya ada rapat paripurna dihadiri 33 ahli. Informasi yang kami terima paling cepat sebulan,” kata Taufik.

Wagub Hadi Mulyadi berharap Jembatan Mahakam IV dapat diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Seperti Jembatan Mahakam I yang diresmikan Presiden RI ke-2, Soeharto, pada 1982. "Jadi sama-sama diresmikan presiden," ucapnya.

Sejak mulai dibangun pada 1982 dan rampung 3 Agustus 1986, Jembatan Mahakam I kala itu menghabiskan anggaran Rp 7 miliar. Sementara Jembatan Mahakam IV, menyedot biaya Rp 879 miliar dan dikerjakan sejak 2012.

Pembangunan Jembatan Mahakam IV  terjadi cukup lama lantaran Pemprov Kaltim beberapa kali mengalami defisit anggaran. "Pembangunan enam tahun itu karena defisit anggaran. Makanya kalau tidak, setahun-dua tahun sebetulnya bisa saja langsung jadi," kata Hadi.

Pengerjaan Jembatan Mahakam IV terbagi ke beberapa bagian. Seperti jalan pendekat sisi Samarinda menjadi tanggung jawab PT Waskita dan PT Surya Bakti, dengan skema kerja sama operasional (KSO).

Sisi pendekat memiliki panjang 502,4 meter dan menelan anggaran sebesar Rp225,84 miliar. Sedangkan bentang utama jembatan sepanjang 400 meter dikerjakan PT Pembangunan Perumahan, dengan nilai kontrak Rp180,64 miliar.

Kemudian jalan pendekat sisi Samarinda Seberang sepanjang 386,65 meter, dikerjakan PT Jaya Konstruksi-PT Modern Technical dengan skema KSO dengan nilai kontrak Rp226,87 miliar.

Jembatan Mahakam IV yang menghubungkan Samarinda Kota dan Samarinda Seberang ini diyakini sanggup bertahan hingga 100 tahun. Jembatan Mahakam IV lebih kokoh dan mewah dibandingkan pendahulunya, Jembatan Mahakam I.

Jalur navigasi Jembatan Mahakam IV sepanjang 150 meter, sementara Jembatan Mahakam I hanya 90 meter. Jembatan tersebut juga dipercantik lampu tematik. Menyala dari pukul 19.00 hingga 24.00 Wita.

Bentuknya menyerupai Harbour Bridge di Sidney, Australia. Hadi menginginkan jembatan gantung dengan berbahan baja tersebut dapat menjadi objek wisata Kota Tepian.

"Disiapkan sedemikian rupa, ditata agar orang bisa seperti di Jembatan Harbour Bridge di Sidney. Karena banyak yang bisa dilihat dari atas sini," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar