Terkini

Tambahan Dua Positif Covid-19 di Kaltim, Berkaitan Agenda KPU dan Sidang Sinode GPIB

person access_time 4 years ago
Tambahan Dua Positif Covid-19 di Kaltim, Berkaitan Agenda KPU dan Sidang Sinode GPIB

Plt Kepala Diskes Kaltim Andi M Ishak memberi keterangan. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Data terbaru Covid-19 di provinsi ini makin bikin merinding. Ada 11 kasus terkonfirmasi positif. Sedangkan jumlah ODP sudah ribuan.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Senin, 23 Maret 2020

kaltimkece.id Kasus positif Covid-19 di Kaltim bertambah dua. Membuat penderita virus corona di provinsi ini menjadi 11 orang. Sebagian besar berasal dari cluster Bogor, Jawa Barat; dan DKI Jakarta. Diikuti 56 kasus PDP dan 1.065 ODP.

Data terbaru ini diumumkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak, dalam konferensi pers Senin sore, 23 Maret 2020. Dari 10 kabupaten/kota di provinsi ini, kasus positif terbanyak masih di Balikpapan (6). Disusul Kutai Timur (2), dan Samarinda, Bontang, juga Kutai Kartanegara (Kukar) yang masing-masing satu.

Dari total pasien dalam pengawasan atau PDP sebanyak 56 kasus, 22 dipastikan negatif. Sedangkan 23 lainnya masih menunggu hasil uji lab. PDP terbanyak juga dari Balikpapan (28). Diikuti Samarinda (9), Berau dan Paser masing-masing 5, Kukar (3), Kutai Timur dan Bontang (2), serta Kutai Barat dan Penajam Paser Utara masing-masing 1. Hanya Mahakam Ulu daerah Kaltim bersih dari catatan Covid-19 sejauh ini.

Dari angka-angka tersebut, 15 PDP Balikpapan dipastikan negatif. Dua negatif juga dikonfirmasi dari Berau. Sedangkan Samarinda tiga; Kukar dan Paser masing-masing satu.

Disebutkan Andi, satu kasus PDP di Kukar diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Malang dan Surabaya pada 17 Maret 2020. Sempat berobat ke Sendawar dengan gejala sesak napas dan kini masuk isolasi di RSUD Harapan Insan Sendawar.

Sementara satu kasus tambahan Samarinda didapat dari tracing pasien Kukar 1 dengan riwayat agenda Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Pasien sendiri yang melaporkan ke Hotline 112.

“Ada kegiatan bersama dengan yang positif di Kukar. Yakni kegiatan pada 14 Maret di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).  Memiliki keluhan demam, batuk, dan sesak napas. Sekarang sudah diisolasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Kasus Bontang ada dua. Keduanya tracing cluster KPU, naik jadi PDP,” jelas Andi. Satu dari tiga kasus PDP di Paser, juga hasil tracing cluster KPU. Sementara dua lainnya memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan seorang jamaah umrah.

Satu konfirmasi positif dari Bontang, juga masih berkaitan agenda KPU di Jakarta Selatan tersebut. Yakni seorang perempuan 27 tahun. Memilki kontak erat dengan kasus KKR (Kukar) 1. Pada 9 Maret 2020 bertolak ke Jakarta hingga 11 Maret 2020. Keduanya duduk satu meja selama kegiatan tersebut. Bahkan semobil selama di Jakarta. Kembali ke Kaltim melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

“Setelah positif kasus di Kukar, kami mendapatkan nama-nama dan melakukan isolasi mandiri dengan yang berada satu meja saat kegiatan tersebut,” urai Andi.

Otoritas terkait juga melacak sosok-sosok semobil dua kasus tersebut selama bepergian. Hasilnya, satu orang dikarantina di RSUD Taman Husada Bontang. Masih berkaitan kasus Bontang 1.

Cluster Bogor

Kasus tambahan positif Covid-19 di Kaltim, juga berasal dari Kutai Timur. Yakni perempuan usia 43 tahun Memiliki riwayat Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB di Bogor akhir Februari 2020. Ada riwayat kontak erat dengan kasus Kutim 1 yang dirawat di RSUD Aji Muhammad Parikesit.

“Pasien berhubungan dengan Covid-19 di Kukar. Tanggal 24 Februari 2020 ke Bandara APT Pranoto Samarinda dan melanjutkan acara sidang sinode pada 26-29 Februari,”terang Andi. Sampai 3 Maret 2020, keduanya masih di Jakarta. Baru kembali pada keesokannya. Dan pada 5 Maret 2020, sempat berobat ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Cahaya Sangatta dan melakukan rawat jalan.

“Pada 9 Maret kembali melakukan kontrol dengan keluhan batuk, panas, dan nafsu makan berkurang. Tanggal 15 Maret mengeluh demam,” jelasnya. Setelah dilakukan foto toraks, pada 16 Maret 2020, pasien dirujuk ke RSUD Taman Husada Bontang dan masuk isolasi. Pada 23 Maret 2020, hasil lab menyatakan positif Covid-19. Kondisi saat ini masih stabil dan tidak ada keluhan.

“Sekarang terlihat jelas perjalanan ke daerah terjangkit sudah sangat membahayakan. Bisa jadi perhatian. Hindari sekarang. Jangan menunda. Jangan melakukan perjalanan ke daerah yang sudah jadi penularan lokal. Surabaya sudah, apalagi Jakarta. Di rumah saja. Bantu kami semaksimal mungkin,” pungkas Andi. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

 

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar