Terkini

Tunjukkan Gejala Mirip Virus Corona, Tiga Pasien Diisolasi di RSUD AWS Samarinda

person access_time 4 years ago
Tunjukkan Gejala Mirip Virus Corona, Tiga Pasien Diisolasi di RSUD AWS Samarinda

DKK Samarinda mengumumkan tiga orang berstatus PDP di Kota Tepian. (arditya abdul azis/kaltimkece.id)

Ketiganya baru dirujukkan Sabtu pagi, 14 Maret 2020. Kini statusnya masih menunggu hasil uji lab.

Ditulis Oleh: Arditya Abdul Azis
Sabtu, 14 Maret 2020

kaltimkece.id Jejak virus corona memang belum ditemukan di Samarinda. Data yang selama ini mengemuka masih sebatas orang dalam pemantauan (ODP). Sudah belasan angkanya di Samarinda. Yang terbaru, bertambah tiga lagi dengan status pasien dalam pengawasan atau PDP.

ODP diberlakukan terhadap individu yang diketahui baru melakukan perjalanan internasional. Sedangkan PDP, disematkan kepada individu yang mengalami gejala mirip virus corona atau COVID-19. Kendati demikian, masyarakat Kota Tepian diminta tetap tenang. Terpenting adalah terus menjaga pola hidup sehat dan daya tahan tubuh.

Sabtu siang, 14 Maret 2020, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda mengumumkan tiga PDP terkait virus corona di Samarinda. Ketiganya tengah menjalani prosedur isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.

"Ketiga orang itu warga Samarinda. Kalau kemarin orang dalam pantauan ada delapan. Hari ini bertambah 10 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKK Samarinda, Ismed Kosasi, dalam konferensi pers di kantornya.

Ketiga PDP tersebut, baru Sabtu pagi, 14 Maret 2020, dirujuk ke RSUD AWS. Hasil pemeriksaan dan uji lab telah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). “Yang jelas hingga detik ini belum ada yang positif," tegasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Samarinda, dr Osa Rafshodia, menambahkan bahwa satu orang PDP memiliki riwayat pertemuan di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Sedangkan dua lainnya diketahui sempat kontak langsung dengan satu PDP tadi. Tak dibeberkan hubungan antara ketiganya. Namun ditegaskan jika para PDP tersebut bukan bagian dari daftar yang dipantau sebelumnya.

"Kami tidak bisa sebutkan. Dan tidak ada yang kontak dengan orang asing. Saya tidak bisa berkomentar banyak. Yang jelas pasien ini menghadiri pertemuan yang di Bogor. Kami meminta masyarakat Samarinda jangan panik. Tetap jaga kesehatan dan pola hidup sehat," ungkapnya.

Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD AWS Samarinda dr David Hariadi Masjhoer, menyebut bahwa ketiga PDP tersebut sudah diambil sampel darah dan air liurnya. Sesuai prosedur, pasien mesti melewati observasi selama 14 hari atau lebih.

"Virus corona ini baru. Saya sendiri itu belum pernah menangani yang seperti ini. Demikian dokter spesialis paru kami yang menjadi ujung tombak. Jadi kami tidak bisa langsung memastikan positif atau tidak. Karena menunggu hasil uji lab," cetusnya.

Sejauh ini, keluhan pasien adalah batuk dan demam namun tidak mengalami sesak napas. RSUD AWS Samarinda pun menyiagakan delapan ruangan isolasi dengan 18 tempat tidur. "Pasien hingga masuk ke ruang isolasi dalam kondisi stabil," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar