Balikpapan

Bertandang ke Wihara Terbesar di Kaltim

person access_time 1 year ago
Bertandang ke Wihara Terbesar di Kaltim

Suasana Wihara Mahavihara Buddhamanggala, Balikpapan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

Wihara di Balikpapan ini memiliki sejumlah bangunan megah. Seperti apa cerita di balik pembangunan Candi Buddhamangala?

Ditulis Oleh: Septianus Hendra
Minggu, 25 Juni 2023

kaltimkece.id Wihara itu berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare di Jalan MT Haryono, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Namanya Mahavihara Buddhamanggala. Dibangun sejak 27 Februari 2000 oleh Yayasan Buddha Manggala Jaya, rumah ibadah umat Buddah ini disebut sebagai wihara terbesar di Kaltim.

Kamis siang, 22 Juni 2023, reporter kaltimkece.id berkunjung ke Mahavihara Buddhamanggala. Agung Dwiantoro adalah salah seorang pengurus wihara tersebut. Kepada jurnalis media ini, ia menyebut, pembangunan Mahavihara Buddhamanggala memakan anggaran miliaran rupiah.

“Sebelum ada wihara ini, kami beribadah di sebuah ruko di Balikpapan Baru,” katanya.

Di Mahavihara Buddhamanggala, terdapat sejumlah bangunan megah. Salah satunya Candi Buddhamangala. Agung mengatakan, candi berkelir emas itu merupakan tempat penyimpanan sisa kremasi atau relik Gautama, seorang pendiri Buddha asal India. Tidak semua orang bisa masuk candi ini. “Hanya orang tertentu saja yang boleh masuk, salah satunya biksu,” katanya.

Ada cerita di balik berdirinya Candi Buddhamangala. Agung menuturkan, beberapa tahun silam, seorang biksu dari Jawa tengah berjalan kaki di Balikpapan. Tiba di atas sebuah bukit, biksu itu menemukan bunga teratai tumbuh subur di antara rerumputan. Penemuan ini dianggap sebagai sebuah keajaiban. Pasalnya, bunga teratai umumnya tumbuh di tempat-tempat berair seperti kolam atau lumpur.

Sejumlah orang kemudian memaknai tempat tersebut sebagai lokasi yang cocok untuk berkegiatan religius dan sentra peribadatan umat Buddha. Mereka lantas membangun Candi Buddhamangala dan bangunan lainnya di lokasi teratai itu pada era 2000-an.  

Patung Buddha di Gedung Dhammasala, Mahavihara Buddhamanggala, Balikpapan. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

Di dekat candi tersebut, berdiri sebuah gedung bernama Dhammasala. Di dalamnya terdapat patung Buddha berwarna emas sedang berbaring dengan muka menghadap pintu. Di belakang patung yang memiliki panjang 12 meter itu, terdapat lukisan sejumlah raja, biksu, bangsawan, hingga warga kerajaan dari berbagai negara. Agung menjelaskan, patung Buddha dibuat untuk menggambarkan saat-saat Gautama menghadapi ajal.

“Sedangkan lukisan di belakangnya adalah orang-orang yang menjenguk Gautama sebelum wafat,” jelasnya. Ia menyebutkan, beberapa bahan patung Buddha didatangkan dari luar Balikpapan. Adapun fungsi Dhammasala yaitu tempat beribadah setiap Ahad pada pukul 9 pagi.

Bangunan lainnya adalah Uposathagara atau Sima. Secara harfiah, sima memiliki arti batas. Jadi, uposathagara adalah bangunan yang ada batas-batasnya. “Gedung ini biasanya dipakai untuk upacara. Bisa juga untuk meditasi,” sebut Agung.

Agung Dwiantoro, pengurus Mahavihara Buddhamanggala. FOTO: SEPTIANUS HENDRA-KALTIMKECE.ID

Mahavihara Buddhamanggala terbuka untuk masyarakat umum. Siapa pun, termasuk non-Buddha, boleh datang tanpa perlu membayar sepeser pun alias gratis. Waktu kunjungannya dari pukul 09.00 hingga 17.00. Syaratnya, pengunjung harus menaati sejumlah aturan seperti tidak berpakaian terbuka, menjaga tutur kata, hingga bersikap sopan dan santun.

“Jika ingin masuk Gedung Dhammasala dan candi, kalau bukan untuk beribadah, harus izin dulu,” ujar Agung.

Setiap Ahad, sebut dia, ada sekitar 100 orang dari Theravada, komunitas umat Buddha di Balikpapan, beribadah di Mahavihara Buddhamanggala. Jumlahnya bisa lebih banyak pada Hari Raya umat Buddha. Ke depan, Yayasan Buddha Manggala Jaya berencana membangun sarana pendidikan, gedung pertemuan, dan sebuah aula besar di wihara tersebut.

“Ini adalah salah satu wihara terbesar di Kaltim,” tandasnya. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar