Balikpapan

Bertubi-tubi Bencana Hantam Balikpapan dalam Sembilan Jam, Kebakaran, Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang

person access_time 2 years ago
Bertubi-tubi Bencana Hantam Balikpapan dalam Sembilan Jam, Kebakaran, Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang

Banjir di Jalan Beller, Balikpapan, Sabtu, 28 Agustus 2021 (foto: Basarnas Balikpapan)

Selama sembilan jam, Balikpapan amat mencekam. Kebakaran, banjir, longsor, dan pohon-pohon bertumbangan dalam waktu berdekatan.

Ditulis Oleh: Surya Aditya
Sabtu, 28 Agustus 2021

kaltimkece.id Masih dini hari ketika mobil pemadam kebakaran menerobos guyuran hujan deras di Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota. Kendaraan roda enam itu menepi di depan rumah toko Anggun Dekor di Kelurahan Klandasan Ilir. Petugas dengan sigap menghamparkan selang air seturut deru mesin pompa yang memekik telinga dinyalakan.

Sabtu, 28 Agustus 2021, pukul 04.10 Wita, ruko yang menyediakan dekorasi interior rumah itu terbakar. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan menembakkan air ke sejumlah titik api. Satu jam lamanya petugas berjibaku memadamkan si jago merah yang berhasil memangsa isi ruko.

“Asal mula api masih dalam penyelidikan,” jelas Kepala BPBD Balikpapan, Suseno.

Belum lagi mengusap peluh setelah memadamkan api, para petugas BPBD segera menuju ke sejumlah lokasi banjir. Mereka lekas bergabung dengan sejumlah unsur penanggulangan banjir seperti relawan, kepolisian, dan Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Balikpapan. Tugas berikutnya adalah mengevakuasi para korban banjir.

Sabtu pagi itu, tujuh kawasan di Balikpapan terendam banjir. Mulai simpang tiga traffic light Gunung Malang-Gunung Sari, Perumahan Manggarsari (Balikpapan Timur), serta Jalan AMD Projakal (dekat lapangan golf Kariangau). Air juga menggenangi empat titik di sekitar Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan yakni Gang Mufakat I, Jalan Beller, depan kantor Telkom, dan Global Sport.

Banjir terparah di Jalan Beller dan Manggarsari. Airnya mencapai perut orang dewasa. Bencana alam ini melumpuhkan aktivitas warga dan lalu lintas. Banyak warga tak bisa ke mana-mana karena rumahnya terendam. Sejumlah pekerja di Kariangau menunda niatnya ke kantor karena tak bisa melintasi Jalan AMD Projakal.

Gimana mau kerja jalan banjir. Jadi, ya, terpaksa menunggu sampai surut,” jelas Muhammad Andi, pekerja yang berkantor di Kariangau.

Kepala Operasi Basarnas Balikpapan, Oktavianto, menyatakan bahwa seluruh petugas Basarnas diterjunkan untuk membantu. Basarnas mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga. “Sampai pukul 13.00 Wita, sudah 61 orang kami evakuasi,” katanya kepada kaltimkece.id.

Puluhan orang tersebut dievakuasi dari sejumlah lokasi. Paling banyak di Jalan Beller dan Manggarsari. Semua korban terdiri dari lansia, orang sakit, balita, dan bayi. “Mereka kami bawa ke tempat kering seperti ke rumah tetangga atau ke rumah keluarganya,” jelas Oktavianto.

Bencana berikutnya adalah pohon tumbang di Balikpapan Baru, Gunung Malang, dan Jalan Soekarno Hatta Kilometer 3. Beberapa rumah di RT 50, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan, juga dilaporkan tertimpa tanah longsor.

Seluruh musibah terjadi setelah hujan mengguyur selama sembilan jam, sejak pukul 01.00-10.00 Wita. Sampai pukul 15.00 Wita, air masih menggenangi  sejumlah titik di Balikpapan. Tak ada korban jiwa dalam semua peristiwa ini.

Upaya Tangani Banjir

Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan datang ke lokasi banjir untuk menyelidiki penyebab banjir. Kepala Dinas PU Balikpapan, Andi Yusri Ramli, menyampaikan, telah membersihkan drainase di kawasan rawan banjir. Pembersihan ini disebut solusi sementara mengatasi banjir.

Solusi jangka panjangnya, PU Balikpapan berencana menormalisasi atau mengeruk sedimen sepanjang 4 kilometer di Sungai Ampal. Sungai ini berhulu di Sumber Rejo, Balikpapan Utara, dan bermuara di samping gedung Balikpapan Superblock. Kawasan yang dilewati aliran Sungai Ampal adalah Jalan Beller, lokasi banjir terparah.

Dinas PU juga berencana meninggikan permukaan Jalan MT Haryono dan menambah gorong-gorong di kawasan Global Sport. “Kalau pelebaran Sungai Ampal, kami belum (berencana) sampai ke sana. Itu terkait pembebasan lahan,” terang Yusri kepada kaltimkece.id.

Solusi jangka panjang yaitu meninggikan jalan dan menambah gorong-gorong rupanya belum pasti bisa dikerjakan. Yusri menjelaskan, anggaran penanganan banjir telah dimasukan ke perubahan APBD Balikpapan 2021. Jika disetujui, program-program tersebut baru berjalan akhir tahun ini atau awal 2021.

“Kami masih perlu mempersiapkan dokumen-dokumennya. Kemudian dilelang. Setelah itu baru bisa dikerjakan,” tutup Kadis PU Balikpapan. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar