Balikpapan

Tak Ada Titik Terang Mengakhiri Jalur Maut Muara Rapak

person access_time 1 year ago
Tak Ada Titik Terang Mengakhiri Jalur Maut Muara Rapak

Kondisi truk yang menyebabkan kecelakaan di Muara Rapak, Balikpapan Utara, Rabu malam, 24 Mei 2023. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID

Sang sopir maut disebut memiliki banyak masalah. Mulai dari tak punya SIM truk, kendaraannya tak layak jalan, hingga kena corona.

Ditulis Oleh: Surya Aditya
Kamis, 25 Mei 2023

kaltimkece.id Tubuh lelaki tua itu sungguh mengenaskan. Posisinya tekapar di dekat tiang traffic light di Kilometer 0, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara. Kepala dan badannya remuk. Darah segar mengucur deras dari banyak titik di tubuhnya.

Pria malang tersebut bernama Ardie, 47 tahun. Pada malam yang dingin itu, Rabu, 24 Mei 2023, nyawa Ardie dicabut oleh sebuah truk bermuatan kontainer. Puluhan orang meratapi jenazahnya dengan wajah penuh keprihatinan.

Tepat di samping jasad Ardie, sebuah Jupiter MX tergeletak dengan kondisi ringsek berat. Kira-kira 50 meter di depannya, sebuah truk bermuatan kontainer menghantam rumah toko. Pintu kosen ruko tersebut penyok-penyok tak karuan. Tiangnya pecah.

Ruko tersebut bersebelahan dengan Toko Grosir 98 Cell. Abdallah, seorang pemuda berusia 25 tahun, bekerja dan tinggal di toko tersebut. Detik-detik sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Abdallah bersama sejumlah rekan kerjanya tengah bersantai sambil bermain gitar di muka Toko Grosir 98 Cell. Acara kecil-kecilan ini buyar setelah mereka mendengar suara klakson truk. Dari depan tokonya, Abdallah menyaksikan truk berkabin biru tersebut meluncur deras dari Hotel Mahakam.

“Truk itu kemudian menghantam ruko persis di sebelah kami. Kami langsung berhamburan,” tutur Abdallah kepada kaltimkece.id di lokasi kejadian.

Sejumlah petugas dari lintas sektor kemudian berdatangan. Sebagian dari mereka membawa jenazah Ardie ke rumah sakit. Sebagiannya lagi mengevakuasi truk bernomor polisi KT 8846 AJ itu. Evakuasi berlangsung hingga Kamis, 25 Mei 2023, pukul 2 dini hari.

Truk maut itu mengalami rusak berat dan telah dievakuasi. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID

Runtun Perkara Kecelakaan

Sopir truk maut tersebut bernama Taufiq Adi Nugroho, 36 tahun. Ia sudah diamankan dan diperiksa oleh Kepolisian Resor Kota Balikpapan. Di kartu idenitasnya, ia tinggal di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta selatan. Ditemui di Markas Polresta Balikpapan, Kepala Satuan Lalu Lintas, Komisaris Polisi Ropiyani, membeberkan runtun perkara kecelakaan.

Pada Rabu malam itu, Taufiq disebut berangkat dari pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal di Kilomter 13, Balikpapan Utara. Mengemudikan truk yang membawa sejumlah kebutuhan pokok, ia hendak ke sebuah perusahaan dekat Plaza Kebun Sayur, Balikpapan Barat. Setiba di Kilometer 0,5, wadah minyak rem truk tersebut bocor. Remnya pun tak bekerja. Bersamaan itu, tuas persnelingnya juga tak berfungsi alias rusak.

“Waktu itu, persnelingnya berada di posisi netral. Si sopir mengaku tak bisa memasukkan gigi. Akhirnya, truk tersebut meluncur,” kata Ropiyani kepada kaltimkece.id.

Kompol Ropiyani, kepala Satlantas, Polresta Balikpapan. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID

Taufiq kemudian membantingkan setirnya ke kanan. Ropiyani mengatakan, upaya ini dipilih karena di sisi kiri jalan terdapat banyak kendaraan. Akan tetapi, kecelakaan tetap memakan korban. Truk yang dikemudikan Taufiq melindas sepeda motor Jupiter MX yang dikemudikan Ardie.

“Kendaraan korban berada tepat di samping kanan truk itu sehingga tak dapat dihindari,” urainya. Truk tersebut kemudian menerobos lampu merah, parit, lalu menabrak beberapa pot bunga. Truk berhenti setelah menghantam ruko di samping Toko Grosir 98 Cell pada pukul 22.31 Wita. “Atas kejadian ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta,” sebutnya.

Kepolisian menemukan beberapa fakta mengejutkan dari hasil pemeriksaan Taufiq. Pertama, sebut Ropiyani, truk yang dibawa Taufiq tak layak beroperasi karena uji KIR-nya sudah mati. Kedua, Taufiq tak memiliki SIM B2 umum yang menjadi surat izin sah mengemudikan truk kontainer. Dia disebut hanya punya SIM A.

“Fakta lainnya, dia positif Covid-19 dan kini sedang dirawat di rumah sakit,” sebutnya.

Truk yang dikemudikan Taufiq juga disebut sudah rusak sejak bulan lalu. Ropiyani mengatakan, si pemilik kendaraan telah memperbaiki truk tersebut di bengkel. Kemudian kendaraan roda 10 itu diuji coba sebanyak tiga kali tanpa membawa muatan. “Semua uji coba tersebut diklaim berhasil, truk dapat beroperasi dengan baik,” bebernya.

Akibat perbuatannya menyebabkan kecelakaan, Taufiq disangka melanggar pasal 310 ayat 4 Undang-Undang 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ia terancam hukuman penjara selama enam tahun.

Kecaman

Kecelakaan tersebut mendapat reaksi keras dari Komite Nasional Pemuda Indonesia Balikpapan. Ketua komite tersebut, Andrie Afrizal, mengatakan, kecalakaan ini buntu dari tidak direalisasikannya pembangunan flyover di Muara Rapak. Jalan Soekarno-Hatta yang menghubungkan Balikpapan-Samarinda disebut sebagai jalan nasional sehingga tanggaung jawab pembangunan flyover ada di tangan pemerintah pusat.

“Akan tetapi, pemerintah pusat pernah menolak membangun flyover di Muara rapak. Salah satu alasannya merusak estetika,” katanya.

Padahal, sambung dia, flyover adalah solusi yang tepat untuk meminimalisasi kecelakaan di Muara Rapak. Oleh sebab itu, ia menedesak pusat segera membangun flyover tersebut. Jika tidak, kecelakaan serupa diprediksi terjadi lagi.

“Kalau pusat tidak mampu, serahkan saja ke Pemerintah Provinsi Kaltim. Biar pembangunan flyover itu bisa jalan,” ujar Andrie.

Kondisi rumah toko setelah ditabrak truk berkontainer KT 8846 AJ. FOTO: SURYA ADITYA-KALTIMKECE.ID

Tanggapan Pemkot Balikpapan

Sekitar sejam setelah kecelakaan, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, dan beberapa anak buahnya tiba di Muara Rapak. Kepada sejumlah pewarta, Rahmad juga menyatakan bahwa flyover adalah solusi tepat mengatasi kecelakaan di Muara Rapak. Ia pun membenarkan pembangunan flyover di Muara Rapak menjadi kewenangannya pemerintah pusat. Walau demikian, Pemkot Balikpapan dipastikan memperjuangkan agar pembangunan tersebut terealisasi.

“Flyover adalah solusi jangka panjang. Kami minta pembangunan ini disiapkan karena ini ‘kan jalan negara,” katanya.

Pemkot Balikpapan disebut telah melakukan sejumlah solusi jangka pendek mengatasi kecelakaan di Muara Rapak. Salah satunya, sebut Rahmad, memberlakukan waktu beroperasi kendaraan  Kendaraan-kendaraan di atas enam roda hanya boleh melintas di Balikpapan pada pukul 10 malam hingga pukul 8 pagi.

“Kami juga sudah melebarkan jalan ini sebagai solusi jangka pendeknya,” sebutnya.

Kepala Dinas Perhubungan Balikpapam, Adwar Skenda Putra, memberikan keterangan tambahan. Dishub disebut tengah melakukan simulasi rekayasa lalu lintas. Dalam simulasi ini, kendaraan kecil diharuskan melewati jalan kiri sedangkan kendaraan besar dijalan kanannya. Sejumlah road barrier dipasang di tengah jalan sebagai pembatasnya. Simulasi ini disebut sudah berlangsung sejak beberapa hari sebelum kecelakaan yang merenggut nyawat Ardie.

“Kalau enggak ada simulasi, mungkin, korbannya bisa lebih banyak lagi,” sebut Adwar. “Mulai besok (Kamis, 25 Mei 2023), kami lakukan razia KIR.”

Ardie adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Pada Kamis pagi tadi, jenazah Ardie tiba di kediamannya di Jalan Borobudur, Muara Rapak. Banyak orang melayat ke rumah tersebut. Selepas ibadah zuhur, jenazahnya dikebumikan di TPU Telindung. Sang kakak, Adi, mengatakan, pada malam itu, Ardie hendak membeli makanan.

“Saya sangat kehilangan dia. Dia orang yang baik, enggak pernah minta macam-macam,” kenangnya sambil terisak. (*)

Dilengkapi oleh: Septianus Hendra

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar