Berau

Angin Kencang dan Gelombang Besar, Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Pulau Manimbora

person access_time 3 years ago
Angin Kencang dan Gelombang Besar, Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Pulau Manimbora

Kapal nelayan yang tenggelam di Perairan Pulau Manimbora belum bisa dievakuasi. (dedi warseto/kaltimkece.id)

Perairan Pulau Manimbora nyaris memakan korban. Angin kencang dan gelombang besar menyapu kapal berisi lima orang.

Ditulis Oleh: Dedi Warseto
Selasa, 20 Oktober 2020

kaltimkece.id Cuaca buruk beberapa kali terjadi di Kabupaten Berau belakangan ini. Khususnya di daerah pesisir selatan. Membuat warga setempat cukup ketakutan. Bahkan sempat  membuat atap rumah warga di Kecamatan Biduk-biduk ambruk disapu angin.

Kali ini, angin kencang memicu kecelakaan air (laka air) tenggelamnya kapal nelayan di perairan Pulau Manimbora, Kampung Batu Putih, Kecamatan Batu Putih Berau. Terjadi Senin, 19 Oktober 2020 sekitar pukul 20.00 Wita.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo menjelaskan jika seorang  warga Kampung Batu Putih bernama Amin (55), menerima kabar melalui telepon dari salah satu korban yakni Hakim (50) yang merupakan juragan kapal KM Sinar Surya. Hakim mengabarkan perahunya tenggelam di perairan Pulau Manimbora saat sedang mencari ikan.

"Dia mengatakan jika anginnya tiba-tiba kencang dan terjadi gelombang besar. Sehingga air laut masuk ke perahu dan mengakibatkan kapal tenggelam," ungkapnya kepada awak media.

Selasa, 20 Oktober 2020, sekitar pukul 08.00 Wita, Amin melapor ke markas Pos Polair Batu Putih. Meminta bantuan melakukan pengecekan. Mendapat laporan tersebut, Polair berkoordinasi dengan anggota Polsubsektor Batu Putih untuk melakukan pencarian.

Setelah melakukan pencarian, akhirnya para korban berhasil ditemukan. Semuanya dalam keadaan selamat. Para korban diketahui bernama Hakim (55) juragan kapal, Heri (40) awak kapal, Salim (50) awak kapal, Riri (27) awak kapal, Ahmat (30) awak kapal.

"Setelah kita temukan, korban dibawa ke Pos Polair Batu Putih untuk dimintai keterangan. Namun untuk kapal saat ini masih belum bisa dievakuasi karena cuaca di TKP masih buruk," jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, Kapolres berpesan kepada para nelayan maupun masyarakat yang menggunakan transportasi air untuk lebih berhati-hati. Terutama dengan perubahan cuaca yang terjadi sangat ekstrem belakangan ini.

"Selain itu, untuk pemilik transportasi air diharapkan selalu mengecek kelayakan kapal, perahu, ataupun speed yang akan digunakan. Selalu sediakan pelampung dan lain sebagainya sebagai alat perlindungan di jalur sungai dan laut," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar