Bontang

Kisah Sumaryono, Anggota DPRD Bontang yang Tiap Pagi Berjualan Ayam di Pasar Telihan

person access_time 4 years ago
Kisah Sumaryono, Anggota DPRD Bontang yang Tiap Pagi Berjualan Ayam di Pasar Telihan

Sumaryono (kanan) saat berjualan ayam di Pasar Telihan Bontang. (koresponden kaltimkece.id)

Sumaryono merintis usaha berdagang daging ayam sejak 1999. Bisnis yang ditanganinya secara langsung hingga kini.

Ditulis Oleh: Bobby Lolowang
Rabu, 12 Agustus 2020

kaltimkece.id Sumaryono adalah terpilih sebagai anggota DPRD Bontang Periode 2019-2024. Namun kursi empuk wakil rakyat tak membuatnya melupakan tempat di mana ia berasal. Bertugas sebagai legislator, ia tetap menjalankan rutinitasnya di pasar sebagai penjual daging ayam.

Hampir genap setahun politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut menjabat anggota DPRD Bontang. Selama itu pula ia tetap berjualan ayam di Pasar Telihan Bontang. Biasa dilakoni sebelum berkantor ke gedung DPRD Bontang.

Pria yang terpilih melalui daerah pemilihan (dapil) Bontang Barat tersebut, mengaku akan tetap menjalani profesi yang dirintisnya sejak 1999. “Dari dulu ini pekerjaan saya. Tetap akan saya jalani seperti ini,” kata Sumaryono, ditemui koresponden kaltimkece.id saat melayani pembeli di Pasar Telihan Bontang, Rabu pagi, 12 Agustus 2020.

Bapak satu anak ini biasa berangkat ke Pasar Telihat setelah salat subuh, sekitar pukul 05.00 Wita. Paling lama di pasar hingga pukul 09.00 Wita. “Setelah itu saya langsung berangkat kerja. Jam segitu, malah saya masih termasuk rajin di DPRD,” ucapnya.

Sumaryono memastikan turun langsung berjualan ayam selama tak ada kegiatan dinas ke luar kota. Atau pekerjaan lain yang mendesak harus diselesaikan di DPRD. “Sebenarnya sudah ada lima pekerja membantu saya di sini. Ada juga istri ikut membantu. Cuma saya nggak bisa kalau enggak datang ke pasar,” sebut Sumaryono yang saat ditemui mengenakan kaos oblong.

“Di sini saya malah bisa melihat langsung keluhan-keluhan pedagang dan masyakarat. Saya sudah sampaikan ke warga, kalau ada aspirasi, tolong disampaikan. Tentu, saya akan ikut perjuangkan,” sambungnya.

Soal dagangannya, ia mengaku setiap hari dia juga mengontrol hasil penjualan ayamnya. Ada enam pedagang ayam di Pasar Telihan. Lokasi jualannya berdampingan. “Alhamdulillah, kami tidak ada persaingan di sini. Kalau jualan saya, rata-rata 500 potong ayam sehari. Tapi selama wabah corona ada penurunan. Rata-rata 300 sampai 400 potong ayam terjual,” aku pria berusia 48 tahun ini. (*)

 

Dilengkapi oleh koresponden kaltimkece.id di Bontang

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar