Ekonomi

Empat Rig Bor 65 Sumur WK Mahakam, Yang Kelima Tiba Desember

person access_time 5 years ago
Empat Rig Bor 65 Sumur WK Mahakam, Yang Kelima Tiba Desember

Foto: Dokumentasi PT PHM

Produksi gas dan minyak terus ditingkatkan. Rig demi rig tiba di ladang energi.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Jum'at, 23 November 2018

kaltimkece.id PT Pertamina Hulu Mahakam alias PHM semakin agresif. Sebelumnya telah dioperasikan Rig Maera dan Rig Yani untuk wilayah delta. Selain itu, ada Rig Tasha di lepas pantai (offshore). Minggu kedua November 2018, operator Wilayah Kerja atau WK Mahakam tersebut mengoperasikan rig keempat. Adalah jack up Rig Hakuryu-14 untuk pengeboran lepas pantai.

Keempat rig ditarget mengebor 65 sumur WK Mahakam. Angka tersebut sesuai Work Program & Budget 2018 (penyesuaian) yang disetujui SKK Migas.

Rig Hakuryu-14 dioperasikan di Lapangan Bekapai atau sumur BG-21 dan BG-22. Lokasinya di perairan Selat Makassar. Setelahnya, pengeboran enam sumur di tiga lapangan menanti.  

Hakuryu-14 adalah milik PT Japan Drilling Indonesia. Selesai dibangun 2018 ini. Ditarik langsung dari galangan Singapura pada 31 Oktober 2018, tiba di Balikpapan 12 November 2018. Pengoperasiannya berada di bawah WK Mahakam selama setahun. Terdapat opsi perpanjangan hingga satu tahun berikutnya.

Beroperasinya Rig Hakuryu-14  tak lepas dari dukungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, SKK Migas, maupun berbagai otoritas pemerintah terkait. 

Menurut General Manager PHM John Anis, Rig Hakuryu-14 di WK Mahakam bakal disusul satu rig lagi pada Desember 2018. Ini memperlihatkan komitmen PT Pertamina, melalui PHM, meningkatkan produksi gas dan minyak secara optimal. Juga, memberikan hasil terbaik bagi negara.

”Rencananya pada 2019, kelima rig melanjutkan kegiatan pengeboran yang lebih aktif di WK Mahakam,” sebutnya dalam rilis yang diterima kaltimkece.id, 22 November 2018.

Baca juga:
 

WK Mahakam di Kutai Kartanegara mulai dikelola Pertamina sejak 1 Januari 2018. Terdapat lima lapangan yang memproduksi gas. Kelimanya yakni Tambora, Tunu, Peciko, Sisi Nubi, dan South Mahakam. Selain itu, dua lapangan memproduksi minyak meliputi Bekapai dan Handil.

Sebagai blok migas yang telah dioperasikan lebih 50 tahun, WK Mahakam sejak 2010 memasuki fase empat. Yang berarti telah mengalami penurunan produksi secara alami atau natural decline.

Adapun standar keselamatan tinggi tetap dipertahankan PHM. Untuk 2018 telah dicapai lebih 23 juta jam kerja atau man hour dengan satu Lost Time Injury (LTI). Yang berarti, hanya satu kasus kecelakaan kerja mengharuskan pekerjanya diistirahatkan untuk pemulihan. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar