Ekonomi

Kisah Dua BUMDes Paling Bersinar di Kukar, Punya Omzet Miliaran Rupiah, Kini Jadi Tempat Studi Banding

person access_time 2 years ago
Kisah Dua BUMDes Paling Bersinar di Kukar, Punya Omzet Miliaran Rupiah, Kini Jadi Tempat Studi Banding

PLTS di Desa Muara Enggelam, Kukar, ini dikelola BUMDes Bersinar Desaku. (foto: surya/kaltimkece.id)

Keberhasilan kedua bumdes mengelola usaha menjadi perhatian banyak pihak. Seorang menteri bahkan pernah berkunjung.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Sabtu, 18 Juni 2022

kaltimkece.id Hampir seluruh penduduk Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara, berkumpul di muka rumah. Mereka bersorak-sorak menyambut kedatangan 150 unit panel surya yang diangkut pakai ketinting. Perangkat pengubah cahaya matahari menjadi energi listrik itu merupakan bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Tujuh tahun silam, warga Desa Muara Enggelam menyambut bantuan tersebut dengan segera mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dari pembangkit tersebut, listrik distribusikan ke semua rumah di Desa Muara Enggelam. Masalah listrik selama 16 tahun pun tuntas sudah.

Sebelumnya, sejak Desa Muara Enggelam didirikan pada 1999, warga mendapatkan listrik dari genset. Akan tetapi, genset hanya dioperasikan dari malam sampai pagi karena keterbatasan anggaran bahan bakar. “Sedangkan PLTS bisa dioperasikan selama 24 jam,” kata Kepala Desa Muara Enggelam, Juhar, November 2019.

PLTS tersebut dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersinar Desaku. Kepada kaltimkece.id, Jumat, 17 Juni 2022, Wakil Direktur Bumdes Bersinar Desaku, Ramsyah, menyebut, listrik dari PLTS mengalir ke 160 rumah dan beberapa fasilitas umum. Setiap pelanggan mendapat jatah 300 hingga 500 watt.

Tak hanya menerangi desa, PLTS juga mendatangkan pundi-pundi rupiah yang tak sedikit. Ramsyah menerangkan, untuk mendapatkan listrik bertenaga matahari, pelanggan membayar Rp 90 ribu per dua pekan kepada BUMDes Bersinar Desaku. Dari usaha ini, pendapatan BUMDes mencapai Rp 12-14 juta per bulan.

“Kalau diakumulasikan dari 2015 sampai 2021, keuntungan bruto BUMDes Rp 1,7 miliar,” sebut Ramsyah.

_____________________________________________________PARIWARA

Selain PLTS, BUMDes Bersinar Desaku juga mengelola lima usaha yang lain. Kelimanya adalah pasar, air bersih, pengolah kayu, rumah walet, dan TV kabel. Sepanjang 2021, berdasarkan catatan Ramsyah, omzet listrik komunal Rp 117 juta, pasar Rp 3 juta, penjualan air bersih Rp 4 juta, jasa pengolah kayu Rp 4 juta, rumah walet Rp 101 juta, dan TV kabel 14 juta. Seluruh keuntungan yang didapat masuk kas desa.

“Dari usaha-usaha ini, Muara Enggelam masuk 15 besar dalam nominasi penghargaan inovasi pelayanan publik 2022 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” beber Ramsyah.

BUMDes Paling Bersinar

Selain BUMDes Bersinar Desaku, BUMDes Payang Sejahtera milik Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, juga memiliki omzet miliaran rupiah. Kepada kaltimkece.id, Direktur BUMDes Payang Sejahtera, Supiani, menceritakan latar belakang badan usahanya.

Semua diawali dari perusahaan tambang dan sawit yang berlokasi dekat Desa Sungai Payang. Keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut memunculkan peluang usaha di benak warga desa. Sejumlah warga kemudian mendirikan BUMDes Payang Sejahtera pada 2016.

BUMDes Payang Sejahtera mengelola 12 usaha. Di antaranya menyediakan truk pengangkut tandan buah sawit, pencuci pakaian karyawan perusahaan, penyedia konsumsi perusahaan (katering), dan menyediakan angkutan bahan bakar minyak.

“Masyarakat yang memiliki truk dilibatkan dalam pengangkutan tandan sawit,” kata Supiani. BUMDes Payang Sejahtera juga menyiapkan truk. Warga yang ingin kerja namun belum punya truk bisa membeli truk milik BUMDes. Mekanisme pembayarannya ada dua yakni tunai dan mengangsur tanpa bunga.

Supian membeberkan, BUMDes Payang Sejahtera kini mempekerjakan 250 orang. Sebanyak 56 orang di antaranya bekerja sebagai sopir angkutan sawit, 23 pegawai penatu, 13 pekerja perkebunan sawit, 10 pegawai katering, dan 38 orang bekerja di usaha yang lain. Mereka bekerja dengan sistem paruh waktu. Statusnya pekerja lepas.

Usaha-usaha tersebut menghasilkan rupiah yang fantastis. Supiani menyebut, pada 2020, pendapatan kotor dari jasa angkutan sawit Rp 3 miliar, jasa angkutan minyak sawit Rp 1 miliar, jasa penatu Rp 1 miliar, jasa katering Rp 1 miliar, dan jasa angkutan bahan bakar minyak Rp 500 juta. Tujuh usaha yang lain menghasilkan bruto Rp 7,8 miliar.

“Secara keseluruhan, penghasilan bersih pada 2020 mencapai Rp 600 juta. Uangnya untuk menambah pendapatan desa,” sebutnya.

Sedangkan pada 2021, sambung dia, BUMDes Payang Sejahtera meraup omzet Rp 14 miliar dengan laba bersih Rp 700 juta. Adapun Januari-Mei 2022, omzetnya sudah mencapai Rp 10 miliar. “Tahun ini, kami menargetkan dapat omzet Rp 20 miliar dengan laba Rp 1,5 miliar,” bebernya.

Keberhasilan BUMDes Payang Sejahtera mengelola usaha didengar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. Pada Mei 2021, Menteri Abdul Halim Iskandar mengunjungi Desa Sungai Payang untuk melihat usaha-usaha BUMDes.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Ariyanto, menyebut, BUMDes Bersinar Desaku dan BUMDes Payang Sejahtera adalah badan usaha desa paling bersinar di Kukar. Hanya kedua BUMDes tersebut yang memiliki omzet miliaran rupiah di kabupaten ini.

“Banyak bumdes dari luar daerah seperti Sulawesi dan Bali berkunjung ke Sungai Payang dan Muara Enggelam untuk studi banding,” jelas Ariyanto.

DPMD Kukar mencatat, dari 193 desa yang ada di kabupaten, baru 34 desa yang memiliki bumdes. Ariyanto berjanji, mengupayakan semua desa memiliki bumdes yang memiliki badan hukum dan terdata di pemerintah pusat.

Di samping itu, dia meminta, bumdes yang lain mengikuti jejak BUMDes Bersinar Desaku dan BUMDes Payang Sejahtera. Potensi-potensi ekonomi yang ada di desa harus dimaksimalkan. Bekerja sama dengan swasta diyakini akan mempermudah pengembangan usaha.  

“Kami juga mendorong agar desa memberikan program pembinaan sumber daya manusia di bidang kewirausahaan,” kuncinya. (*)

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar