Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Terburuk di Kalimantan

person access_time 5 years ago
Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Terburuk di Kalimantan

Foto: Kementerian BUMN

Kaltim masih mendominasi peranan dalam perekonomian regional Kalimantan. Namun, pertumbuhan provinsi ini paling lambat di Kalimantan pada 2018.

Ditulis Oleh: Sapri Maulana
Kamis, 14 Februari 2019

kaltimkece.id Pertumbuhan ekonomi Kaltim melambat. Bahkan tumbuh terburuk di Kalimantan. Imbas perang dagang AS-Tiongkok.

Catatan Badan Pusat Statistik atau BPS, pertumbuhan ekonomi Kaltim 2018 ialah 2,67 persen. Pertumbuhan tertinggi tercatat di lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 9,76 persen dari sisi produksi. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi ialah komponen net ekspor antardaerah, 16,15 persen.

Menurut Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto, catatan tahun ini menunjukan perlambatan pertumbuhan ekonomi dibanding 2017. “Walau pertumbuhan ekonomi Kaltim melambat, positifnya kinerja seluruh lapangan usaha tumbuh positif,” sebut Atqo.

Ia juga menjelaskan faktor yang memengaruhi perlambatan tersebut. Kondisi global akibat perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok pada 2018, berdampak terhadap perekonomian nasional. Praktis, perekonomian Kaltim melalui transaksi perdagangan internasional cenderung melemah.

Namun demikian, secara tahunan masih terdapat pergerakan positif. Harga di sektor energi pada 2018, cukup menciptakan pertumbuhan positif bagi provinsi ini.

Harga minyak dunia sepanjang 2018 sebenarnya menurun. Penurunan paling mencolok terjadi sepanjang kuartal empat 2018. Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate atau WTI Amerika Serikat, merosot hampir 25 persen. Sedangkan Brent anjlok lebih 19,5 persen sepanjang tahun lalu.

Sementara, harga acuan batu bara atau HBA pada Juni 2018, ditetapkan USD 96,61 per ton, naik dari Mei tahun yang sama sebesar USD 89,53 per ton. Namun, pada Desember 2018, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, menetapkan HBA USD 92,51 per ton. Terendah sepanjang 2018.

Batu bara adalah sektor utama strutur perekonomian Kaltim. Hingga triwulan III 2018, batu bara memegang peranan 45,83 persen dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

Kontribusi 0,04 Persen

Lalu, seperti apa sumbangsih Kaltim terhadap perekonomian nasional? Pendapatan Domestik Regional Bruto atau PDRB Kaltim 2018 ialah Rp 638,12 triliun. Sedangan PDB nasional sebesar Rp 14.837 triliun. Kontribusi Kaltim terhadap PDB nasional berkisar 0,04 persen.

Adapun secara keseluruhan, kontribusi PDRB Kalimantan dalam ekonomi nasional adalah 8,2 persen. Tertinggi masih dikuasai Pulau Jawa, 58,48 persen. Setelah Kalimantan ada Sulawesi 6,65 persen. Maluku dan Papua menjadi yang terendah dengan 2,47 persen.

BPS Kaltim juga mencatat Nilai Indeks Tendensi Konsumen Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan 104,41. Turun dibanding triwulan IV 2018 sebesar 106,79. Penyebabnya, minimnya rencana pembelian barang tahan lama seperti emas atau rekreasi. Kendati demikian, perkiraan pendapatan rumah tangga Kaltim pada triwulan pertama 2019 meningkat. Nilai indeksnya 109,94.

"Komponen pendapatan rumah tangga mengalami peningkatan namun tidak diiringi meningkatnya rencana pembelian barang," terang Atqo.

Di sisi lain, kondisi ekonomi konsumen Kaltim pada triwulan IV 2018 meningkat dibanding triwulan III. Pergerakan tersebut seiring peningkatan ketiga komponen pembentuknya. Yakni, pendapatan rumah tangga, tingkat konsumsi, dan harga barang atau jasa. Namun, ketiganya cenderung tidak memengaruhi pola konsumsi masyarakat.

“Secara umum, tingkat konsumsi Kaltim triwulan IV 2018 mengalami percepatan. Hal ini terlihat dari peningkatan angka indeks konsumsi, yaitu dari 101,81 di triwulan III 2018 menjadi 115,47 di triwulan IV 2018,” kata Atqo.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi 2018 menempatkan Kalimantan Utara tertinggi di Kalimantan. Pertumbuhan mencapai 6,04 persen. Disusul Kalimantan Tengah 5,64 persen, Kalimantan Selatan 5,13 persen, dan Kalimantan Barat 5,06 persen. Kaltim di tempat terakhir dengan pertumbuhan 2,67 persen.

Kendati demikian, dilihat dari struktur perekonomian Kalimantan 2018, Kaltim masih dominan. Dalam perekonomian regional Kalimantan, peranan Kaltim mencapai 51,93 persen. Tertinggi kedua adalah Kalbar sebesar 15,79 persen. Diikuti Kalsel 13,99 persen, Kalteng 11,29 persen, dan Kaltara 7,00 persen. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar