Ekonomi

Upaya BI Mempercepat Perekonomian Syariah

person access_time 1 year ago
Upaya BI Mempercepat Perekonomian Syariah

FESyar KTI 2023 dibuka secara langsung oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono. FOTO: ISTIMEWA.

Tiga langkah strategis itu dicanangkan pada pembukaan FESyar KTI 2023.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Sabtu, 27 Mei 2023

kaltimkece.id Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2023 Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pada Jumat siang, 26 Mei 2023 FESyar KTI 2023 dibuka secara langsung oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono di Ballroom Crystal Hotel Mercure Samarinda. Provinsi di kawasan timur Indonesia (KTI) yang menjadi peserta adalah Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.  

Mengangkat tema “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi KTI yang Inklusif”, BI bersama mitra strategis berkomitmen melakukan percepat ekonomi dan keuangan syariah di KTI melalui tiga langkah strategis. 

Tiga langkah strategis itu dicanangkan pada pembukaan FESyar KTI 2023. Pertama, penguatan halal value chain, yakni melalui akselerasi proses sertifikasi halal khususnya produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui peluncuran Gerakan 1.000 SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) se-KTI. Serta peluncuran website halal point Kalimantan Timur sebagai pusat informasi syariah pada wilayah Kalimantan Timur. 

Kedua, peluncuran gerakan 10.000 transaksi Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Untuk mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah. Ketiga, penerapan halal lifestyle pada sektor prioritas halal food, fashion, serta pariwisata ramah muslim. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, mengatakan bahwa ekonomi syariah akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru, sehingga pengembangannya perlu dilakukan secara bersama-sama. 

“Bank Indonesia selalu mengupayakan agar pengembangan ekonomi syariah selalu didukung oleh digitalisasi,” ucap Doni. 

Beberapa hal yang sudah diterapkan adalah digitalisasi dalam ekosistem halal, digitalisasi terkait dengan keuangan sosial syariah, serta edukasi dan literasi yang menggunakan platform media digital. Dukungan Bank Indonesia dalam digitalisasi, utamanya dilakukan melalui sistem pembayaran, yakni melalui penerapan QRIS, BI-FAST, dan Kartu Kredit Indonesia (KKI).

Ditemui usai pembukaan FESyar KTI 2023, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan seluruh stakeholders yang terlibat atas upaya pengembangan ekonomi syariah di KTI. 

“Penyelenggaraan FESyar KTI 2023 diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi syariah di wilayah KTI, khususnya Kalimantan Timur,” tutur Hadi. 

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi syariah di wilayah KTI dapat terus bangkit didukung oleh kontribusi dan peran Bank Indonesia, termasuk pihak perbankan.

Kegiatan FESyar KTI 2023 digelar pada 25 sampai 28 Mei 2023, meliputi Sharia Forum yang berlokasi di Hotel Mercure Samarinda, dan Sharia Fair yang berlokasi di atrium utama Big Mall Samarinda. Selanjutnya akan dilaksanakan FESyar Wilayah Sumatera pada Juli 2023 dan FESyar Wilayah Jawa pada Agustus 2023 di Medan dan Surabaya.

FESyar KTI 2023 merupakan langkah awal menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 yang puncaknya akan diselenggarakan pada 24 hingga 29 Oktober 2023 di Jakarta.

Stabilitas Keuangan Syariah di Kaltim Terjaga

Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2023, kinerja penyaluran pembiayaan perbankan Syariah Kaltim periode triwulan IV 2022 tetap terjaga yang disertai penurunan tingkat risiko pembiayaan dan meningkatnya penghimpunan DPK Syariah Kaltim. 

Penyaluran pembiayaan Syariah Kaltim tumbuh 27,30 persen (year on year/yoy) meski melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 28,61 persen (yoy). Pembiayaan Syariah Kaltim memiliki pangsa 6,18 persen jika dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan perbankan secara keseluruhan di Kaltim. 

Berdasarkan jenis pengunaannya, pembiayaan modal kerja tumbuh 4,38 persen (yoy). Pembiayaan konsumsi turut mencatatkan pertumbuhan 13,48 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 11,02 persen (yoy). Lebih lanjut pembiayaan investasi mencatatkan pertumbuhan positif 46,80 persen (yoy) meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 57,31 persen (yoy). 

Pertumbuhan positif pada tiga jenis pembiayaan tersebut diikuti dengan membaiknya tingkat risiko pembiyaan yang diindikasikan oleh Non Performing Financing (NPF). Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa stabilitas keuangan Syariah di Kaltim masih relatif terjaga sejalan dengan membaiknya perekonomian Kaltim.(*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar