PARIWARA

Hidup Lebih Manis karena Operasi Katarak Gratis

person access_time 1 year ago
Hidup Lebih Manis karena Operasi Katarak Gratis

Seorang pasien mengikuti operasi katarak gratis yang diadakan PT Berau Coal bersama Yayasan Tzu Chi Sinar Mas, Dinkes Berau, dan RSUD Abdul Rivai (FOTO: PT BERAU COAL)

PT Berau Coal bersama Yayasan Tzu Chi Sinar Mas, Dinkes Berau, dan RSUD Abdul Rivai, mengadakan operasi katarak gratis. Diikuti 142 orang yang sebagian besar adalah lansia. 

Ditulis Oleh: PARIWARA
Selasa, 18 Juli 2023

kaltimkece.id Perban masih menutupi mata kiri Arbaiyah ketika keluar dari ruang operasi RSUD Abdul Rivai. Perempuan lanjut usia dari Kecamatan Gunung Tabur, Berau, itu melempar senyum kepada pasien yang lain. Sebagian besar pasien tersebut adalah lansia sepertinya. Mereka juga menunggu giliran operasi katarak gratis pada hari itu. 

Penglihatan Arbaiyah sebelumnya sudah menurun karena penyakit katarak. Ia kesulitan melihat wajah mengenali orang lain. Ketika memasak, Arbaiyah tidak mengetahui masakannya sudah matang atau belum. 

“Tahu-tahu, sudah gosong,” ucapnya sedikit terkekeh selepas operasi pada Jumat, 14 Juli 2023. 

Arbaiyah sebenarnya sudah lama ingin operasi katarak. Akan tetapi, ia selalu terkendala biaya. Makanya, begitu ada bakti sosial dari PT Berau Coal bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, Dinas Kesehatan Berau, dan RSUD Abdul Rivai, Arbaiyah segera mendaftar. Ia berterima kasih kepada penyelenggara Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis untuk Masyarakat Berau dan Sekitarnya. Bakti sosial itu diadakan pada 14–15 Juli 2023. 

Kualitas hidup seseorang memang sangat terganggu ketika fungsi penglihatannya menurun. Menurut survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), angka kebutaan di Indonesia mencapai 3 persen. Survei itu diadakan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia dan Balitbangkes pada 2022. Penyakit katarak disebut penyebab tertinggi kebutaan yaitu mencapai 81 persen. Indonesia pun menjadi negara dengan kasus kebutaan tertinggi di Asia Tenggara.

Seorang pasien yang mengikuti operasi katarak gratis di RSUD Abdul Rivai, Berau. Operasi katarak dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. FOTO: PT BERAU COAL
 

Bangbingsong, petani dari Kampung Long Lanuk, Kecamatan Sambaliung, Berau, adalah pasien yang juga mengikuti operasi katarak gratis. Ia bersyukur diberi kesempatan mengikuti operasi katarak gratis. Kondisi ekonominya terbatas sehingga tidak mampu berobat mandiri.

"Katarak ini membuat hidup kurang nyaman. Semoga kegiatan seperti ini bisa meluas supaya masyarakat lain bisa merasakan hidup yang nyaman," tuturnya.

Operasi katarak gratis ini diikuti 142 orang. Pendaftarnya sebenarnya sangat banyak. Sepekan sebelum operasi, pada 8 Juli 2023, sudah 300 orang yang mendaftar dan mengikuti proses screening. Dari jumlah tersebut, 142 pendaftar lolos. Mereka tidak hanya dari Berau. Peserta juga datang dari Kutai Timur dan Kalimantan Utara. 

Bupati Berau yang diwakili Asisten 1 Setkab Berau, Hendratno, mengucapkan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada penyelenggara. Kepada jajaran manajemen PT Berau Coal, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas, dan RSUD Abdul Rivai, Hendratno mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif dan dinantikan masyarakat. 

“Saya bersyukur PT Berau Coal, sebagai salah satu perusahaan terbesar di Berau, memiliki perhatian dan semangat luar biasa dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Berau disebut berkomitmen kuat menyelenggarakan program pembangunan kesehatan sebagai agenda prioritas. Kesehatan masyarakat merupakan indikator penting dalam mewujudkan kemajuan daerah. Untuk itu, pemkab senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai elemen, salah satunya PT Berau Coal. 

“Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada dokter spesialis mata dan tenaga medis yang bertugas sejak 8 Juli hingga hari ini. Semoga segala sesuatunya bermanfaat bagi masyarakat dan bernilai pahala di sisi Allah SWT,” ungkapnya.

Sebelum operasi katarak, peserta bakti sosial harus melewati proses screening. Proses ini dibantu para relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. FOTO: PT BERAU COAL
 

Kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal dalam pilar kesehatan. Dalam bakti sosial ini, hadir Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah, Ketua Komisi I DPRD Berau Peri Kombong, unsur forkopimda, dan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Kaltim-Kaltara dr Eka Falentina Wati SpM.

Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian dalam memberikan manfaat kepada masyarakat. Khususnya, masyarakat di Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan Timur. 

"Perusahaan mendukung program pemerintah dalam mengurangi angka katarak, meringankan beban masyarakat, mendorong percepatan pemulihan kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Berau dan umumnya di Indonesia," kata Arief.

Pihak-pihak yang  kolaborasi dalam Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis untuk Masyarakat Berau dan Sekitarnya pada 14–15 Juli 2023. FOTO: PT BERAU COAL
 

PT Berau Coal dan kontraktor mitra kerja juga konsisten mendukung program di bidang kesehatan. Contohnya, pencegahan stunting di kampung-kampung dampingan, pengobatan gratis, serta penyediaan sanitasi yang baik dan layak. Pada pandemi Covid-19, PT Berau Coal bersama pemerintah, RSUD Abdul Rivai, unsur Polri, TNI, PMI, dan berbagai pihak juga berkolaborasi. PT Berau Coal mendukung sarana dan prasarana kesehatan selama pandemi. 

Arief meyakini bahwa dengan program kolaborasi dengan berbagai pihak akan membawa semangat kebersamaan dan kebaikan yang lebih luas. Hal itu penting dalam memajukan Kabupaten Berau. 

“Kami berharap, kolaborasi-kolaborasi semacam ini bisa dilanjutkan dan tentu dengan lebih banyak pihak yang dilibatkan,” tutur Arief. PT Berau Coal juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Sinar Mas, Pemerintah Kabupaten Berau, manajemen RSUD Abdul Rivai, dan seluruh pihak yang terlibat dalam program ini. 

Perwakilan PT Berau Coal dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas bersama peserta operasi katarak. FOTO: PT BERAU COAL
 

Dalam bakti sosial di Berau, tim medis men-screening peserta berasal dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang bekerja secara sukarela. Koordinator Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas, Tawang Sotya Djati, menjelaskan bahwa penyakit katarak menjadi salah satu program prioritas yayasan. Penderita katarak di Bumi Pertiwi cukup tinggi. Itu sebabnya, yayasan memberikan perhatian khusus kepada kasus ini.

"Tim medis terdiri dari tujuh dokter spesialis mata dan 22 tenaga medis dari Jakarta. Ditambah tenaga medis dari RSUD, Dinkes Berau, pendamping puskesmas, dan relawan-relawan dari Berau. Alat medis juga didatangkan dari Jakarta untuk mendukung kegiatan ini," tutur Tawang Sotya Djati.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia adalah non-government organization (NGO) yang berdiri sejak 1993. Yayasan telah memiliki kantor penghubung di 18 kota. Kegiatan yayasan berfokus kepada amal, sosial, kesehatan, pendidikan, budaya, humanis, bantuan bencana, donor sumsum, pelestarian lingkungan, dan relawan. Dalam menjalankan misinya, Yayasan Tzu Chi selalu berlandaskan kepada cinta kasih dan memegang teguh prinsip tidak membeda-bedakan. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar