Hukum

Abdul Gafur Masud, Kepala Daerah Terkaya di Kaltim yang Lamborghini-nya Ikut Aksi 212 di Jakarta

person access_time 2 years ago
Abdul Gafur Masud, Kepala Daerah Terkaya di Kaltim yang Lamborghini-nya Ikut Aksi 212 di Jakarta

Abdul Gafur Masud, bupati PPU yang dikabarkan terjaring OTT KPK.

Bupati PPU ini kerap tampil bersama kendaraan mewah. Tapi, ia tak jarang menyampaikan untaian kata religi.

Ditulis Oleh: Fel GM
Kamis, 13 Januari 2022

kaltimkece.id Langit Jakarta masih gelap ketika ratusan ribu orang mulai memadati kawasan Monumen Nasional. Di tengah-tengah lautan manusia itu, sebuah mobil Lamborghini berwarna oranye berhenti. Kendaraan kaum jetset yang menyilaukan mata itu segera menarik perhatian. Beberapa orang lantas mendekat dan berswafoto di sebelah mobil pabrikan Italia tersebut.

Jumat dini hari, 2 Desember 2016, Jakarta sedang panas-panasnya menjelang Aksi Bela Islam Jilid III. Seorang lelaki dari antara ratusan ribu demonstran datang ke Monas dengan mengemudikan Lamborghini. Kendaraan itu berpelat B 7 GFR. Pemiliknya mengenakan busana muslim lengkap dengan peci. Ia hanya tersenyum melihat tunggangannya jadi pusat perhatian pada pukul 01.20 WIB itu. Setelah beberapa orang mengambil foto, lelaki itu pun pergi, sebagaimana dikutip dari artikel Jawa Pos (Peserta Demo 2 Desember Bawa Lamborghini, Jadi Pusat Perhatian, 2016).

_____________________________________________________PARIWARA

Mengakses informasi yang disediakan Samsat DKI Jakarta, Lamborghini yang dimaksud diketahui bertipe Aventador LP 700-4 dengan persneling otomatis. Mobil dengan dapur pacu 6.500 cc itu dibuat pada 2013. Nilai jualnya, masih menurut Samsat DKI, adalah Rp 5,19 miliar sehingga pajak tahunannya Rp 106 juta. Jatuh tempo pajaknya disebut telah lewat setahun sehingga terkena denda Rp 25 juta.

Adapun pemilik Lamborghini berpelat B 7 GFR ini, adalah sebuah badan usaha bernama PT PPI. Perusahaan di bidang distribusi bahan bakar minyak ini berdiri pada 2011 dan memiliki kantor di Balikpapan. Satu dari antara wilayah kerjanya di Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, sebagaimana diinformasikan situs resmi perusahaan.

Yang menarik, Abdul Gafur Masud diduga adalah pendiri PT PPI seperti tertulis dalam daftar riwayat hidupnya. Bupati Penajam Paser Utara ini baru saja tersandung operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Kamis, 13 Januari 2022.

Lamborghini oranye ini memang beberapa kali terlihat bersama Gafur Masud. Dua tahun sebelum dilantik sebagai bupati PPU, Gafur Masud pernah memajang Lamborghini tersebut di akun Instagram-nya. Ia membuat konten “om telolet om” yang populer pada 2016 itu. Dari nomor pelatnya, dapat dipastikan bahwa kendaraan ini sama dengan yang mengikuti aksi 212 tadi. 

Kemesraan Gafur Masud bersama kendaraan-kendaraan mewah memang sering ditunjukkan di media sosial. Lelaki yang akrab dipanggil AGM itu kerap mengendarai aneka Lamborghini. Bupati berusia 34 tahun ini juga pernah berfoto dengan Hardtop B 9999 BBB hingga Harley Davidson. Ia juga mengemudikan pesawat low wing PK-S429 Aquila A211 pada 19 Oktober 2021. Ditambah lagi beberapa aksinya di atas jet ski maupun kapal pesiar.

Walaupun demikian, tentu saja isi media sosial Gafur Masud tak melulu kendaraan mewah. Ia juga sering menulis atau membuat konten bernapas religi. Unggahannya di Instagram pada 13 Januari 2019, misalnya, Gafur Masud menulis, “Di saat dirimu menyerah maka berhati-hatilah karena itu adalah awal dari kehancuran. Semangat dan serahkan dirimu pada Yang Maha Segalanya, Allah SWT.”

Gafur Masud juga mengunggah pesan pada Hari Antikorupsi, 9 Desember 2019. Ia menulis, “Korupsi bukan budaya, tak seharusnya dilestarikan atau dipelihara. Wahai generasi muda penerus bangsa, jangan biarkan dirimu menjadi bagian dari tradisi jahat dan tak bermoral yaitu korupsi.”

Kepala Daerah Terkaya

Abdul Gafur Masud adalah bungsu dari delapan bersaudara. Orangtuanya bernama Haji Mas'ud dan Hajjah Syarifah Ruwaidah Alqadrie yang berasal dari Mandar, Sulawesi Barat. Kakeknya bernama KH Muhammad Husain, sebagaimana pengakuan Gafur Masud dalam sebuah wawancara dengan kaltimkece.id.

Di Kaltim, keluarga Masud sangat terpandang. Sama seperti Gafur, empat kakaknya adalah pengusaha yang terjun ke dunia politik. Mereka adalah Rahmad Masud, kini wali kota Balikpapan; Rudi Masud, anggota DPR RI; dan Hasanuddin Masud, anggota DPRD Kaltim. Satu lagi kakak perempuan Gafur adalah Syaharia Masud yang menjabat sebagai anggota DPRD Sulawesi Barat.

Sebelum memenangkan pilkada PPU pada 2017, Gafur Masud memang pengusaha muda yang dianggap sukses. Usianya belum 31 tahun tetapi sudah dipercaya sebagai ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Balikpapan. Tidak heran apabila kekayaan Gafur Masud sangat besar. Ia adalah kepala daerah dengan laporan harta kekayaan tertinggi di Kaltim.

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dilansir KPK, Gafur Masud memiliki total kekayaan Rp 36,72 miliar. Jumlah itu masih di atas Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh, Rp 26,41 miliar; Wali Kota Samarinda Andi Harun, Rp 24,97 miliar, dan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, Rp 22,09 miliar. Harta kekayaan Gafur Masud bahkan dua kali lipat dari Gubernur Isran Noor yang ‘hanya’ Rp 18,92 miliar (daftar harta kekayaan kepala daerah di Kaltim, lihat infografik berikut).

_____________________________________________________INFOGRAFIK



Dikabarkan Terjaring OTT

Gafur Masud disebut diringkus KPK di sebuah mal di Jakarta. Bersamanya, Satuan Tugas Kedeputian Penindakan KPK menangkap enam orang di Jakarta. Semua yang terjaring operasi tangkap tangan itu tengah diperiksa di Gedung Merah Putih KPK. Sementara empat orang lagi disebut ditangkap di Kaltim dan telah dibawa ke Jakarta.

Kepada mediakaltim.com (grup kaltimkece.id), Wakil Bupati PPU, Hamdam, kaget mengetahui koleganya ditahan KPK. Ia mengaku sudah lama tidak pernah berkomunikasi dengan bupati. “Saya prihatin dengan peristiwa ini. Ini musibah buat kita semua,” kata Wabup Hamdam, Kamis, 13 Januari 2022.

Adapun Wali Kota Balikpapan sekaligus kakak Gafur Masud, Rahmad Masud, meminta publik menghormati proses hukum. “Asas praduga tak bersalah harus dikedepankan,” ujarnya.

Kepemimpinan Gafur Masud di PPU memang beberapa kali menjadi perhatian publik. Bukan karena kabupaten itu ditunjuk sebagai lokasi ibu kota negara, sejumlah kebijakan Gafur Masud disoal. Beberapa di antaranya seperti pembangunan rumah dinas bupati Rp 34 miliar, menyatakan tidak ingin menangani pandemi Covid-19, dan pengadaan bilik disinfektan yang disebut terlalu mahal.

Gafur Masud juga disorot karena kebijakan pemkab membangun lapangan golf di belakang kantor bupati di Kelurahan Nipah-Nipah, Penajam. Anggaran pembangunan sebagaimana tertulis di pelang proyek yaitu Rp 871 juta bersumber dari APBD PPU 2021. Terakhir, nama Gafur Masud pernah menjadi perhatian nasional ketika disebut membeli Pulau Malamber di Gugusan Balabalakang, Sulawesi Barat. Gafur telah membantah tudingan tersebut.

Sepekan sebelum dikabarkan terjaring operasi KPK, Gafur Masud sempat memperbarui dinding Facebook-nya. Ia menulis, “Maafkan teruntuk yang tersayang. Kita bisa saling suka. Tapi kita tidak bersama.”

Sementara itu, dua hari sebelum menjadi pemberitaan nasional karena tersandung OTT, Gafur Masud mengunggah reels di Instagram-nya. Video pendek itu menggambarkan Gafur yang berjalan di sebuah gedung parkir. Latar belakang audio mengambil potongan tembang Son of Litnerd feat Ecko Show berjudul Bersyukur. Begini potongan lirik lagu tersebut.

Harta tidak akan dibawa sampai masuk kubur
Dosa dan kebaikanlah yang jadi tolok ukur. (*)
 

Dilengkapi oleh: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar