Hukum

Aksi Penebar Surat Teror di Masjid Berakhir di Kukar, Motifnya Disebut Cari Uang Buat Makan

person access_time 2 years ago
Aksi Penebar Surat Teror di Masjid Berakhir di Kukar, Motifnya Disebut Cari Uang Buat Makan

Penebar surat teror di rumah-rumah ibadah ditahan di Markas Polres Kutai Kartanegara. (foto: aldi budiaris/kaltimkece.id)

Tersangka juga disebut mencuri barang di rumah ibadah. Sasaranya adalah tempat-tempat yang memiliki kotak infak di Kukar, Samarinda, dan Balikpapan.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 31 Mei 2022

kaltimkece.id Masjid Jami’ Nurul Huda di Jalan KH Mas Mansyur, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, dilanda kegaduhan pada Kamis malam, 26 Mei 2022. Selepas menunaikan salat isya, seorang jemaah menemukan selembar kertas yang isi kalimatnya bernada ancaman di sajadah masjid. Akan tetapi, pengurus masjid tidak menghiraukannya.

“Alhamdulillah, sampai saat ini, kegiatan ibadah di sini masih berjalan normal seperti biasa,” kata sekuriti Masjid Jami’ Nurul Huda, Ali Yusni, 28 tahun, kepada kaltimkece.id, Selasa, 31 Mei 2022.

Surat kaleng seperti itu tak hanya ditemui di Masjid Jami’ Nurul Huda. Masjid Al-Muttaqin dan Masjid Baiturrahman juga melaporkan temuan surat serupa pada Senin, 30 Mei 2022. Surat di kedua masjid di Kota Tepian itu ditemukan berselang jam.

“Saya menemukan kertas tersebut saat persiapan salat zuhur di sajadah imam. Setelah itu, saya minta kaum masjid membuangnya ke tempat sampah karena tulisannya tidak jelas,” ucap imam Masjid Baiturrahman, Jurniansyah, 50 tahun. Sedangkan di Masjid Al-Muttaqin, surat ditemukan saat akan beribadah asar.

“Saya kira, surat itu isinya minta diumumkan orang meninggal. Setelah saya baca isinya, ternyata, minta uang Rp 1 miliar ditaruh di atas mimbar,” kata salah seorang pengurus Masjid Al-Muttaqin, Syarifudin.

Dikonfirmasi kaltimkece.id pada kesempatan yang berbeda, Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda, Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, mengatakan, timnya telah memeriksa sejumlah masjid yang menemukan surat itu. Penyelidkan mendelam tengah dilakukan kepolisian.

_____________________________________________________PARIWARA

Berakhir di Kukar

Tak hanya di Samarinda, surat teror juga ditemukan di Masjid Besar Al-Istiqomah di Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara. CCTV Masjid Besar Al-Istiqomah merekam orang yang diduga sebagai pemilik surat tersebut.

Dalam rekaman tersebut, terlihat, seorang pria melemparkan secarik kertas putih di sajadah imam saat masjid dalam keadaan sepi. Kertas tersebut kemudian beredar di media sosial. Isinya hampir sama seperti yang ditemukan di tiga masjid di Samarinda. Kutipan lengkapnya sebagai berikut.

Siapkan uang masjid/langgar dari tanggal 30. Aku akan mengambil. Berapa ada keluarkan. Siapkan di atas mimbar. Dan, pintu masjid tidak lagi dikunci. Kalau tidak, siap salah, satu panitia ada yang kubunuh. Aku urang paling kejam dan aku bisa menjadi urang yang paling baik. Grup kami ada 3.000 pimpinan jinral nurdin Balikpapan di bawah kekuasaan Abu Bakar. Tanggal 1 sudah ada (uang). Ini seratus masjid/langgar di Samarinda, Tenggarong, dan Balikpapan.

Surat tersebut juga ditemukan di Masjid Al Muttaqin, Jalan Wolter Mongisidi, Kilometer 5, Kelurahan Timbau Tenggarong. Di masjid inilah perjalanan sang penebar surat teror di rumah ibadah berakhir. Pasalnya, aksinya dipergoki pengurus Masjid Al Muttaqin. Saat itu juga, pengurus masjid melapor ke Kepolisian Resor Kukar. Jarak Masjid Al Muttaqin dengan Markas Polres Kukar hanya sekitar 30 meter. Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi bergerak cepat.

“Tersangka kami amankan di Masjid Al Muttaqin pada Selasa dini hari, 31 Mei 2022, pukul 01.00 Wita,” jelas Kepala Polres Kukar, Ajun Komisaris Besar Polisi Arwin Amrih Wientama, kepada kaltimkece.id.

Kepada polisi, tersangka mengaku bernama Masli alias Maslih alias Mamat alias Muslim Bin Usman. Ia disebut tidak memiliki kartu identitas. Dari hasil pemeriksaan, AKBP Arwin Amrih Wientama membeberkan bahwa Masli telah mencuri barang di sejumlah rumah ibadah di Kukar. Beberapa di antaranya yakni Langgar Al Huda, Masjid Al Muttaqin, dan Masjid Al Fajar.

Kapolres menjelaskan, motif Masli mencuri karena tidak memiliki keluarga dan uang untuk makan. Rumah ibadah, toko, hingga rumah makan yang memiliki kotak amal di Kukar, Samarinda, dan Balikpapan, disebut sebagai sasaran pencuriannya. “Tersangka mengaku tinggal di Samboja (Kukar),” bebernya.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Dari tangan Masli, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti 14 lembar kertas berisi kalimat dengan nada ancaman, sebongkah batu, dan sebuah kotak amal yang telah pecah milik Langgar Al Huda. Arwin pun memastikan, orang yang menaruh surat teror di sejumlah masjid di Samarinda adalah orang yang sama yaitu Masli. “Tersangka telah mengakui perbuatannya,” imbuhnya.

Kepolisian akan berkoordinasi dengan psikiater atau rumah sakit jiwa untuk memeriksa kejiwaan Masli. Polisi juga tengah menyelidiki kelompok dan nama pimpinan yang ditulis Masli di selembaran kertas. “Apakah nama-nama tersebut fiktif atau tidak, nanti akan terungkap,” sebut Kapolres.

Masli kini ditahan di Markas Polres Kukar untuk diproses hukum. Atas perbuatannya, ia dijerat pasal 363 dan pasal 335 juncto 64 KUHPidana dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. (*)

Dilengkapi oleh: Aldi Budiaris

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar