Hukum

Fakta-Fakta Persidangan Rita-2: Percakapan Cinta antara Rita-Khoi (Bagian Kedua)

person access_time 5 years ago
Fakta-Fakta Persidangan Rita-2: Percakapan Cinta antara Rita-Khoi (Bagian Kedua)

Ilustrasi: Danoo (kaltimkece.id)

Sejumlah komunikasi dalam pesan pendek Rita dan Khoi menunjukkan kedekatan keduanya. Disebut unsur penting yang menjadikan Khairuddin begitu berperan di Kutai Kartanegara.

Ditulis Oleh: Fel GM
Selasa, 09 Oktober 2018

kaltimkece.id Pesan pendek antara Bupati Kutai Kartanegara (non-aktif) Rita Widyasari dengan Khairuddin alias Khoi dibuka Komisi Pemberantasan Korupsi. Percakapan tersebut terdiri dari dua rentang waktu yang berbeda yakni 2011 dan 2012. Rangkaian pesan bagian pertama direkam pada periode Februari-April 2012. Adapun rangkaian pesan singkat bagian kedua dalam artikel ini adalah dari November 2011 hingga Maret 2012.

Dari percakapan ini, jaksa KPK hendak membuktikan kedekatan di antara keduanya sehingga berujung kepada peran Khoi di lingkaran Bupati Rita. Isi pesan pendek Rita dan Khoi sebagian besar berisi hubungan pribadi. Namun, terselip pembicaraan seputar pemerintahan, pertemuan dengan orang-orang, hingga masalah uang. 

Jika menilik percakapan secara keseluruhan, Rita dan Khoi memakai jalur komunikasi SMS ketika BlackBerry mereka tidak tersambung. Beberapa kali percakapan SMS ini dimulai karena salah satu dari Rita atau Khoi men-delete kontak BB lawan bicaranya. 

Rangkaian pesan ini telah ditampilkan di persidangan dan dikutip utuh oleh kaltimkece.id setelah memeriksa catatan sidang Rita dan Khoi setebal 1.474 halaman. Redaksi kaltimkece.id memperbaiki beberapa kesalahan tik, memperpanjang singkatan yang biasa dipakai di dalam SMS, sekaligus memberikan terjemahan beberapa frasa yang mengandung bahasa Kutai. Seluruh perubahan tidak mengurangi atau menambahkan makna, hanya demi memudahkan pembaca mengikuti isi pesan pendek tersebut.  

Rabu, 23 November 2011
 
Rita 
[13.36] Sudah telepon Robert?
[13.36] Tadi saya SMS dia. Maaf ganggu. Terima kasih. 
 
Khoi 
[13.46] Nanti saya telepon dia. Saya yang minta maaf ganggu kita (kamu). Tenang saja, saya sebentar rapat sama kawan-kawan. Saya cuma mau bilang sama teman-teman, saya minta maaf sama mereka semua. Saya juga konsisten dengan sumpah saya. Saya sekarang akan selesaikan semua hal yang berkaitan dengan saya.
 
(Catatan redaksi: ‘kita’ dalam bahasa setempat berarti anda, panggilan sopan kepada lawan bicara. Namun, melihat kedekatan keduanya dalam percakapan ini, ‘kita’ lebih tepat digantikan oleh ‘kau’ atau ‘kamu’. Agar tidak membingungkan pembaca, redaksi kaltimkece.id mengganti seluruh perkataan ‘kita’ dalam rangkaian pesan singkat ini menjadi ‘kamu’).
 
Rita 
[13.50] Saya sudah hubungi Anton. Salam saja dengan pacar-pacar kamu, ya. Semoga ada yang bisa baik tulus. Bukan karena uang, bukan karena gagah, tapi memang karena cinta. Saya berharap Khoi tetap bantu saya. Tapi maaf, saya enggak bisa seperti dulu lagi. 
 
Khoi 
[13.57] Ya, terima kasih. Tenang saja, kamu lihat saja apa selama ini saya bohong dengan kamu. Enggak perlu kamu balas SMS saya ini. Sekali lagi, saya minta maaf dengan kamu. Kalau ada yang tanya tentang saya, bilang saja saya enggak tahu di mana. Hari ini saya tahu, memang ini momen yang kamu inginkan. HP saya sampai jam 12 malam ini saja aktif. Semua mau saya off-kan. Sebentar saya mau ketemu Sabrin minta SPJ-nya. Ruang kerja kamu juga sudah saya bersihkan. Saya harus tahu diri.
 
Rita 
[14.09] Apa perlu saya ulang kah kesalahan kamu? Tapi ya sudahlah. Saya juga tahu diri. Saya ini sudah tuaaaa… Jeeeleeeeeek… Beda dengan pacar kamu, apalagi Anton, Yana itu, Yusi juga. Belum lagi yang saya ndik (tidak) tahu. Terima kasih sudah kasih saya kebahagiaan, keyakinan. Tapi saya tahu, namanya hati memang enggak bisa dipaksa apalagi hanya karena kasihan. Apa saja saya serahkan kamu. Kalung cincin kamu akan saya pakai. Mengingatkan saya pernah merasa dicintai. Take care.
 
Khoi 
[14.11] Ya, terima kasih. Mari sama-sama kita membuktikan diri kita. Semua ucapan kita. Semoga saya menjadi orang yang konsisten sampai akhir hayat saya. Amin.
[14.15] Saya mohon maaf, ice wine yang kemarin saya bilang masih ada? Saya minta.
 
Rita 
[14.18] Ndik (tidak) boleeeh… Ada dana 350 miliar save dari Dispenda. Proyek apa yang saya janji dengan masyarakat ya?
 
Khoi 
[14.36] Awas aja.
[15.08] Anggap saja saya pencuri.
 
Rita 
[15.56] Makasih.
 
Khoi 
[15.57] Sama-sama.
 
Rita 
[16.14] Saya tetap dengan keputusan saya karena saya capek hati. Suatu saat, Khoi rasakan seperti apa yang saya rasakan :’( (emoticon sedih). 
 
Khoi 
[16.19] Tenang saja, saya tahu diri lah. Apa lagi yang mau kamu sebut tentang saya, kamu sebutkan saja. Malam ini pun akan saya sampaikan ke kawan-kawan tentang keputusan saya. Cinta memang luar biasa.
 
Rita 
[16.26] Cinta kamu memang luar biasa. Banyak, di mana-mana. 
[16.27] Karena kalau baru Eka sama Yona, kenapa harus takut dengan saya? Saya saja rancak (sering) belikan sida-sida (mereka) hahaha… Ya ndik (tidak) apa-apa. Saya memang bodoh. 
 
Khoi 
[16.28] Terima kasih. Kamu lihat saja amun (kalau) saya memang seperti yang kamu tuduhkan. Saya masih ada di Tenggarong. Saya tidak akan menyiksa diri saya. Itu aja ukuran kita ya.
[16.29] Mun saya jenaka (kalau saya berbohong), demi Allah sengsara hidup saya, mati ibu bapak saya. Amiieen...
 
Rita 
[16.40] Kenapa harus pukung-pukung (sembunyi-sembunyi)?
 
Khoi 
[16.47] Siapa yang pukung-pukung?
[16.56] Demi Allah, ndik ada saya mukung-mukung (tidak ada saya sembunyi-sembunyi).
 
Rita 
[16.57] Kalau memang untuk bubuhannya (mereka)
[16.58] Kenapa pukung-pukung (sembunyi-sembunyi)?
[16.58] Ya sudah, terima kasih. 
 
Khoi 
[17.01] Saya memang ndik ngurus (tidak mengurus) itu. Ndik (tidak) perlu saya membela diri. Kita buktikan saja sama-sama. Kalau kamu mendengar malam ini saya mabuk-mabukan, itu memang betul. Jaga kesehatan kamu. Byee.
 
Rita 
[17.20] Iya.
[17.32] Selamat mabuk, kamu bisa bayangkan apa yang saya pikirkan dengan kamu mabuk. Terima kasih sudah buat saya susaaaah (emoticon sedih). 
 
Khoi 
[17.33] Tenang saja kamu. Yang jelas demi Allah demi Rasulullah, saya enggak akan main perempuan, apalagi ML (kemungkinan yang dimaksud adalah making love/bercinta). Semoga Allah cepat mengambil nyawa saya. Amiieen
[17.38] Enggak perlu kamu susah memikirkan saya. Kalau kamu mau membenci saya, anggap saja saya main perempuan seperti yang kamu pikirkan sekarang.
 
Rita 
[18.14] Hahaha. Kamu carang (bicara) pas sadar. Amun (kalau) mabuk lain lagi. Ya selamat happy, jangan hubungi saya lagi karena kamu enggak tahu saya, byee. 
 
Khoi 
[18.22] Kamu memang enggak mau saya menghubungi kamu lagi. Tenang saja, akan saya penuhi keinginan kamu itu. Saya malam ini mengumpulkan kawan-kawan, rapat. Saya akan sampaikan kepada mereka untuk mengurus diri mereka sendiri. Byeee.
 
Rita 
[18.50] Ancam saja saya terus. Terima kasih, itu yang namanya cinta. Salam saja buat yang kamu mau belikan parfum. 
 
Khoi 
[20.03] Kamu ngapain?
[20.18] Kamu ngapain?
 
Rita 
[20.18] >:O (emoticon terkejut)
 
Khoi 
[20.22] Saya lagi mengumpulkan teman-teman.
 
Rita 
[20.59] Bahas anggaran, ya? Di mana, Samarinda yaa?
 
Khoi 
[21.16] Iya. Saya mau pamit juga sama mereka.
 
Rita 
[21.16] Kenapa enggak jawab? 
 
Khoi 
[21.17] Sedih saja saya. 
 
Rita 
[21.53] Saya dikasih jam sama Popo.
 
Khoi 
[22.01] Alhamdulillah, rezeki kamu. Tadi dia telepon, saya padahi (beritahu) kamu di Jakarta dan hubungi saja langsung kalau ada apa-apa.
 
Rita 
[22.03] Jamnya bagus. Full diamond.
 
Khoi 
[22.07] Iya.
 
Rita 
[22.07] Saya pacaran dengan Popo saja sudah, yaa?
 
Khoi 
[22.09] Terserah kamu, kalau itu yang kamu mau. Mudah-mudahan kamu senang.
 
Rita 
[22.10] Iya, kan saya suka sama orang karena uangnya saja.
 
Khoi 
[22.12] Dan saya memang bukan orang yang kamu harapkan. Terima kasih. Apa lagi pesan kamu atau ada yang mau kamu sebutkan? Mumpung belum jam 12. 
 
Rita 
[22.49] Terima kasih banyak.
 
Khoi 
[22.49] Iya, sama-sama. 
 
Rita 
[22.50] Kalau saya ada salah, saya minta maaf. 
 
Khoi 
[22.53] Saya yang banyak salah dengan kamu. Saya minta maaf dunia akhirat. Saya cuma berdoa semoga saya bisa menjalankan sumpah saya. Cinta saya akan saya jaga sampai mati. Amiin.
 
Rita 
[22.54] Jaga haaa (jaga lah), banyak beneh pank [banyak sekali, sih]?
 
Khoi 
[22.55] Apalagi yang mau kamu bilang ke saya?
 
Rita 
[22.57] Kamu saja, apa? Yang mau matikan HP kan Khoii.
 
Khoi 
[22.59] Saya cuma pesan hati-hati mengambil keputusan. Jaga kesehatan, jangan pernah bantu saya lagi apapun kondisi saya.
 
Rita 
[22.59] Saya pasti bantu kamu karena saya cinta.
 
Khoi 
[23.03] Enggak usah saja. Biarkan saja saya menyiksa diri saya. Kalau kamu cinta saya, enggak akan kamu menjauhi saya. Jaga kesehatan, ya. Cinta memang membuat orang bisa gila. Byee.
 
Rita 
[23.05] Saya jauhi karena saya cinta kamu, sampai sembunyi-sembunyi belikan orang. Saya merasa menghalangi hidup kamu. Jaga kesehatan juga, biar saja saya korban hati daripada Khoi yang susah. 
[23.05] Bye.
 
Khoi 
[23.07] Terserahlah kamu menuduh saya. Saya juga akan korbankan diri saya supaya kamu tahu semua sumpah saya. Mari kita sama-sama buktikan. Byeee
 
Rita 
[23.09] Sumpah kamu dengan saya saja ndik (tidak) kamu buktikan. Kamu ndik (tidak) mucil-mucil lagi. Buktinya? Ya sudahlah, nasi sudah jadi bubur. Biar saja saya dengan kebodohan saya. 
 
Kamis, 24 November 2011
 
Khoi 
[01.34] Hahaha. Mari sama-sama kita buktikan, ya?
 
Rita 
[11.32] Enak memang rapat di Hotel (menyebutkan sebuah hotel bintang lima di Samarinda). Bisa bawa cewek. 
 
Khoi 
[16.50] Silakan kamu menyebutkan, saya enggak tuh.
[17.02] Apa yang mau kamu bilang, menyuruh saya aktifkan HP? Kalau masalah hukum untuk saya, enggak usah saja. Saya enggak peduli. Kalau perlu, suruh saja cepat tangkap saya. Mungkin itu yang lebih baik buat saya.
[18.24] Terima kasih. Saya mohon pamit, empai (besok) saya keluar kota. Jaga kesehatan. Cinta saya akan saya jaga hingga akhir hayat saya. Amiieen ya rabbal 'alaamiien.
 
Rita 
[18.37] Kalau kamu keluar kota, kamu bujur-bujur (betul-betul). 
[18.44] Ya artinya etam (kita) bujur-bujur (betul-betul) pisah. Saya minta maaf lahir batin. 
 
Khoi 
[18.45] Saya tidak main-main mengucapkan sumpah saya keluar dari Tenggarong. Itu harus saya lakukan karena itu memang mau kamu. Saya harus tahu diri dan saya harus buktikan dengan kamu. 
 
Rita 
[18.46] Oke, madahi maha (memberitahu saja) yang dimaksud Kapolda itu dari Setia Budi. Saya enggak tahu apa. 
 
Khoi 
[18.47] Terima kasih. Ingat, jangan pernah bantu saya. Byeee.
 
Rita 
[18.48] Saya heran itu, sampai anggaran sekarang ndik da etam (tidak ada kita) dari pengusaha atau ada yang sudah dapat, kah? Beda zaman Saleh dulu. Saya pasti bantu kamu sampai kapan pun karena itu hak saya. 
 
Khoi 
[18.49] Saya enggak mau dibantuuuu…
[18.49] Biarkan diri saya menderita.
 
Rita 
[18.51] Masalah kamu itu kecil saja. Masalah saya lebih besar tapi saya hadapi. 
 
Khoi 
[18.57] Ya sudah ha (lah), ya. Terima kasih kamu enggak mau angkat telepon saya. Mungkin ini takdir yang harus saya hadapi. Enggak usah kamu balas SMS saya ini.
[18.59] Mudah-mudahan setelah apa yang saya lakukan, kamu akan tahu bagaimana cinta saya dengan kamu. Byee.
 
Rita 
[19.10] Hehehe, di koran besaaaar foto Rina, ucapan ultah Baya. Saya haluuuus beneh (kecil sekali). Keren, keren. Terima kasih, etam (kita) musuhan saja. Kita buktikan siapa kuat. Hebat Khoi, hebat saya behodengan (pacaran) :D (emoticon tertawa).
[19.15] Maaf, selama ini banyak menyusahkan kamu. Saya akan belajar mandiri. Terima kasih. 
[19.33] Telepon saya.
 
 
Selasa, 24 Januari 2012
 
Khoi
[10.18] Terima kasih sudah nge-hapus BB saya.
 
Rita 
[10.38] Ndia (nanti) add sejam lagi. 
 
Khoi
[14.17] Met happy.
 
Rita 
[14.25] Kamu saja yang happy.
[14.25] Saya hapus BBM tadi karena saya tahu Malam pasti cek BB saya. 
 
(Ditemukan istilah ‘Siang’ dan ‘Malam’, diduga kata ganti dari nama orang lain yang hanya dipahami Rita dan Khoi)
 
Khoi
[14.28]
Terima kasih.
 
Rita
[14.39]
Minta pin kamu.
 
Khoi 
[14.57] 27fb068e
 
Rita 
[15.02] Ini BB baru, kah?
 
Sabtu, 28 Januari 2012
 
Rita
[11.59] Apa maksud kamu matikan BBM?
 
Khoi 
[23.40] Iya, masih ada sida (dia)
 
Rita 
[23.50] Kalau masih ada, suruh saja pulang. Saya capek hati, capek perasaan. Saya mau ke Jakarta besok. Khoi pulang haaa (lah)… Ndia (nanti) saya bantui dana kamu.
 
Jumat, 3 Februari 2012
 
Khoi
[23.51] Ndik (tidak) usah saja kamu bantui saya. Makasih aja. 
 
Rita
[23.53] Kamu memang enak, anggap semua bisa kamu atasi. Kamu ndik (tidak) pernah mikirkan hati saya karena kamu meremehkan saya. 
 
Khoi
[23.58] Kamu selalu seperti itu, selalu menyalahkan saya yang bukan kesalahan saya. 
[19.48] Bagus lah, BB saya kamu delete, makasih. 
 
Sabtu, 4 Februari 2012
 
Rita
[00.03] Kamu itu teliti dan ndik (tidak) mungkin ndik (tidak) berhubungan lagi. Jelasnya kontak kamu, kamu ndik (tidak) tahu sakitnya hati saya. 
 
Khoi
[00.13] Demi Allah, kalau saya ada kontak dengannya mati ibu bapak saya …. (tulisan SMS tidak jelas) 
 
Rita 
[00.16] Serah (terserah) saja, tapi saya ini lain kanak halus (anak kecil), saya telan sebagai dosa saja. Met happy.
 
Khoi 
[00.17] Ya makasih. 
 
Rita
[08.43] Apa maksud BB kamu mati? Lagi asyik kah?
[15.43] Kenapa ndik (tidak) di-add?
 
Khoi 
[15.44] Nanti saya mengganggu kamu dengan Malam, BB saya off-kan. 
 
(Ditemukan istilah ‘Siang’ dan ‘Malam’, diduga kata ganti dari nama orang lain yang hanya dipahami Rita dan Khoi)
 
Jumat, 10 Februari 2012
 
Khoi
[15.49] Kamu pasang saja pic (profil picture) dengan Malam dua-duanya, puas-puas ha (lah) sana.
 
Rita 
[15.51] Sori aajaaa.
[15.51] Kamu sudah ML kan? (kemungkinan besar yang dimaksud ML adalah making love/bercinta) 
 
Khoi
[15.53] Demi Allah, ndik (tidak) ada, kamu aja kali. 
 
Rita 
[16.06] Ndik da (tidak ada), add haaa (lah).
 
Khoi
[16.18] Demi?
 
Rita 
[16.28] Demi Allah. 
[16.45] Kenapa enggak di add jua, ya sudahlah, bye.
 
Khoi
[16.59] Apa maksud kamu ngehapus, supaya ndik (tidak) terganggu kan?
 
Rita
[17.01] Tadi pagi dipegang Malam, saya takut nya (dia) baca. 
 
Khoi
[17.21] Alasan
 
Kamis, 8 Maret 2012
 
Khoi
[17.40] Hidup itu pilihan, dan sejak saya bersumpah dengan kamu, saya sudah menentukan pilihan. Saya mohon maaf dengan kamu, (empai) besok saya pamit, jaga kesehatan kamu. 
 
Rita 
[18.23] Jangan tegak (seperti) itu...
 
 
Minggu, 18 Maret 2012
 
Rita
[20.01] Saya add lagi kok. 
[20.01] BB baru tahu kah.
 
Khoi
[20.01] Ndik (tidak) usah beralasan.
[20.03] Saya tahu lah, kamu puas-puas ha (lah) masang pic (profil picture) dengan Malam, saya memang ndik (tidak) penting, makasih. 
 
Rita 
[20.25] Add haaa (lah)…
[21.02] Saya dengan RZ, gimana yang tiga itu. 
 
Khoi
[21.24] Ya, masih nunggu. 
 
Rita 
[21.39] Kapan beritanya?
 
Khoi
[21.41] Ya masih nunggu, ndik (tidak) berani saya memastikan. Mun ndik (kalau tidak) kamu berikan JBK aja dah.
 
(Tidak diketahui arti singkatan RZ dan JBK dalam percakapan ini)
 
Rita
[21.45] lya dah. JBK aja. 
 
Khoi
[21.45] Iya, suruh Budi ngurus dengan saya.
 
Rita
[21.49] Mana aslinya, dengan saya kah?
[21.49] Add ha (lah) BB saya. 
 
Khoi 
[22.10] Kamu juga ngehapus enggak bilang-bilang.
 
Rita 
[22.18] Add
 
Khoi
[22.18 Apanya di-add?
[22.43] Ndik (tidak) perlu, saya ngertilah kamu, saya tahu diri. 
[22.49] Ndik usah kamu add lagi.
[23.10] Byeeee. 
 
Rita
[23.24] BB lah, apa lagi? Saya sudah add… Khoi pending. 
 
Khoi
[23.46] Enggak usah aja, kamu puasi ha (lah) pasang pic (profile picture).
 
Senin, 19 Maret 2012
 
Rita
[00.24] Sudah saya ganti, saya kelahi besar dengan Malam. Saya tidur Hyatt ini. 
 
Khoi
[09.32] Ndik (tidak) usah alasan. 
 
Rita 
[10.32] Kenapa kamu niii?
 
Khoi
[10.38] Kamu tanya aja dengan diri kamu.
 
Rita 
[10.53] Khooi alakkan (ambilkan) Refki 100 untuk Pak Rasikin. Sekarang yaaa.
[10.54] Untuk Pak Putu lewat sida (dia).
 
Khoi
[10.55] Ya
 
Rita
[10.56] Kenapa ndik angkat, met happy, bye.
 
Khoi
[10.59] Saya telepon balik aja ndik (tidak) kamu angkat, HP saya silent. 
 
Rita 
[11.08] Ditunggu pn sekarang (tidak diketahui maksud pn)
 
Khoi
[11.11] Kamu baru telepon sekali dah tegak (seperti) itu. Ndik (tidak) pernah kamu memikirkan perasaan saya. Saya menelepon, kamu delete BB saya. Kamu pasang pic (profil picture) kamu dengan Malam. 
 
Rita 
[11.20] Malas SMS… Dilacak. 
 
Khoi 
[11.29] Ya
[20.41] Kamu kalau memang bosan dengan saya, kamu padahi (sampaikan) saja. 
[11.07] Makasih
 
Selasa, 20 Maret 2012
 
Rita 
[13.45] Sama-sama.
 
Khoi
[14.06] Saya akan tahu diri.
[14.06] Jangan kamu pernah bantu saya, byeee. 
[14.40] Kenapa kamu ndik (tidak) add?
[14.41] Kenapa kamu hapus, baru kamu bilang BB baru? Saya tahu kamu cuma mau pasang pic (profil picture) Malam.
 
Rita
[17.40] Pitis (uang) ibu suruh kirim ke saya aja.
 
Khoi 
[17.51] Ya.
 
Rita
[19.25] Bisa kah?
 
Khoi
[21.31] Iya nanti saya suruh orangnya. 
 
Percakapan di atas telah dibenarkan Rita Widyasari dan Khairuddin di muka persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mengenai kata-kata “cinta”, Rita mengatakan itu hanya hubungan baik antara dia dan Khairuddin. 
 
Baca juga:
 

kaltimkece.id berupaya menyajikan keberimbangan artikel ini dengan berusaha menemui Rita Widyasari dan Khairuddin. Pada Jumat, 5 Oktober 2018, reporter kaltimkece.id telah mendaftar sebagai pembesuk Rita di Rumah Tahanan Wanita Klas II/A Pondok Bambu, Jakarta Timur. Permintaan bertemu tidak diluluskan petugas rutan karena bukan keluarga yang terdaftar. Melalui celah kecil di pintu masuk, petugas menerangkan bahwa kepala rutan tidak memperkenankan wartawan menemui warga binaan tanpa izin menteri hukum dan HAM. 

kaltimkece.id juga berusaha menemui Khairuddin di Rumah Tahanan Klas I Jakarta Timur Cabang KPK. Pada Kamis, 4 Oktober 2018, petugas menyampaikan bahwa batas maksimal pembesuk Khairuddin yakni lima orang telah terpenuhi. Sementara untuk kepentingan wawancara, petugas rutan meminta kaltimkece.id menemui juru bicara KPK, Febri Diansyah. Keesokan harinya, Jumat, 5 Oktober 2018, Febri menyatakan Khairuddin tidak bisa diwawancarai juru warta. Febri memberikan sejumlah penjelasan mengapa Khoi tidak bisa diwawancarai dalam kalimat off the record

Dihubungi terpisah, para penasihat hukum Rita dan Khoi tidak memberikan jawaban atas permintaan konfirmasi. Reporter kaltimkece.id berusaha menghubungi Noval El Farveisa selaku penasihat hukum Rita sejak Sabtu, 6 Oktober 2018. Nomor teleponnya aktif sejenak pada Minggu, 7 Oktober 2018, pukul 17.38 WIB. Baik pesan singkat maupun panggilan kaltimkece.id tidak dijawab sampai berita ini diterbitkan. 

Pada hari yang sama, kaltimkece.id menghubungi Yanuar Prawira Yasesa selaku ketua tim penasihat hukum Khairuddin. Yanuar memilih tidak memberikan pernyataan. Menurut seorang anggota tim, saat ini tim penasihat hukum sedang disusun ulang untuk menghadapi sidang banding Khoi atas vonis hakim. (bersambung)

Dilengkapi oleh: Fachrizal Muliawan (Jakarta)

Liputan ini tersaji dari hasil telaah kaltimkece.id, Kelompok Kerja 30, dan Jaringan Advokasi Tambang, yang memeriksa dokumen fakta persidangan Rita Widyasari dan Khairuddin setebal 1.474 halaman. Seluruh fakta persidangan terdiri dari keterangan 72 saksi dengan 895 bukti beserta petunjuk. Salinan fakta persidangan ini merupakan dokumen publik yang diperoleh Jaringan Advokasi Tambang, Jatam, dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, telah membenarkan kesahihan dokumen tersebut adalah dari KPK.

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar