Kutai Kartanegara

Di Balik Runtuhnya Langit-Langit di Unikarta, Diduga Ada Kekeliruan Pihak Ketiga

person access_time 4 years ago
Di Balik Runtuhnya Langit-Langit di Unikarta, Diduga Ada Kekeliruan Pihak Ketiga

Plafond yang runtuh di Universitas Kutai Kartanegara (fachrizal muliawan/kaltimkece.id)

Langit-langit Universitas Kutai Kartanegara runtuh. Diduga karena ada kesalahaan saat renovasi.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Senin, 10 Februari 2020

kaltimkece.id Waktu menunjukkan pukul 15.25 Wita pada Ahad, 9 Februari 2020, ketika petugas kebersihan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) melihat sesuatu yang mengagetkan. Ruang kelas Fakultas Ekonomi dan Bisnis berantakan. Langit-langit dari papan gipsum menimpa kursi belajar. Keadaan itu segera ia laporkan kepada keamanan kampus. 

Rektor Unikarta, Erwinsyah, menuturkan bahwa kejadian ini telah ditelurusi sepanjang hari itu. Pada Senin, 10 Februari 2020, Erwinsyah kemudian memaparkan dugaan yang menyebabkan langit-langit ruang belajar di lantai dua tersebut runtuh. 

"Dugaan sementara, ada kesalahan pemasangan papan gipsum oleh pihak ketiga yang ditunjuk untuk pekerjaan langit-langit ruangan," ujarnya. 

Ruangan tersebut direnovasi pada 2016. Sumber dananya berasal dari program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility. Pihak ketiga yang merenovasi kemudian ditunjuk perusahaan tersebut. Ada empat ruangan yang direnovasi dari dana CSR perusahaan di sektor migas tersebut. 

"Dua ruangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dua lagi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik," ujarnya. Kedua kelas Febis berlokasi di lantai dua, sementara dua kelas FISIP di lantai dasar. Ruang FISIP tepat di bawah ruang Febis.

Erwin menuturkan, sebelum direnovasi, langit-langit kelas berbahan kayu lapis. Meskipun material untuk langit-langit diganti, strukturnya masih menggunakan yang lama. "Saat dicek, struktur tersebut mestinya cukup kuat menahan papan gipsum," terang Erwin.

Yang menjadi masalah, lanjutnya, mestinya ada penyesuaian. Saat proses pemasangan, beberapa bagian rangka harus dipotong. Hal ini membuat sebagian rangka kosong sehingga mesti diganti untuk menambah kekuatan.

Di samping itu, papan gipsum biasanya dipasang per bagian. Dari fakta yang ditemukan, pemasangan gipsum dilakukan sekaligus. "Jadi, ketika runtuh, seluruh bagian plafond ambruk," terangnya. 

Faktor lain yang diduga menyebabkan langit-langit kelas runtuh adalah kurangnya sekrup. Untuk ruang berukuran 6 meter x 5 meter, jelas Rektor, setiap sisi harus dikunci minimal dengan sepuluh sekrup. Untuk dugaan yang lain seperti kebocoran atap yang merusak struktur plafond, tidak ditemukan sehingga dikeluarkan dari penyebab. 

Saat langit-langit runtuh, tidak ada kegiatan belajar-mengajar. Rektor telah mengambil keputusan menutup sementara empat ruang tersebut. Keputusan diambil karena pihak ketiga yang mengerjakan renovasi adalah penyedia jasa konstruksi yang sama. 

"Kemungkinan ada kesamaan kesalahan," terang Erwin. 

Empat ruangan ini segera diperbaiki. Rektorat akan mengajukan usulan perbaikan kepada yayasan. "Pihak universitas tentu merugi tapi demi keselamatan pengguna ruangan, yakni dosen dan mahasiswa, ya, harus diperbaiki," kunci Erwin. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar