Kutai Kartanegara

Kebakaran di Tenggarong Ratakan Empat Bangunan, Kejadian Kedua yang Dipicu Korsleting

person access_time 3 years ago
Kebakaran di Tenggarong Ratakan Empat Bangunan, Kejadian Kedua yang Dipicu Korsleting

Puing-puing sisa kebakaran di Gang 3 RT 8 Kelurahan Melayu, Tenggarong. (aldi budiaris/kaltimkece.id)

Polisi memastikan musibah kebakaran ini dipicu korsleting dari salah satu bangunan.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Rabu, 28 April 2021

kaltimkece.id Sebagian keluarga Hadijah tengah terlelap. Waktu menunjukkan pukul 10.00 Wita, pada Rabu, 28 April 2021. Hadijah yang berusia 49 tahun, telah bangun lebih awal. Tak ada yang berbeda dari pagi itu di keluarganya. Namun hal tak biasa segera terjadi ketika hawa panas mulai ia rasakan dalam rumahnya yang berbahan kayu itu

Hadijah dan keluarganya tinggal di Gang 3, RT 8 Kelurahan Melayu, Tenggarong, Kukar. Berdiri bersebelahan dengan stasiun radio swasta lokal. Suasana yang semua senyap, menjadi kepanikan selepas jeritan seseorang samar-samar terdengar. “Kebakaran, kebakaran," bunyi teriakan yang menembus kediaman Hadijah.

Ibu rumah tangga tersebut yang ketika itu berada di dapur, dibuat terkejut oleh jeritan itu. Lama-lama, jeritan tadi makin jelas terdengar. Yang sesaat kemudian, diikuti kedatangan anak laki-lakinya bernama Hero Suharto, 31 tahun.

G

Dengan nada bergetar, Hero menyebut jika api telah berkobar dari lantai dua rumah mereka. Menyadari situasi tersebut, penghuni rumah segera menyelamatkan diri. Anak, cucu, dan penghuni rumah lain yang masih tertidur, segera dibangunkan dan diminta keluar rumah. Ketika itu, api mulai menjalar ke lantai satu rumah tersebut.

Seturut dengan itu, para tetangga mulai berdatangan. Sebagian mengerahkan peralatan yang tersedia untuk memadamkan api. Pemadam kebakaran, telah dalam perjalanan.

Api akhirnya berhasil dipadamkan pukul 10.40 Wita. Empat unit pemadam kebakaran dikerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar. Petugas dibantu para relawan balakar dan warga.

"Kejadian ini sudah kedua kalinya. Kemungkinan korsleting listrik," terang Dani, keponakan Hadijah, setelah kejadian kepada kaltimkece.id.

Kejadian serupa ternyata pernah terjadi pada 2020 lalu. Namun demikian, ketika itu api berhasil dipadamkan sebelum membesar. Setelah kejadian itu, sistem kelistrikan di kediamannya pun mendapat peremajaan, menghindari bencana yang sama terulang lagi. Sayang, upaya pencegahan tersebut belum berhasil mencegah si jago api kembali beraksi.

Lurah Melayu, Adhi Fadellah, mengungkapkan bahwa dalam musibah kebakaran kali ini, empat bangunan rata dengan tanah dan satu rusak ringan. Dengan perincian empat tempat tinggal dan satu bangunan stasiun radio swasta. Total korban terdampak adalah tujuh kepala Keluarga (KK) dan 26 jiwa.

Satu jam setelah pemadaman, pihak Inafis Polres Kukar melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti. Kaur Inafis Satreskrim Polres Kukar, Aiptu Dian Heri Wahyudi, memastikan bahwa kejadian kebakaran tersebut murni karena korsleting listrik. Dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 300 juta. "Ada empat bangunan yang terbakar," ungkapnya.

Di tempat berbeda, Kepala BPBD Kukar, Marsidik, mengatakan bahwa dalam proses pemadaman, pihaknya sempat terkendala akses menuju lokasi kejadian. Pasalnya, TKP bertempat di dalam gang yang berjarak 300 meter dari jalan utama, yakni Jalan Danau Aji, Tenggarong.

Menghindari bencana kebakaran kembali terjadi, ia mengimbau seluruh masyarakat Kukar untuk waspada dengan musibah kebakaran. Pencegahan dapat dilakukan dengan memerhatikan peralatan listrik maupun kompor yang dapat memicu kebakaran.

"Sangat penting memperhatikan, dan meng antisipasi barang yang menjadi penyebab kebakaran saat ingin beraktivitas," pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar