Kutai Kartanegara

Klarifikasi Dinas PU Kukar soal Kerusakan Jembatan Sambera dan Dugaan Perusakan Citra

person access_time 2 years ago
Klarifikasi Dinas PU Kukar soal Kerusakan Jembatan Sambera dan Dugaan Perusakan Citra

Kondisi Jembatan Sambera di Desa Tanjung Limau, Kutai Kartanegara, yang disebut rusak. (foto: istimewa)

Perbaikan jembatan ini disebut tidak sampai Rp 1 miliar. Foto yang beredar dinilai janggal.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Senin, 20 Juni 2022

kaltimkece.id Sebuah foto yang menampilkan Jembatan Sambera di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, beredar di media sosial sejak Sabtu, 18 Juni 2022. Dalam foto tersebut tampak plat besi yang menjadi alas jalan jembatan bengkok ke atas. Tak sedikit penghuni dunia maya memberikan tanggapan miring soal jembatan tersebut.

Daeng Lompo adalah warga Desa Tanjung Limau sekaligus pengelola Pantai Panrita Lopi di Muara Badak. Kepada kaltimkece.id, Senin, 20 Juni 2022, dia menjelaskan, hal utama yang membuat masyarakat geram adalah Jembatan Sambera baru selesai diperbaiki pada Februari 2022 tapi sudah rusak lagi. Selain itu, biaya perbaikannya yang disebut mencapai Rp 1 miliar dianggap tidak wajar.

“Dengan anggaran Rp 1 miliar tapi pekerjaannya hanya seperti itu. Biar orang awam, pasti tahulah anggaran tersebut tidak rasional dengan plat besi,” ucapnya dengan nada kesal.

Dia pun berharap, pemerintah segera memperbaiki Jembatan Sambera lagi dengan kualitas yang lebih baik. Mengingat, jembatan tersebut memiliki peran vital. Jembatan Sambera disebut menjadi satu-satunya akses menuju Pantai Panrita Lopi. “Kami berharap, pemangku kebijakan bisa tergerak hatinya. Jangan hanya sekedar janji,” ujarnya.

_____________________________________________________PARIWARA

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Restu Irawan, memberikan sejumlah klarifikasi. Pertama soal anggaran. Ia mengatakan, Rp 1 miliar itu hanya nilai kontrak termasuk pajak sebesar 10 persen. Realisasinya, perbaikan Jembatan Sambera menghabiskan Rp 800 juta.

“Adapun kelebihan Rp 200 juta termasuk biaya keterlambatan pengerjaannya, sudah dikembalikan ke kas daerah,” jelas Restu kepada kaltimkece.id, Senin, 20 Juni 2022.

Kedua mengenai alas jalan rusak. Dia menjelaskan, hal itu karena pengerjaannya tidak sesuai rencana. Awalnya, alas jembatan disebut hendak dibeton. Namun, karena keterbatasan anggaran, rencana tersebut diurungkan pada akhir 2021. Lagi pula, menurut Restu, jika Jembatan Sambera dibeton, konstruksi bangunannya bisa tidak awet.

“Lantainya bukan lantai baja tapi kayu sehingga kalau dicor, kemudian dilewati kendaraan, pasti betonnya akan pecah karena sifat kayu tidak kaku,” sebutnya.

Restu juga menjelaskan soal Jembatan Sambera tidak diperbaiki secara permanen. Hal ini dikarenakan saat pengerjaannya pada akhir 2021 sampai awal 2022, bersamaan dengan perbaikan jalan poros Samarinda-Bontang di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kukar. Perbaikan yang permanen akan membuat jembatan tersebut ditutup. “Bila Jembatan Sambera juga ditutup, pasti terjadi kemacetan,” terangnya.

Oleh karena itulah Pemkab Kukar hanya melakukan perbaikan yang sifatnya sementara. Yaitu mengganti kayu Jembatan Sambera yang keropos menjadi pipa besi dan plat besi. Meski demikian, pemerintah kabupaten tetap akan bertanggung jawab atas masalah ini. Restu menyampaikan, tim teknis telah diturunkan untuk menilai kerusakan Jembatan Sambera. Perbaikan ini akan dikerjakan perusahaan swasta di Muara Badak.

“Karena mereka masih terikat perjanjian pemeliharan selama enam bulan usai perbaikan Jembatan Sambera,” sebutnya.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kukar, Wisnu Wardhana, menilai, kerusakan Jembatan Sambera yang ditampilkan di media sosial tidak masuk akal. Tidak mungkin, kata dia, plat besi yang menjadi alas jembatan bisa terangkat tinggi seperti di foto yang tersebar. Ia pun menaruh curiga, foto tersebut sengaja dibuat untuk merusak citra baik Dinas PU Kukar.

“Padahal, kami sudah bekerja profesional sesuai teknis,” ucapnya. “Saya akan berkoordinasi dengan kepala seksi kami untuk mengetahui penyebab yang sebenarnya.”

Menyikapi masalah tersebut, Dinas PU telah menggelar rapat membahas Jembatan Sambera. Wisnu menyampaikan, selain diperbaiki, jembatan tersebut juga akan diganti dengan konstruksi yang lebih baik pada 2023. “Sementara kami lakukan rehab dulu karena anggaran tahun ini tidak bisa mengakomodir,” kuncinya. (*)

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar