Kutai Kartanegara

Kukar di Ambang Krisis Petani dan Program Petani Milenial yang Diharapkan Jadi Solusinya

person access_time 3 years ago
Kukar di Ambang Krisis Petani dan Program Petani Milenial yang Diharapkan Jadi Solusinya

Kawasan pertanian di Kutai Kartanegara.

Hanya 12 persen petani di Kukar berusia di bawah 35 tahun. Program petani milenial diharapkan menarik pemuda untuk bertani.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Selasa, 07 September 2021

kaltimkece.id Pertanian, perkebunan, dan peternakan adalah sektor kedua terbesar setelah pertambangan menjadi fondasi ekonomi Kutai Kartanegara. Sayangnya, tidak banyak kawula muda yang berminat menjadi petani. Kukar pun kini di ambang krisis petani karena mayoritas pelaku pertanian saat ini sudah berusia 40 tahun hingga 60 tahun.

Kukar sebenarnya memiliki 67.849 petani yang tersebar di 18 kecamatan di Kukar sebagaimana dicatat Badan Statistik (BPS) Kaltim pada 2019. Jumlah tersebut terus menurun karena faktor usia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 59.162 petani atau 87,19 persen berusia di atas 35 tahun. Sisanya, hanya 8.687 petani atau 12,81 persen yang masih di bawah 35 tahun.

Pemkab Kukar melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperternak) telah menyadari hal tersebut. Mengantisipasi kekurangan petani, pemkab menggulirkan program regenerasi petani milenial sejak akhir 2020. Program ini bertujuan memaksimalkan potensi pertanian Kukar sehingga menjadi daerah mandiri pangan.

"Berdasarkan instruksi menteri dan Bupati Kukar, kami membentuk program petani milenial ini," jelas Sekretaris Disperternak Kukar, Sya'rami, Selasa, 7 September 2021.

Sya'rani mengatakan, program ini diprakarsai Kementerian Pertanian. Daerah dianjurkan membentuk kelompok tani milenial sehingga sejalan dengan keinginan bupati Kukar membentuk pemuda tani andalan. Dua gagasan yang selaras itu merupakan dasar pembentukan kelompok tani milenial.

Gerakan utama program ini adalah mendorong minat milenial di Kukar untuk bertani. Pemuda tak hanya dibekali pengetahuan pertanian, disediakan pupuk dan peralatan mekanisasi modern. Ditargetkan, program ini menggaet 200 petani muda di Kukar. Setelah setahun berjalan, sambung Sya’rani, tercatat 60 orang yang telah mengikuti program dan diharapkan terus bertambah.

“Tersebar di 18 kecamatan di Kukar dengan daerah utama adalah Anggana dan Marangkayu," jelasnya. "Ini komitmen Pemkab Kukar untuk regenerasi petani," sambung Sya'rani.

Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menjelaskan bahwa program ini mengambil contoh dari Jawa Barat. Di sana, program regenerasi petani berjalan dengan menggaet para pemuda yang lulus sekolah untuk memulai usaha pertanian. Pemkab Kukar mengimplementasikan hal yang sama. Wabup berharap, program ini berjalan dengan konsisten sehingga membawa Kukar untuk swasembada pangan.

"Pertanian tak seperti dahulu. Saat ini dilakukan dengan modern. Semoga terus ada petani berdasi," tutup Rendi. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar