Kutai Kartanegara

Mengadu Nasib di Job Fair Kukar

person access_time 11 months ago
Mengadu Nasib di Job Fair Kukar

Banyak orang mengikuti job fair yang diselenggarakan Pemkab Kukar. FOTO: ALDI BUDIARIS-KALTIMKECE.ID

Pengangguran di Kukar dilaporkan mencapai 20.400 orang. Pemerintah kabupaten mengadakan bursa kerja yang dapat menyerap 1.512 orang.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Kamis, 13 Juli 2023

kaltimkece.id Matahari baru saja memancarkan sinarnya ketika Deva Arif Pratama tiba di gedung serbaguna di Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Pemuda berusia 23 tahun itu tertegun menyaksikan ratusan orang mengerubungi gedung tersebut. Rupanya, gumam dia, sudah banyak orang yang datang untuk mencari kerja seperti dirinya.

Rabu pagi, 12 Juli 2023, Deva segera bergabung dengan orang-orang tersebut. Setelah melihat sebentar sebuah papan bertuliskan daftar lowongan pekerjaan, ia masuk gedung. Di situ, suasana lebih padat lagi. Puluhan perusahaan swasta membuka stan untuk menerima berkas lamaran pekerjaan. Pengunjungnya amat banyak. Sejumlah pemuda dan pemudi harus mengantre untuk mengajukan lamarannya.

Deva mendatangi salah satu stan perusahaan tambang. Ia mencoba mengadu peruntungan. Sejumlah berkas seperti biodata diri, ijazah pendidikan terakhir, dan riwayat pengalaman kerja yang dibawanya sedari tadi ia serahkan kepada penjaga stan tersebut. Di sela-sela kesibukannya itu, Deva melayani wawancara kaltimkece.id.

“Saya punya pengalaman kerja di perusahaan tambang. Jadi, saya kembali melamar kerja di perusahaan pertambangan,” tuturnya.

Perusahaan tambang tempat Deva bekerja sebelumnya berlokasi di Kecamatan Kembang Janggut, Kukar. Tugasnya yakni menjadi operator alat berat. Pada 2022, izin beroperasi perusahaan tersebut habis. Imbasnya, Deva menerima pemutusan kontrak kerja.

Oleh sebab itu, pria kelahiran 25 Mei 2000 itu mengucap syukur adanya perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan di satu tempat. Menurutnya, lewat acara ini, warga kabupaten dapat mudah mencari pekerjaan. Ia berharap, acara ini selalu ada setiap tahun. “Kegiatan seperti ini bisa mengurangi angka pengangguran di daerah,” ujar Deva.

Kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Kukar itu adalah job fair atau bursa kerja. Diadakan selama dua hari, 12-13 Juli 2023, terdapat 53 perusahaan swasta di Kukar yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Rata-rata, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang perkebunan dan pertambangan. Setidaknya, ada 1.200 lowongan pekerjaan yang mereka sediakan.

Pelaksana tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kukar, Hatta, memberikan penjelasan. Ia menyebut, jumlah pencari kerja pada tahun ini berkurang 600 orang dari tahun sebelumnya. Pada 2023, terdapat 10.300 pencari kerja di Kukar. “Rata-rata, mereka berusia produktif,” sebutnya.

Hatta mengaku, jumlah pengangguran di Kukar masih terbilang tinggi. Catatan Kutai Kartanegara dalam Angka yang diterbitkan Badan Pusat Statistik Kukar pada 2022 menguraikannya secara rinci. Pada tahun itu, terdapat 20.400 pengangguran di kabupaten ini. Jumlah tersebut merupakan 5,7 persen dari sekitar 729.000 penduduk Kukar. Sedangkan warga Kukar yang memiliki kartu pencari kerja, jumlahnya mencapai 10.989 orang.

Sejumlah pemuda dan pemudi melihat papan yang menampilkan daftar lowongan pekerjaan. FOTO: ALDI BUDIARIS-KALTIMKECE.ID

Berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran dilakukan Pemkab Kukar. Bursa kerja di Desa Teluk Dalam itu adalah salah satu upayanya. Hatta mengatakan, sepanjang dua tahun terakhir, pihaknya sudah tiga kali menggelar bursa kerja. Pada tahun ini, kegiatan tersebut membuka lowongan kerja untuk 1.512 orang. Pemkab Kukar berencana membuka kembali bursa kerja pada Oktober nanti.

Selain bursa kerja, Disnakertrans Kukar juga punya Program Kukar Siap Kerja untuk mengatasi pengangguran. Dalam program ini, beber Hatta, pihaknya membantu warga memiliki keterampilan kerja dan usaha. Caranya dengan memberikan pelatihan kerja seperti menjahit, tata boga, dan bengkel las kepada warga. Sejumlah warga juga diberi peralatan usaha agar mereka bisa membuka usaha.

Tak hanya Disnakertrans, memberikan keterampilan kerja kepada warga Kukar juga dilakukan dinas lainnya, antara lain, Dinas Pertanian serta Dinas Pemuda dan Olahraga Kukar. Sepanjang tahun ini, sudah beberapa kali kegiatan tersebut diadakan. “Dengan ada banyak pihak, kami berharap, masalah pengangguran dan kemiskinan di Kukar bisa diatasi,” ucap Hatta.

Suasana kegiatan bursa kerja di gedung serbaguna di Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Rabu, 12 Juli 2023. FOTO: ALDI BUDIARIS-KALTIMKECE.ID

Cara Efektif Mengatasi Pengangguran

Pada kesempatan berbeda, Rektor Universitas Kutai Kartanegara, Ince Raden, memberikan pandangan. Menurutnya, ada banyak cara mengatasi pengangguran di Kukar. Salah satunya, ujar dia, pemerintah daerah harus menggaet lebih banyak investor swasta yang mau menanamkan modal di Kukar. Semakin banyak lapangan kerja maka samakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.

Selain itu, tambah Ince, Pemkab Kukar bisa mendesak perusahaan di Kukar untuk memprioritaskan penggunaan tenaga kerja lokal. Ia menyarankan, perusahaan tidak memasang syarat tinggi dalam merekrut tenaga kerja. Syarat kerja yang muluk-muluk dinilai hanya menyulitkan warga daerah mendapatkan pekerjaan.

Perusahaan juga harus memberikan keterampilan kerja kepada warga lokal hingga mereka siap bekerja. Mengingat, perusahaan memiliki program tanggung jawab sosial alias CSR. “Dengan begitu, kesempatan warga Kukar bekerja semakin terbuka,” ujar Ince.

Cara lainnya, sambung dia, instansi pemerintah seperti Dinas Kepemudaan dan Olahraga serta Dinas Pertanian Kukar harus lebih aktif membuka peluang wirausaha bagi warga. Wirausaha tersebut tak harus yang besar. Melatih warga menjalankan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pertanian sudah cukup bermanfaat. Langkah ini dinilai cukup efektif mengatasi pengangguran. Mengingat, semakin banyak warga yang membuka usaha, maka penyerapan tenaga kerja juga semakin tinggi.

Terakhir, Ince menganjurkan agar Pemkab Kukar juga berfokus membangun karakter masyarakat. Karakter yang di maksud adalah membangun mentalitas dan etos kerja. “Sekarang, bukan hanya kemampuan dan pendidikan yang diutamakan di dunia kerja namun semangat untuk bekerja,” tutupnya. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar