Kutai Kartanegara

Wastra Borneo Dipamerkan di Museum Mulawarman, Kukar

person access_time 1 year ago
Wastra Borneo Dipamerkan di Museum Mulawarman, Kukar

Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim mengadakan pameran Wastra Borneo di Museum Mulawarman, Tenggarong.

Pameran ini menampilkan sejumlah pakaian adat dan kain tradisional khas Kalimantan. Berlangsung selama lima hari.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Jum'at, 04 November 2022

kaltimkece.id Pameran bertajuk Wastra Borneo sedang berlangsung di Museum Mulawarman, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Kegiatan yang digagas Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim ini memamerkan sejumlah pakaian adat dan kain tradisional khas Kalimantan. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, 2-6 November 2022.

Acara tersebut dibuka pada Rabu, 2 November 2022. Pembukaan ini dihadiri sejumlah pejabat pemerintah daerah, di antaranya, Kepala Bidang Pembinaan Industri dan Pariwisata, Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Hery, dan pelaksana tugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum Mulawarman, Mukhtar Lubis. Ada pula pengurus museum dari sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan pengurus museum dari Malaysia dan Brunei Darussalam juga ada.

“Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini,” kata Hery kepada kaltimkece.id.

Ia menjelaskan, dalam Wastra Borneo, ditampilkan wastra atau kain-kain yang memiliki nilai budaya dan sejarah. Ada juga produk cendera mata buatan lokal. Lewat kegiatan ini, pemda ingin menampilkan kekayaan budaya Kalimantan ke publik. Kegiatan ini diharapkan dapat mendatangkan banyak wisatawan ke Kukar. Dengan begitu, ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang cindera mata dapat meningkat.

“Mudah-mudahan, kegiatan ini bisa terus dilaksanakan terus dan bisa menggali kekayaan di Borneo, tidak hanya di Kalimantan tapi juga di Malaysia dan Brunei juga,” ujar Hery.

Plt UPTD Museum Mulawarman, Mukhtar Lubis, menyebut, ada sembilan perwakilan museum berpartisipasi dalam Wastra Borneo. Tujuh di antaranya yakni Museum Sabah, Museum Sarawak, Museum Brunei, Museum Sendawar Kutai Barat, Museum Kota Samarinda, Museum Kalimantan Barat, dan Museum Kalimantan Tengah.

“Mereka mengirimkan koleksi mereka untuk dipamerkan dalam kegiatan ini,” sebut Mukhtar Lubis. Ia berharap, museum dapat menjadi sarana pelestarian kebudayaan dan edukasi bagi semua pelajar. “Museum harus digunakan sebagai sarana kecintaan terhadap negara secara maksimal,” pungkasnya. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar