Lingkungan

Galian Batu Bara di Pematangan Lahan SMP 25 Samarinda, Sekolah Diberi Rp 20 Juta

person access_time 4 years ago
Galian Batu Bara di Pematangan Lahan SMP 25 Samarinda, Sekolah Diberi Rp 20 Juta

Aktivitas pematangan lahan sekaligus galian batu bara, di lingkungan SMP 25 Samarinda. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Aktivitas galian batu bara ditemukan dalam pematangan lahan di SMP 25 Samarinda. Dinas ESDM Kaltim dan Polresta Samarinda bereaksi.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Jum'at, 22 November 2019

kaltimkece.id Suara ekskavator meraung menggaruk tanah ketika kaltimkece.id memasuki area SMP 25 Samarinda. Di balik kemudi, satu orang operator tampak sibuk mengoperasikan alat berat tersebut. Sekitar 10 meter dari bangunan sekolah, aktivitas tersebut merupakan pekerjaan pematangan lahan untuk perluasan sekolah. Sejumlah karung yang penuh terisi, tampak berjejer tak jauh dari sisa-sisa galian.

Rabu, 20 November 2019, Darminto, kepala SMP 25, menerima kedatangan awak media ini di ruang kerjanya. Menjelaskan duduk perkara di lingkungan sekolahnya, yang disebut-sebut terdapat aktivitas pengerukan batu bara.

Bangunan SMP 25 Samarinda, berjarak sekitar 30 meter dari badan jalan utama di Jalan Pusaka, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang. Berdiri di atas lahan seluas 17.000 meter persegi. Tanah wakaf dari seorang warga sekitar. Akses ke sekolah tersebut sudah konstruksi beton. Tapi 30 meter dari bandan jalan memasuki sekolah, masih sebatas jalan tanah.

Darminto sudah setahun 4 bulan bertugas di SMP 25 Samarinda. Sekolah tersebut memiliki 476 murid. Terbagi di sembilan ruang kelas untuk kelas VII, VIII, dan IX. Per kelas diisi 44 murid. Untuk memenuhi kebutuhan ruang kelas, laboratorium IPA disekat jadi dua. Juga perpustakaan disekat dua.

Kepala sekolah berusia 54 tahun itu, membenarkan kabar beredar soal penggalian batu bara di lingkungan sekolahnya. Namun, aktivitas tersebut tak lebih dari pematangan lahan biasa. Namun kandungan batu bara yang ditemukan di dalamnya, mesti dikeluarkan terlebih dahulu dan telah berlangsung selama tiga pekan. Diperkirakan rampung dalam sepekan lagi.

"Itu aktivitas pematangan lahan untuk pembangunan ruang kelas, laboratorium, aula, dan lapangan basket. Juga lapangan voli. Sambil pematangan lahan, diambil batu baranya. Tidak ada yang saya tutupi. Sudah saya laporkan juga ke Disdik (Dinas Pendidikan Samarinda)," jelasnya.

Darminto kemudian memperlihatkan salinan sertifikat clear and clean milik PT Transisi Energy Satunama, pekerja pematangan lahan di area SMP 25 Samarinda.

Adapun pengembangan SMP 25 bermula dari kunjungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 18 September 2019. Dari verifikasi tersebut, SMP 25 didapati memerlukan pembangunan kelas baru. Maka diturunkan bantuan untuk pembangunan fasilitas sekolah. Dilakukan berjenjang selama lima tahun. Pihak sekolah hanya diminta menyiapkan lahan.

Menyanggupi menyiapkan lahan, pengupasan dilakukan PT Transisi Energy Satunama. Dari pematangan lahan perusahaan tersebut, pihak sekolah tak membayar sama sekali. Malah perusahaan tersebut memberikan bantuan Rp 20 juta untuk pembangunan toilet sekolah. Pengerjaan tersebut juga diketahui dan mendapat persetujuan warga lingkungan sekitar sekolah.

Aktivitas pengerukan pun berlangsung. Dari pagi hingga malam. Pun ketika aktivitas belajar-mengajar berlangsung. Kerap terjadi bisingnya ekskavator beroperasi saat siswa masih bersekolah. Darminto telah meminta pengangkutan tak dilakukan saat jam sekolah. Selain bising, debu tebal kerap mengepung sekolah.

Ditemui di kantornya, Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, turut mengetahui aktivitas pengerukan di SMP 25. Sebelumnya, Asli menyebut ia sendiri yang meminta sekolah menjalin komunikasi dengan dunia industri. Termasuk masyarakat, alumni, maupun paguyuban. Bermaksud meminta dukungan akan permasalahan maupun agenda sekolah. Termasuk seperti keperluan pematangan lahan yang mengemuka di SMP 25.

"Saya terkejut mendapat berita seolah-olah di sekolah itu ada aktivitas pertambangan. Tadi saya sampaikan untuk sementara aktivitas itu distop saja," terang Asli.

“Saya juga menanyakan, adakah dampak negatifnya, seperti lobang tambang. Dikatakan tidak ada. Langsung diuruk kembali,” sambungnya.

Dipanggil Polisi dan Dinas ESDM

Lurah Lok Bahu, Sukarman, mengetahui kegiatan pematangan lahan di area SMP 25 Samarinda dari Ketua RT 17. Dari laporan tersebut, diketahui ada warga yang menolak lantaran takut berimbas banjir saat hujan. “Tidak ada persetujuan lurah. Tidak dilibatkan sama sekali. Jangankan tambang di sekolah, tambang besar saja enggak pernah laporan. Kalau ada masalah saja baru kita tahu," jelas Sukarman.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata, telah mendatangi lokasi yang dimaksud. Investigasi dilakukan Kamis, 21 November 2019.

"Sedang diproses dan PT Transisi Energy Satunama (TES) sudah dipanggil. KKT-nya yang kami panggil. Hasil investigasi Senin (25 November 2019) baru bisa dipastikan. Kalau terbukti melanggar akan, diberi sanksi teguran paling ringan. Kalau sudah fatal harus ditutup," jelas Wahyu Widhi.

Arif adalah perwakilan PT TES yang selama ini berkomunikasi dengan pihak SMP 25. Dihubungi pada Jumat, 22 November 2019, ia menyebut tak perlu menjelaskan apapun terkait aktivitas pematangan di lingkungan sekolah tersebut.  “Tak perlu saya jelaskan itu. Saya lagi sibuk,” sebutnya.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa, juga telah mengerahkan anggotanya mengecek lokasi pematangan lahan SMP 25 Samarinda, sekaligus lokasi penambangan batu bara. Kepada polisi, penambang menyebut kegiatan tersebut adalah kerja sama dengan pihak sekolah dan masyarakat setempat.

“Kegiatan pertambangan kami hentikan sementara kemarin (Kamis, 21 November 2019) sampai mereka menunjukkan dokumen-dokumen terkait kegiatan tersebut,” sebut Damus Asa.

“Administrasinya kami kaji. Kita cari terkait legalitas dia. Perjanjian mereka benar atau tidak. Dinas Pendidikan Samarinda juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan,” imbuhnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar