Lingkungan

Ketika Australia Lirik Sampah Makanan Samarinda untuk Disulap Jadi Kompos dan Pupuk Cair

person access_time 2 years ago
Ketika Australia Lirik Sampah Makanan Samarinda untuk Disulap Jadi Kompos dan Pupuk Cair

Ilustrasi kompos.

Sampah makanan di Samarinda mencapai 300 ton per hari. Potensi besar disulap menjadi rupiah.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Rabu, 09 Maret 2022

kaltimkece.id Sebagian besar sampah di Samarinda berasal dari makanan. Lewat pengelolaan dengan teknologi tertentu, limbah pangan ini rupanya bisa disulap menjadi kompos dan pupuk cair. Sebuah organisasi nonpemerintah dari Australia tertarik mengelolanya di Kota Tepian. Program ini dapat mengubah sampah jadi rupiah.

Selasa, 8 Maret 2022, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bertemu dengan Founder Wasteplants, Andrew Hasyim De Vries. Wasteplants adalah organisasi nonpemerintah yang bermarkas di Australia. Mereka datang ke Samarinda untuk melihat peluang pengolahan sampah makanan menjadi pupuk.

"Biaya dari program ini terjangkau jika diterapkan Samarinda karena didesain bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Pemasangan dan bongkarnya lebih mudah di Samarinda karena masih ada lahan kosong," terang Andrew.

_____________________________________________________PARIWARA

Ia kemudian menjelaskan teknis pengelolaan sampah makanan yang dihasilkan dari restoran maupun rumah tangga. Sampah dikumpulkan terlebih dahulu selanjutnya dicampur dengan beberapa bahan organik pendukung seperti kayu dan kulit kelapa. Setelah itu, material diendapkan dengan teknologi tertentu. Hasil endapan itu adalah cairan dan kompos yang bernilai ekonomis karena bisa diperjualbelikan.

"Program ini juga berbasis komunitas di ruang publik. Jadi, bukan dihasilkan pabrik skala besar. Pupuk ini cocok untuk tanah Kalimantan yang rendah unsur haranya,” terang dia. Andrew berharap, ketika proyek ini berjalan, kapasitas pengelolaan mencapai 30 ton sampah per tahun yang menghasilkan 6 ton kompos dan 6.000 liter pupuk cair per pekan.

Dukungan Pemkot

Wali Kota  Andi Harun menyambut baik dan antusias terhadap pemaparan tim Wasteplants. Menurutnya, persoalan sampah di Samarinda perlu mendapat perhatian khusus. Wali Kota kemudian menginstruksikan sejumlah dinas bersama Wasteplants mengadakan kajian kelayakan dan kemungkinan program ini di Samarinda.

Menurut Andi Harun, setidaknya ada tiga manfaat dari program ini. Pengelolaan sampah makanan bisa menjadi edukasi, menjaga lingkungan, dan meningkatkan ekonomi yang melibatkan masyarakat. Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup Samarinda membuat pilot project program tersebut.

“Pemkot berupaya program pengelolaan sampah sepenuhnya tanpa APBD Samarinda,” jelas Andi Harun.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Menurut catatan DLH Samarinda, setiap penduduk menghasilkan sampah 0,7 kilogram sampah per hari pada 2019. Jumlah sampah keseluruhan di Samarinda sebanyak 610,94 ton per hari. Adapun volume sampah yang ditangani 444,64 ton per hari.

Pada 2020, Samarinda menghasilkan 600-800 ton sampah per hari. Sebesar 53,39 persen di antaranya adalah sampah pangan. Sebanyak 72 persen sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sisanya dibuang ke sungai atau dibakar. Komposisinya adalah sampah pangan 53,39 persen, plastik 19,9 persen, kayu dan dedaunan 7 persen, tekstil 0,62 persen, kaca 0,65 persen, metal 0,65 persen, kayu dan kulit 0,06 persen, dan 0,46 persen adalah sampah lainnya.

Pada 2021, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, jumlah produksi sampah dibagi menjadi enam bagian dengan satuan meter kubik. Total volume sampah 816.588 meter kubik, yang terangkut 661.740 meter kubik. Adapun volume sampah setiap bulan 68.049,04 meter kubik dan volume harian 2.237,23 meter kubik.

Besarnya produksi sampah Kota Tepian menyebabkan TPA Bukit Pinang kedodoran. TPA tersebut hanya berkapasitas 500 ton per hari. Pemkot sebenarnya telah membangun TPA di Sambutan. Akan tetapi, belum sepenuhnya digunakan karena akses jalan menuju TPA masih dibangun. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar