Lingkungan

Sunyi Senyap Kabar Korban Kolam Tambang di Muara Kaman

person access_time 5 years ago
Sunyi Senyap Kabar Korban Kolam Tambang di Muara Kaman

Foto: Ilustrasi

Tiba-tiba publik dihebohkan kabar jatuhnya korban ke-33 dari kolam-kolam tambang di Kaltim. Terdengar setelah tiga hari dimakamkan.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Sabtu, 27 April 2019

kaltimkece.id Setelah puluhan jiwa anak tewas di kolam bekas tambang, korban ke-33 jatuh pada Minggu, 21 April 2019. Korban adalah siswi kelas VIII SMP dari Desa Bunga Jadi, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara.

Korban tewas berinisial RNA, anak kedua pasangan Wiyono dan Sri Rahayu. Ditemukan tewas setelah bersama empat temannya bermain di sekitar lubang tambang. Saat bermain, dua di antaranya, termasuk korban, memutuskan untuk berenang. Namun, yang kembali hanya satu orang.

Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan pukul 18.00 Wita. Setelah ditemukan tewas, korban langsung dimakamkan pada malam harinya. Kabar tewasnya RNA diterima Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam Kaltim, beberapa hari setelah dimakamkan.

"Tepatnya tiga hari setelah korban tewas. Saat pihak keluarga melaksanakan tahlilan pada Rabu, 24 April 2019," ujar Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang.

Terkesan Ditutupi

Jatuhnya korban ke-33 kolam tambang terkesan ditutup-tutupi. Sama sekali tak ada informasi terkait musibah tersebut pada hari kejadian. Entah dari media sosial hingga informasi diterima relawan Jatam. “Sangat senyap,” sebut Rupang.

Baca juga:
 

Dia menduga ada pihak sengaja menutupi kejadian tersebut. “Makanya semua informasi pun terbatas,” ujarnya.

Investigator Jatam juga agak sulit mengumpulkan informasi. Terutama soal perusahaan mana yang meninggalkan kolam tersebut. Informasi yang mereka dapat, hanya meliputi kebenaran Rizki adalah warga Desa Bunga Jadi. “Saat kami tanya aparatur desa hanya menjawab: benar,” tuturnya.

Pun begitu saat pihaknya menanyakan kolam tersebut, apakah bekas tambang atau bukan. “Kami hanya mendapat jawaban: ya. Jadi hanya kata benar dan ya yang kami dapat," ungkapnya.

Dari pertanyaan pamungkas soal perusahaan mana yang meninggalkan lubang tersebut, para narasumber juga tidak berani menjawab. Namun, pendataan Jatam, Desa Bunga Jadi berada di tengah empat konsesi tambang. "Dari empat sudah mengerucut satu. Tapi masih dugaan," ujarnya.

Sebagian besar kolam sekitar sudah ditinggal. Perusahaan banyak tidak lagi beroperasi. Rata-rata dua sampai tiga tahun. Menurut keterangan Ketua RT 10, Desa Bunga Jadi, lubang tambang tempat korban tenggelam sudah hampir tiga tahun ditinggalkan perusahaan. Tak ada sama sekali rehabilitasi. Letak lubang tambang, tempat korban tenggelam, hanya sekitar 57 meter dari jalan umum.

Dari penelusuran penelusuran lanjutan, didapati bahwa lokasi tenggelamnya RNA diduga berada di konsesi tambang milik PT MUTU. Perusahaan ini diketahui memegang dua konsesi tambang dari Pemkab Kukar. Luas masing-masing 616 hektare dan 1.059 hektare.

Dikonfirmasi kaltimkece.id, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDN) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata,tak menjawabbanyak pertanyaan media ini. Dinas ESDM Kaltim dan Dinas Lingkungan Hidup Kutai Kartanegara, baru melakukan investigasi Sabtu pagi, 27 April 2019. “Kita tunggu hasilnya,” ucap dia singkat. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar