Penajam Paser Utara

Elpiji 3 Kg Langka di Sotek hingga Sepaku, Terindikasi Disalahgunakan Pengusaha dan Warga Mampu

person access_time 3 years ago
Elpiji 3 Kg Langka di Sotek hingga Sepaku, Terindikasi Disalahgunakan Pengusaha dan Warga Mampu

Penyaluran elpiji bersubsidi di PPU diduga tak tepat sasaran. (koresponden kaltimkece.id)

Penyaluran elpiji bersubsidi di PPU terindikasi tak tepat sasaran. Memicu seringnya terjadi kelangkaan di Sotek dan Sepaku.

Ditulis Oleh: Bobby Lolowang
Kamis, 10 September 2020

kaltimkece.id Penyaluran elpiji 3 kilogram (Kg) di Penajam Paser Utara (PPU) terindikasi tak tepat sasaran. Yang mestinya untuk warga kurang mampu, malah banyak digunakan penduduk dengan sosial ekonomi menengah ke atas. Tak terkecuali para pengusaha.

"Pemakaian elpiji bersubsidi terindikasi banyak dilanggar kalangan pengusaha. Tabung melon itu hanya untuk warga kurang mampu," sebut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan PPU, Erwansyah.

Dengan mencuatnya indikasi tersebut, Pemkab PPU pun kembali menegaskan bagi warga dengan penghasilan di atas Rp1,8 juta per bulan, dilarang menggunakan elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram. Baik untuk kebutuhan rumah tangga, usaha, dan lain-lain.

"Banyak ditemui pelaku usaha berpenghasilan di atas rata-rata, masih menggunakan elpiji tabung ukuran tiga kilogram dengan alasan lebih murah," ungkapnya.

Erwansyah pun meminta para agen dan pemilik pangkalan penjualan elpiji, lebih memperketat penyaluran tabung melon tersebut. Elpiji bersubsidi dikhususkan warga kurang mampu. Tidak boleh diperjualbelikan kepada masyarakat mampu atau berpenghasilan tinggi.

Pelarangan penggunaan elpiji bersubsidi tabung ukuran 3 kg bagi masyarakat dan pelaku usaha menengah ke atas, ditegaskan dalam Undang-Undang Migas Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penyedia dan Pendistribusian Elpiji.

”Tinggal kesadaran masyarakat mampu tidak menggunakan tabung melon yang dikhususkan warga kurang mampu. Elpiji bersubsidi paling banyak dicari karena murah," tambahnya.

Diskop UKM Perindag PPU pun bakal melaksanakan monitoring pendistribusian elpiji bersubsidi tabung ukuran 3 kilogram di wilayah yang sering terjadi kelangkaan. "Kami akan monitoring distribusi dan operasi pasar tabung melon di wilayah Sotek dan Sepaku karena sering terjadi keIangkaan," kata Erwansyah. (*)

 

Dilengkapi oleh koresponden kaltimkece.id di Penajam Paser Utara

Ikuti berita-berita berkualitas dari kaltimkece.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar