Pendidikan

Dari Kunjungan Dirjen Dikti di Unmul, Kampus Sudah Bagus, Waktunya Kejar SDM Unggul dan Kompetitif

person access_time 3 years ago
Dari Kunjungan Dirjen Dikti di Unmul, Kampus Sudah Bagus, Waktunya Kejar SDM Unggul dan Kompetitif

Dirjen Dikti Prof Nizam (kiri) menyaksikan penandatangan sejumlah program MBKM di Unmul (foto: giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Infrastruktur di Universitas Mulawarman disebut semakin baik. Saatnya mencetak SDM yang andal di Bumi Etam.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Kamis, 01 Juli 2021

kaltimkece.id Perguruan tinggi terbesar di Kaltim, Universitas Mulawarman, menerima tamu istimewa. Pada Rabu, 30 Juni 2021, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Profesor Nizam, berkunjung ke kampus Gunung Kelua, Samarinda. Sejumlah pesan disampaikan dalam lawatan yang berlangsung dalam protokol kesehatan yang ketat tersebut.

“Tugas saya sebagai Dirjen Dikti adalah memantau dan melihat perkembangan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri dan swasta. Kami melihat kemajuan dan kesiapan memasuki tahun ajaran baru," terang Prof Nizam di sela-sela kegiatan kepada kaltimkece.id.

Di Unmul, guru besar teknik sipil dari Universitas Gadjah Mada itu melihat infrastruktur kampus. Menurutnya, fasilitas pendidikan di Unmul sudah tergolong baik. Kemajuan sangat terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Prof Nizam berharap, dukungan infrastruktur tersebut diiringi pula dengan menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.

“Tugas besar dunia pendidikan di Indonesia adalah menyiapkan SDM unggul dan kompetitif. Salah satu upaya mengakselerasi dan menghasilkan SDM tersebut adalah melalui program Kampus Merdeka. Ada peluang bagi seluruh mahasiswa mengembangkan potensi terbaiknya,” jelas Prof Nizam dalam pertemuan di lantai III Gedung Unmul Hub.

Hadir menyambut Dirjen Dikti, Rektor Unmul Profesor Masjaya, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso, para pembantu rektor; dekan; dan perwakilan mahasiswa. Di hadapan tuan rumah, Prof Nizam mengatakan, abad ke-21 adalah abad yang penting bagi Indonesia. Saat ini, 50 persen lebih ekonomi dunia ada di Asia.

"Kemajuan suatu bangsa tidak bisa lahir dengan berpangku tangan dan bermalas-malasan. Semangat untuk bangkit, kerja keras, dan mandiri harus ada selalu di tangan kita,” ingat Dirjen Dikti. Kampus Merdeka, sebut Prof Nizam, adalah upaya membangun SDM unggul, andal, tangguh, kreatif, produktif, entrepreneur, untuk memanfaatkan bonus demografi. Banyak negara yang melewatkan bonus demografi ini karena tidak serius mengembangkan SDM.

Selepas pertemuan tersebut, Prof Nizam menyaksikan peluncuran beberapa program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Pertama adalah pembangunan kampus (IsDB Project) dan virtual expo bersama lima Pusat Unggulan Iptek-Perguruan Tinggi (PUI-PT) dari lima perguruan tinggi. Kemudian peluncuran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Unmul yang berkolaborasi dengan Gojek, UMKM, dan Pemkot Samarinda.

Selanjutnya adalah peluncuran Inkubator Bisnis yang telah mendapat izin dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia. Terakhir, program vaksinasi Unmul bersama Gojek di klinik Unmul. Prof Nizam juga meninjau lokasi yang akan dibangun Rumah Sakit Pusat Pendidikan (RSPP) Unmul.

Dalam kesempatan tersebut, Unmul juga menandatangani kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara; Universitas Tadulako di Palu, Sulawesi Tengah; dan Universitas Pattimura di Teluk Ambon, Maluku. Rektor Unmul, Prof Masjaya, mengatakan bahwa kerja sama dengan tiga universitas tersebut dilakukan secara penuh pada semester ini.

Bentuk kerja sama adalah dosen teknik dari ketiga perguruan tinggi akan mengajar di Fakultas Teknik Unmul. Begitu pula dosen teknik di Unmul, mengajar di tiga perguruan tinggi tersebut. Cara ini merupakan inovasi dan kreasi untuk percepatan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Prof Masjaya juga melaporkan kepada Dirjen Dikti mengenai Kuliah Kerja Nyata di Desa Tangguh penyangga Ibu Kota Negara. Menurut Rektor, KKN menjadi bagian penting dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat sekitar IKN.

“Supaya tangguh ekonominya, tangguh teknologinya, tangguh kesehatannya, tangguh bencana, dan terpenting tangguh pendidikannya," jelas Prof Masjaya.

Sementara itu, Wawali Samarinda, Rusmadi Wongso, mengapresiasi Unmul atas pelbagai terobosan dalam program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Pemkot, kata Rusmadi, sedang mewujudkan visi Samarinda sebagai pusat peradaban dan itu tidak mudah. Samarinda adalah ibu kota provinsi yang sebentar lagi menjadi penyangga IKN.

“Samarinda harus menjadi kota maju, modern, dan memberikan kenyamanan bagi semua warga kota," ucap Rusmadi yang pernah menjadi dekan Fakultas Pertanian Unmul.

Wawali memaparkan, Pemkot akan memberikan perhatian khusus kepada sektor UMKM dan ekonomi kerakyatan. Saat ini, tercatat ada 89.799 usaha kecil dan menengah, umumnya sektor kuliner dan fashion. Sisanya sektor digital dan otomotif. “Mudah-mudahan program Unmul dapat berjalan baik dan lancar sehingga membawa kemajuan bagi UMKM di Samarinda," harap Rusmadi. (*)

Editor: Fel GM

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar