Isran Noor Kembali Jabat Ketua IKA Unmul, Dorong Alumni Berperan Dalam Pembangunan IKN

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 13 April 2021

kaltimkece.id Senin, 12 April 2021 Musyawarah Nasional IV Ikatan Keluarga Alumni Universitas Mulawarman (IKA Unmul) digelar. Bertempat di Hotel Mercure Samarinda, Jalan Mulawarman, Nomor 171, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota.

Munas diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat. Setiap orang yang akan masuk ke Chrystal 3 Ballroom harus melakukan tes suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer, dan harus tes GeNose yang dilakukan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Inche Abdoel Moeis tanpa dipungut biaya. Setelahnya hasil tes segera diserahkan ke panitia dan dipersilakan masuk.

Munas IV IKA Unmul dibuka pada pukul 09.30 Wita oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Encik Akhmad Syaifudin. Setelahnya Musyawarah dilakukan hingga pukul 15.00 Wita.

Gubernur Kaltim, Isran Noor, terpilih kembali menakhodai IKA Unmul periode 2021-2026. Ini merupakan periode kedua Isran Noor setelah menjabat Ketua IKA Unmul 2015-2020. Isran Noor dilantik Rektor Unmul, Prof Masjaya.

Pelantikan dihadiri Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, yang juga ketua IKA Fakultas Pertanian Unmul. Selain itu Direktur Utama Bankaltimtara, Muhammad Yamin; Wakil Rektor III Bidang Umum, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan Unmul, Abdunur; perwakilan IKA Unmul dari masing-masing IKA fakultas; dan perwakilan BEM Unmul.

Unmul yang berdiri sejak 27 September 1962 telah melahirkan jutaan alumni yang tersebar di seluruh penjuru nusantara hingga belahan dunia. Pada tahun 2000, ketua DPRD Kaltim saat itu, Herlan Agusalim, menggagas pembentukan IKA Unmul karena para alumni saat itu gerah sulit untuk bersaing.

Setelah mendapat dukungan semua alumni dan Gubernur Kaltim saat itu, Suwarna Abdul Fatah, demikian juga Rekor Unmul saat itu Rachmad Hernadi, akhirnya Herlan Agusalim dikukuhkan menjadi ketua IKA Unmul pertama periode 2001-2005. Achmad Amins menjabat Ketua IKA Unmul kedua periode 2005-2015 yang saat itu juga menjabat wali kota Samarinda. Kepemimpinan dilanjutkan Isran Noor sebagai ketua IKA Unmul ketiga dari 2015.

Setelah dilantik, Isran Noor mengatakan bahwa peran alumni Unmul sangat penting. Sebagai warga lokal yang daerahnya telah ditetapkan sebagai ibu kota negara (IKN) yang baru, harus mempunyai kepercayaan diri tinggi. Jangan pesimis.

"Ini adalah saatnya kita berperan aktif. Pembangunan IKN akan menyedot tenaga kerja hingga seratus ribu orang nantinya. Perekonomian Kaltim akan berputar cepat. Kita warga lokal, alumni, apakah akan diam saja? Sedangkan alumni perguruan tinggi dari luar Kaltim telah mengambil langkah mulai saat ini," ucap Isran Noor.

"Kita harus berperan dalam pembangunan IKN. Apakah nantinya ada alumni yang bertindak sebagai kontraktor, penanam modal, atau memberikan sumbangsih pemikiran. Silakan saja. Ini kesempatan untuk berkembang. Untuk itu kita harus memiliki strategi," sambungnya.

Rektor Unmul, Prof Masjaya, mengatakan bahwa sumbangsih pemikiran alumni Unmul untuk memberikan masukan begitu diharapkan. Termasuk memberi informasi terkait perkembangan perguruan tinggi, khususnya Unmul.

Beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri, alumni memiliki peran yang penting. Baik dalam pemberian materi dalam upaya peningkatan sumber daya manusia di kampus, yakni dukungan kegiatan-kegiatan pengembangan diri hingga pembiayaan dalam pembangunan fasilitas kampus.

"Saya yakin betul, ini bisa berjalan karena para alumninya sudah bekerja di luar. Terbukti saat ini ketua IKA Unmul adalah seorang gubernur Kaltim dan ketua DPRD Kaltim adalah IKA Unmul. Wakil wali kota Samarinda juga merupakan alumni Unmul," urai Masjaya.

"Pengurus yang ada nantinya harus punya database terkait berapa jumlah alumni sekarang. Dan bagaimana potensi mereka untuk membangun Kaltim dan membangun bangsa. Terlebih IKN dibangun tahun 2021 ini," sambungnya.

Saat ini IKA Unmul telah ada perwakilan dari IKA masing-masing Fakultas. Belum termasuk IKA Unmul dari kabupaten dan kota lain. Untuk itu harus diakomodasi lagi untuk membangun silaturahmi. Pendataan diperlukan agar potensi bisa dilihat dengan jelas. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang