Politik

Mengenal Barkati dan Arif Kurniawan, Calon Wawali Samarinda

person access_time 5 years ago
Mengenal Barkati dan Arif Kurniawan, Calon Wawali Samarinda

Barkati dan Arif Kurniawan berebut suara 45 anggota DPRD Samarinda. (Ika Prida Rahmi/kaltimkece.id)

Tak kenal maka tak sayang. Berikut riwayat duo kandidat Wakil Wali Kota Samarinda.

Ditulis Oleh: Ika Prida Rahmi
Senin, 15 Juli 2019

kaltimkece.id Sosok pendamping Syaharie Jaang sebagai Wakil Wali Kota Samarinda jatuh di antara dua nama. Barkati dan Arif Kurniawan angkat bicara soal kesiapan dan kesempatan keduanya menduduki kursi orang nomor dua di Ibu Kota Kaltim.

Barkati merupakan calon yang diusung Partai Demokrat. Ia cukup yakin menang di kontestasi tersebut. Modal utamanya kedekatan dengan sejumlah elite politik. Diyakini memuluskan langkahnya mendampingi Syaharie Jaang.

Meski begitu, Arif Kurniawan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera atau PKS optimistis mampu mengetuk hati anggota DPRD Samarinda. Kekuatan cinta yang diusung Arif menjadi modal memenangkan voting atau pencoblosan terbanyak dari 45 legislator.

Manfaatkan Relasi

Barkati telah membidik kursi wawali sejak jauh waktu. Ia pernah gagal saat berniat maju di Pilwali Samarinda 2015. Kala itu, namanya mencuat mendampingi Zuhdi Yahya yang diusung PDI Perjuangan. Kali ini, ia tak mau gagal sebelum bertanding untuk kedua kali. Segala syarat dikejarnya jauh-jauh hari. Termasuk pengunduran dirinya sebagai abdi negara.

Surat pengunduran diri Barkati dilayangkan Mei 2019. Saat ini ia mengambil cuti. Surat tanda terima pengajuan pengunduran diri diterima 1 Juli 2019 dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Samarinda.

"Saya sudah hijrah dari PNS ke politisi. Mau tidak mau, sepenuhnya harus all out. Enggak bisa setengah-setengah kalau mau terjun. Sudah terlanjur basah,” kata Barkati.

Sebagai modal politik, Barkati telah menjalin komunikasi dengan semua anggota DPRD Samarinda. Ia optimistis meraih suara hingga 90 persen. "Saya optimis karena kedekatan saya dengan anggota dewan. Saya optimis mereka pilih saya. Ya, 90 persen lah," sebutnya.

Nama Barkati mencuat di bursa Wawali setelah mengantongi surat dari DPP Partai Demokrat. Diteken Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekretaris Umum Hinca Panjaitan. 

Kekuatan Cinta

Barkati boleh penuh konfidensi. Namun Arif punya penilaian sendiri. Melihat konstalasi sebagai salah satu pengusung pasangan Syaharie Jaang-Nusyirwan Ismail Jilid II dalam Pilwali 2015, PKS dinilai yang paling cocok mengisi kursi wawali.

Jabatan wali kota diduduki Jaang, yang merupakan wakil Demokrat. Sementara mendiang Nusyirwan Ismail berasal dari Partai Nasional Demokrat. Maka, kata Arif Kurniawan, sudah saatnya kursi wawali menjadi jatah kader PKS. “Sudah saatnya dan sudah seharusnya. Saya dari PKS. Semua sudah diwakili. Saya optimis,” kata Arif.

Arif mengemuka sebagai calon Wawali Samarinda setelah menggantikan Sarwono yang sempat diusung PKS. Pergantian itu disebut sudah melalui pertimbangan matang di internal partai. "Yang jelas kami optimis. Siap di pertandingan ini,” sebut Arif saat ditemui kaltimkece.id di kantor DPW PKS Kaltim.

Politik bukanlah hitung-hitungan matematis. Dinamikanya bergerak sesuai kondisi dan lingkungan. PKS  hanya memiliki tiga kursi di DPRD Samarinda. Sementara pengusung Barkati, Partai Demokrat , memiliki enam kursi. Praktis, Arif memerlukan lobi-lobi politik meyakinkan anggota dewan dari partai lain untuk memilihnya. “Kita tak boleh menganggap remeh peserta pertandingan. Kami siapkan segala sesuatu. Mulai dari strategi, taktik, dan amunisi,” kata Arif.

Sebagai mantan anggota DPRD Samarinda selama dua periode, Arif secara pribadi masih berkomunikasi dengan anggota DPRD kini. Baik dari bendera sama maupun lintas partai.

Arif pun santai dengan potensi kerawanan politik uang. Termasuk kesepakatan-kesepakatan antara anggota dewan dalam voting pemilihan wawali nanti. Baginya, semua sudah ada mekanisme. Diatur dalam tata tertib. Kalaupun ada ruang gelap, lebih baik berserah diri, kata Arif.

“Saya enggak bisa bawa bunga sekarung, harta, dan tambang berhektare. Saya punya cinta buat Samarinda. Saya bawa cinta yang tulus. Walaupun gelap itu ada, saya harap ruang terang masuk ke jiwa teman-teman (anggota dewan),” ucapnya.

Profil Para Kandidat

Arif Kurniawan lahir di Jakarta, 10 Oktober 1969. Selepas lulus SMA 47 Jakarta, ia melanjutkan pendidikan di Samarinda. Mengenyam ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman pada 1989.

Masa menempuh perguruan tinggi dimanfaatkan untuk aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan. Ia pernah menjadi Ketua Pusdima Unmul dan Ketua HMI Komsat Pertanian. Juga pengurus KAHMI.

Lulus sarjana, Arif mengawali karier sebagai pekerja di Pabrik Kertas Kiani pada 1996. Krisis moneter pada 1998 membawanya berwirausaha. Membangun percetakan di Samarinda.

Panggilan jiwa sebagai organisatoris turut membawa Arif bergabung di Partai Keadilan, (kini Partai Keadilan Sejahtera) pada 1999. Ia salah satu perintis Partai Keadilan di Kaltim.

Langkah politik mengokohkan Arif sebagai anggota DPRD Samarinda. Dua periode ia menjabat. Dari 2004-2009 sampai 2009-2014. Pada periode awal, ia duduk di Komisi III dan menjabat ketua fraksi. Pada periode selanjutnya masih menjabat ketua fraksi dan wakil ketua Komisi II.

Menuntaskan tugas sebagai legislator, pada 2016 Arif menjadi staf anggota DPR RI Komisi II, KH Aus Hidayat yang menggantikan Hadi Mulyadi hingga saat ini. Karier berpolitik di partai berlambang padi dan bulan sabit itu mengantarkannya menjabat sekretaris DPW PKS Kaltim pada awal 2019.

Adapun Barkati lahir dan besar di Samarinda pada 9 Januari 1969. Selama ini ia dikenal sebagai aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Samarinda. Barkati juga aktif di organisasi masyarakat (ormas) kedaerahan bernama Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak).

Pengabdian menjadi birokrat diawali sebagai tenaga honorer Dinas Pemadam Kebakaran pada 2000. Setelah setahun, ia diangkat menjadi ASN seiring keberhasilan lolos dalam tes CPNS.

Pada 2002, Barkati berpindah tugas di Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) sebagai pengawas tenaga kerja hingga 2011. Setelahnya, diangkat menjadi Kepala Seksi (Kasi) Persidangan di Sekretariat DPRD Samarinda sampai 2014.

Pada 2014 hingga saat ini, Barkati menjabat Kasi Pengawasan dan Pengendalian Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BP2TSP) Samarinda.

Barkati aktif di ormas mulai 2001. Bersama sejumlah tokoh masyarakat Kalimantan, ia membentuk ormas yang bergerak di bidang kepemudaan dan adat. Aktif sebagai pengurus, Barkati mengembangkan sayap Gepak dengan terbentuknya Komite Pasukan Simpati Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Kopasti Gepak). Pada 2006, ia diangkat menjadi Ketua Umum Kopasti Gepak.

Dedikasinya terhadap ormas tersebut turut membuatnya diangkat Sebagai Sekretaris Umum Gepak Kalimantan pada 2014. Dua jabatan di ormas tersebut ia jalani hingga saat ini. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar