Politik

PAN Kukar Laksanakan Bedah Visi dan Misi, Edi Damansyah Berhalangan Hadir

person access_time 4 years ago
PAN Kukar Laksanakan Bedah Visi dan Misi, Edi Damansyah Berhalangan Hadir

Darlis Pattalongi saat memaparkan visi dan misinya sebagai bakal calon kepala daerah Kukar. (fachrizal muliawan/kaltimkece.id)

Bupati Kukar adalah satu dari tujuh nama yang mestinya memberi paparan. Kondisi kesehatan menurun jadi alasan absennya Edi Damansyah.

Ditulis Oleh: Fachrizal Muliawan
Senin, 23 Desember 2019

kaltimkece.id Partai Amanat Nasional atau PAN telah membuka penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Kutai Kartanegara sejak awal September 2019. Beberapa figur telah mendaftarkan diri ke dewan perwakilan daerah partai berlambang matahari putih di Kukar.

Nah, setelah mendaftarkan diri, para figur membeber visi dan misi pada Minggu, 22 Desember 2019 di Hotel Grand Fatma, Tenggarong.

Figur yang menyampaikan visi dan misinya di antaranya Ketua DPW PAN Darlis Pattalongi, KH Abu Ali, pasangan Gufron Yusuf dan Ida Prahastuty, Awang Yacoub Luthman, Novita Ikasari, serta Bupati Kukar Edi Damansyah. Ketujuh bakal calon bupati dan wakil bupati Kukar tersebut beradu visi dan misi agar bisa diusung oleh partai politik yang kini membentuk perahu politik bersama PPP dan PKS tersebut.

Darlis berkesempatan menjadi bakal calon pertama yang menyampaikan visi dan misi. Dalam pemaparannya, Darlis menyebut, Kukar selama ini tampak terlena dengan anggaran. "Memiliki anggaran cukup besar namun tidak siap dari sisi manajemen," terangnya. Hal itu disebabkan pembangunan Kukar tak berlandas riset. Hanya membangun dan membangun saja. Tapi tidak memikirkan keperluan sebenarnya. Makanya, di Kukar menjadi daerah dengan cukup banyak proyek yang mangkrak. "Atau proyeknya sudah jadi, malah bingung dalam pemanfaatannya," terangnya.

Selain itu, menurut dia, Kukar mesti terlepas dari ketergantungan terhadap industri ekstraktif. "Seperti yang sudah dirasakan, Kukar sangat tergantung harga komoditas," terangnya. Selain itu, lanjut Darlis, antara keuntungan yang didapat dengan kerusakan lingkungan tidak seimbang.

Sementara itu, KH Abu Ali relatif banyak berbicara soal permasalahan sosial di Kukar. Pria yang mendaftar bakal calon wakil bupati itu menyebutkan, lahan eks tambang Kukar cukup luas. Bahkan statusnya menurut dia adalah lahan tidur. Maka dari itu, dia beranggapan, lahan-lahan tidur itu perlu diberdayakan. Permasalahan sosial lainnya, di antaranya menjalankan kembali program beasiswa bagi anak didik Kukar yang beberapa tahun terakhir ini berhenti.

Berbeda pula dengan Gufron Yusuf yang maju secara paket dengan pasangan wakil bupati Ida Prahastuty. Program yang mereka sampaikan di antaranya menggenjot sektor pertanian. "Ini gunanya agar mengurangi ketergantungan kabupaten dengan pertambangan," terangnya. Diharapkan setelah hasil pertanian tersebut meningkat, ada retribusi yang bisa ditarik daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Selain itu, tentu usaha peningkatan pendapatan daerah mesti dilakukan ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kukar. Terutama sektor pertambangan, minyak, dan gas.

Bakal calon bupati yang memaparkan visi dan misi selanjutnya adalah Awang Yacoub Luthman. Beberapa fokus AYL, singkatan Awang Yacoub Luthman, adalah pelayanan masyarakat 5.0 di Kukar. Yakni pelayanan publik berbasis teknologi. Menurut dia, dengan wilayah yang luas, Kukar mesti melakukannya. Tentu saja infrastruktur teknologi informasi Kukar mesti dibenahi juga. "Saya rasa, warga Kukar tidak dekat dengan pelayananan publik lantaran masih banyak pelayanan secara manual," ujarnya. Dengan pelayanan berbasis teknologi, kata dia, bisa memangkas birokrasi yang gemuk di Kukar. Selain itu warga akan merasakan pelayanan publik tujuh hari dan 24 jam.

Bicara soal pembangunan, AYL mengatakan, saat ini di Kecamatan Tabang memiliki potensi kandungan emas yang cukup tinggi. "Diperkirakan bila dirupiahkan bisa mencapai Rp 1.500 triliun," ujarnya. Namun, bukan berarti emas tersebut mesti dieksploitasi semua. Sebab, bila dieksploitasi akan membuat harga emas turun. Menurut dia kandungan emas tersebut dimanfaatkan dalam bentuk obligasi.

Terakhir, Novita Ikasari satu-satunya bakal calon bupati perempuan menyampaikan visi dan misinya. Perempuan berlatar belakang pengusaha tersebut menyampaikan sepuluh program unggulannya. Kesepuluh program tersebut fokus dalam peningkatan kesejahteraan rakyat. Kesemuanya mencakup sektor pendidikan, lapangan kerja, industri kreatif, kesehatan, ekonomi, serta sektor lainnya.

Program tersebut, lanjut perempuan yang akrab disapa Bunda Vita tersebut, dia susun berdasarkan permasalahan warga Kukar yang dia temui di 311 titik.

Dia melanjutkan, bila ada yang bertanya kenapa ekonomi menjadi fokusnya, Bunda Vita menjelaskan, seluruh kegiatan mulai sosial, budaya, hingga politik tak akan terwujud apabila perekonomian terseok-seok. Bila kemudian ada yang mempertanyakan tingkat keberhasilan program kerja yang disusunnya, Bunda Vita menegaskan, sepuluh program tadi telah dilaksanakannya di Berau, lewat perusahaan yang dimilikinya. Dia menyebut, tidak berani membuat program kerja apabila belum pernah dilakukannya.

Edi Damansyah Tak Hadir

Harusnya ada satu bakal calon lagi yang harusnya menyampaikan visi dan misi. Dia adalah Edi Damansyah. Terkait hal itu, Ketua DPD PAN Kukar Supriyadi. "Baru disampaikan saat pemaparan visi dan misi berlangsung, Edi Damansyah berhalangan hadir karena kondisi kesehatan yang menurun," terangnya saat diwawancarai awak media.

Soal ketidakhadiran Edi dalam visi dan misi, Supriyadi menuturkan, akan berkoordinasi dengan DPW PAN Kaltim. "Bagaimana tanggapan mereka, sebab pemberitahuan telah dilakukan," terangnya. Yang jelas, lanjut pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi I DPRD Kukar itu, hasil penyampaian visi-misi tersebut akan dibahas dalam rapat pleno terbuka. Untuk bakal calon yang berhalangan hadir masih menunggu keputusan DPW. Supri menyebutkan, kewenangan tersebut ada di DPW.

Nah, di antara bakal calon ada nama Darlis Pattalongi. Nama Darlis menjadi sosok yang dipasang-pasangkan dengan para bakal calon lain. Pertama yang mencuat adalah pasangan Darlis dan Bunda Vita. Supriyadi menyebut, saat ini semua bakal calon juga dipasang-pasangkan dengan Darlis. "Ada juga disebut Darlis dengan AYL, serta Edi Damansyah," ujarnya. Hanya saja, karena ini masih belum matang maka semua tergantung DPP. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar