Politik

Serunya TPS 47 di Samarinda, Tiga Kali Dihitung, Jokowi-Prabowo Tetap Imbang

person access_time 5 years ago
Serunya TPS 47 di Samarinda, Tiga Kali Dihitung, Jokowi-Prabowo Tetap Imbang

Foto: kaltimkece.id

Pemungutan suara yang langka. Suara Jokowi Prabowo sama banyaknya. Meninggalkan pelajaran penting ketika pilihan berbeda.

Ditulis Oleh: Fel GM
Sabtu, 20 April 2019

kaltimkece.id Langit Samarinda benar-benar cerah. Semangat Fachri Aziz untuk memberikan hak suara makin berlipat-lipat. Mengenakan pakaiannya yang paling necis, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Samarinda tingkat akhir berusia 24 tahun itu bergegas menuju tempat pemungutan suara. Pilihannya sudah mantap, tinggal mencoblos. 

Rabu, 17 April 2019, Fachri dan keluarga sudah tiba di TPS 47, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda. TPS ini berdiri di Gang 4, Jalan S Parman (Ruhui Rahayu), tepat di seberang Radio Gema Nirwana. TPS didirikan di pekarangan rumah seorang warga bernama Shokip M. Kebetulan, Shokip adalah ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS setempat. Sebuah tenda dibentangkan untuk melindungi pemilih dari panas ataupun hujan.

Fachri tak langsung pulang selepas keluar dari bilik suara. Rasa penasaran membuatnya bertahan. Ia ingin mengetahui siapa pemenang Pilpres 2019 di TPS tersebut. 

Pukul 13.00 Wita lewat sedikit, TPS ditutup. Penghitungan suara baru dimulai pukul 14.00 Wita setelah panitia istirahat, salat, dan makan siang. Pada saat yang sama, penghitungan suara untuk pilpres di sekitar TPS 47 sudah selesai. Orang-orang dari TPS lain yang ingin menonton penghitungan suara akhirnya berkumpul di TPS 47. 

“Ramai sekali karena TPS kami yang paling terakhir memulai penghitungan (pilpres). Saya tidak menghitung, tetapi ada puluhan orang yang menonton,” ucap Fachri kepada kaltimkece.id. 

Jalannya Perhitungan Suara

Siang itu, gerombolan awan mulai menggelayut. Cuaca Samarinda agak teduh ketika KPPS mulai menghitung suara. Setiap kali surat suara dibuka, disebut nomor urut yang tercoblos. Disambut teriakan warga yang bersemangat mendukung jagoannya. 

“Kosong dua.”

“Kosong dua.”

“Kosong dua.”

Pada awal perhitungan, surat suara yang tercoblos kebanyakan untuk pasangan Prabowo-Sandi. Di papan hitung suara yang memuat formulir C1, Prabowo-Sandi telah unggul 25 suara dari Jokowi-Ma’ruf. Fachri mendengar beberapa orang mulai bergumam. 

“Sudahlah. Prabowo ini yang menang,” tutur Fachri menirukan ucapan orang-orang di sekelilingnya. 

Namun, memasuki “paruh kedua” penghitungan suara, keadaan berbalik. Kertas suara yang dibuka KPPS di depan warga dan saksi kebanyakan milik Jokowi-Ma’ruf. Hanya sesekali menunjukkan Prabowo-Sandi yang dicoblos. Kejar-mengejar perolehan suara pun terjadi. Pendukung masing-masing tambah bersemangat. 

“Kosong satu.”

“Kosong satu.”

“Kosong satu.”

Begitu seterusnya sampai surat suara ke-100. Posisi raihan suara imbang sementara, 50-50. Sekujur TPS hening sekejap. Semua wajah menyemburatkan keheranan. Ada juga ketegangan. 

Perhitungan dilanjutkan. Bak jual-beli serangan dan gol antara Manchester City versus Tottenham Hotspur di Liga Champions, kejar-mengejar suara terus berlanjut sampai detik terakhir. Skor sementara Jokowi-Ma’ruf 64 suara sedangkan Prabowo-Sandi 65 suara. 

“Ini yang terakhir,” tutur panitia menunjukkan surat suara terakhir yang akan dibuka.

“Kosong satu,” kata panitia.

“Whoaaa…,” warga ikut terpana mengetahui hasil imbang.

Baca juga:
 

Raihan suara sah 65-65. Ketegangan mendadak sirna. Warga mulai berkomentar. Ada yang masih heran seperti tidak percaya dengan hasil “langka” tersebut. Ada pula yang kembali bercengkerama sekaligus menyambung silaturahmi dengan tetangga. Sementara Fachri, mahasiswa yang mengikuti penghitungan suara karena rasa penasaran, makin penasaran.

“Kok bisa imbang, ya? Kebetulan yang pas sekali,” tuturnya dalam wawancara dengan kaltimkece.id.

Dari 130 suara sah, memang terdapat tiga suara yang tidak sah di TPS tersebut. Satu kertas suara dicoblos dua kali, dua yang lain tidak dicoblos sama sekali. Fachri mengatakan, kalau satu saja dari tiga kertas suara itu sah, hasil imbang mungkin tak terjadi. 

Tiga Kali Dihitung

Choiriyah adalah anggota KPPS 47 yang ditemui kaltimkece.id. Ia memberikan penjelasan bahwa penghitungan suara pilpres sebenarnya tak terlalu lama. Dari 217 surat undangan atau formulir C6 yang dibagikan, hanya 133 orang yang menggunakan hak pilihnya. 

“Yang membuat penghitungan suara berjalan hingga satu jam karena sampai dua kali dihitung ulang,” ujarnya. 

Baca juga:
 

Pada penghitungan pertama, saksi pasangan calon dari Partai Golkar dan Gerindra menyepakati hitung ulang. Ketika dihitung ulang untuk pertama kali, hasilnya tetap imbang. Para saksi kemudian meminta sekali lagi dihitung. 

“Kata mereka (saksi) biar yakin seyakin-yakinnya,” terang Choiriyah. Jadilah panitia menghitung tiga kali. Tiga kali pula hasilnya imbang, 65-65. 

Kampung Kelas Menengah

Permukiman Gang 4 di Jalan S Parman, berdiri di tengah kota Samarinda. Hanya selemparan batu dari kawasan kumuh di tepi Sungai Karang Mumus. Dan tak sampai 1 kilometer dari rumah jabatan wali kota. 

Menurut Fachri Aziz sebagai warga setempat, sebagian besar mata pencaharian warga di situ adalah pedagang. Beberapa penduduk memiliki toko dan warung sendiri, namun banyak yang berjualan di pasar. “Ada pula yang berjualan keliling dengan gerobak. Biasanya menjual makanan,” jelas Fachri, mahasiswa yang aktif di sejumlah lembaga peduli lingkungan.

Bisa dibilang, warga di kampung Fachri adalah kelas menengah. Bukan warga di bawah garis kemiskinan, bukan pula kaum elite yang banyak harta. 

Pun dari sisi demografi, kampung ini majemuk. Penduduknya terdiri dari suku Jawa, Banjar, Bugis, dan lain-lain. Sedangkan ditilik dari kepercayaan, mayoritas beragama Islam. 

Di kampung inilah, pilihan masyarakat terbagi rata kepada Jokowi maupun Prabowo. Suasana kampung itu, kata Fachri, tetap hangat dan bersahabat. Tak ada rasa permusuhan hanya karena perbedaan memilih calon presiden. (*)

Dilengkapi oleh: Fachrizal Muliawan

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar