WARTA

Puluhan Rumah Terbakar di Samarinda Seberang, Selang Pemadam Direbut, Petugas Dipukul Warga

person access_time 3 years ago
Puluhan Rumah Terbakar di Samarinda Seberang, Selang Pemadam Direbut, Petugas Dipukul Warga

Kebakaran di Samarinda Seberang, Jumat siang, 26 Februari 2021. (samuel gading/kaltimkece.id)

Panasnya api membara pada Jumat siang, 26 Februari 2021, diperpanas kejadian pemukulan petugas pemadam oleh seorang warga.

Ditulis Oleh: Samuel Gading
Jum'at, 26 Februari 2021

kaltimkece.id Nur sedang mencuci piring di dapur ketika teriakan suaminya terdengar dari halaman rumah. Kepada perempuan 43 tahun itu, sang suami mengatakan jika kobaran api menjalar ke bangsalan yang berjarak hanya 30 meter dari tempat mereka tinggal. Sontak, Nur mencabut tabung gas yang tersambung ke kompor. Kemudian berlari ke kapal yang ditambatkan di dermaga sekitar. Dari atas kapal barang tradisional itu, Nur dan dua anaknya menatap api perlahan memakan habis rumah sewaan mereka. 

Jumat, 26 Februari 2021, asap hitam nan pekat membumbung tinggi di kawasan permukiman Jalan P Bendahara, RT 07 Kelurahan Mesjid, Samarinda Seberang. Api diketahui bermula sekitar pukul 09.20 Wita. Berkobar selama satu setengah jam sebelum berhasil dijinakkan.

Api diduga berasal dari toko milik seorang warga yang bermukim persis di tepian sungai. Mengakibatkan 15 bangunan yang terdiri dari 10 rumah warga dan 5 bangsalan, habis dilahap si jago merah. Sebanyak 80 jiwa dari 20 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

“Penyebabnya masih didalami Polsek Samarinda Seberang,” sebut Ketua Info Taruna Samarinda-Tim Reaksi Cepat (ITS-TRC), Joko Iswanto dalam rilisnya.

Disdamkar Samarinda dan relawan menurunkan 10 tanki fire truck gabungan BPBD Kukar dan PMK Relawan, serta 15 portable untuk memadamkan api siang itu. Dalam prosesnya, satu relawan mengalami sesak napas dan satu lainnya luka ringan.

“Luka di bagian kaki karena tersandung kayu. Sementara yang sesak napas karena menghirup asap saat memadamkan api,” ucap Jokis, sapaan karibnya, diwawancara kaltimkece.id via jaringan seluler.

Selain dua kejadian tersebut, aksi pemadaman siang itu sempat diwarnai pemukulan terhadap seorang pemadam oleh warga yang tak diketahui identitasnya. “Dipukulnya di bagian bahu gara-gara rebutan selang,” ucap Jokis.

Meski tak memperkarakan kejadian tersebut, Jokis menyayangkan insiden begini yang tentu saja menghambat tugas pemadaman api. Beruntung selang pemadam saat itu bisa direbut kembali. Dan oknum warga itupun hilang begitu saja. “Mohon dimaklumi, situasinya saat itu sedang panik,” ungkap Jokis.

Gesekan Kerap Terjadi

Humas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Heri Suhendra, mengatakan bahwa kebakaran siang tadi adalah yang kesembilan selama kurun 2021, sejak kejadian pertama terjadi pada 15 Januari 2021. “Ini kesembilan dan termasuk kategori api besar,” ucap Heri.

Musibah kebakaran besar umumnya terbagi tiga kategori. Pertama, ketika kebakaran terjadi di atas 10 rumah; kedua, terjadi di kawasan padat penduduk; dan terakhir, jenis bangunan yang terbakar berbahan kayu.

Dari sembilan kebakaran tahun ini di Samarinda, gesekan antara warga dan petugas disebut selalu terjadi. “Tidak mungkin tidak. Yang di (Samarinda) Seberang tadi, petugas yang diancam juga ada,” ucapnya tanpa menyebutkan secara spesifik ancaman dimaksud.

Berkaca pengalaman pribadi, Heri sedikit kecewa karena mayoritas masyarakat Samarinda tidak kooperatif terhadap petugas pemadam dan relawan di lapangan. Mulai sumpah serapah, ancaman, hingga kontak fisik, disebut kerap diterima.

“Tapi memang jarang kelihatan karena situasi lapangan, lebih jadi cerita dan laporan saja,” sambung pria berkacamata tersebut.

Menurut Heri, kepanikan dan emosi sesaat mestinya tidak menjadi pembenaran atas aksi-aksi negatif itu. Pihaknya bakal lebih mengapresiasi jika warga bisa membantu petugas. Misalnya dengan menyediakan akses jalan. 

“Masyarakat boleh membantu. Tapi kami akan sangat terbantu jika petugas bisa dimudahkan di lapangan. Tidak sibuk menonton dan menyediakan akses jalan mobil pemadam,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar