Ragam

Kalau Hanya Kopi Enak, Robot pun Bisa

person access_time 5 years ago
Kalau Hanya Kopi Enak, Robot pun Bisa

Mochammad Fadhlan bersama dua barista Bar 13k. (mohammad heldy juwono/kaltimkece.id)

Barista bukan hanya perkara kopi. Profesi ini memerlukan banyak pendalaman demi memberi kesan mendalam kepada para penikmatnya.

Ditulis Oleh: Bobby Lolowang
Kamis, 08 Agustus 2019

kaltimkece.id Jika sekadar piawai mengolah kopi, tak perlu repot-repot jadi barista. Profesi ini menuntut lebih dari skill. Ada faktor nonteknis yang membuat pelakunya memiliki nilai plus.

Pola itulah yang coba diterapkan Mochammad Fadhlan Taufik. Karena kalau hanya kopi enak, mesin juga bisa. Apalagi ketika sudah banyak hal bisa dikerjakan oleh robot.

“Nah, satu hal yang tak bisa didapat dari robot, adalah hospitality,” sebut Fadhlan di kantor kaltimkece.id, Selasa, 6 Agustus 2019.

Kedai-kedai kopi sejatinya memiliki standard operating procedure dalam setiap penyajian. Dari varian espresso hingga manual brew. Namun, bukan hanya produk yang jadi reputasi kedai di mata konsumen. Komponen penting lain adalah hospitality & experience. “Itulah yang mahal,” lanjut barista asal Samarinda itu.

Dalam kelangsungan kedai kopi, seorang barista memegang peranan penting dalam dua poin tadi. Kopi nikmat sekalipun, tak akan berkesan ketika disajikan tanpa attitude positif penyajinya. Padahal, faktor itulah yang membuat barista berbeda dari profesi lainnya.

Di kedai kopi, pengunjung bukan konsumen semata. Barista turut mengambil peran sebagai teman bicara. Topiknya menyesuaikan siapa saja yang datang berkunjung. Mulai politik hingga komedi sekalipun. Itu kenapa penting bagi barista memiliki pengetahuan luas. Termasuk piawai melontarkan lelucon ketika berinteraksi dengan konsumen humoris.

“Kembali lagi, semua untuk memberi experience yang baik kepada konsumen. Bagi barista, kami hanya memiliki dua menit awal untuk bisa memberi first impression yang baik. Dari situ menentukan bagaimana interaksi dan obrolan berikutnya,” terang pria 25 tahun tersebut.

Go International

Fadhlan adalah praktisi kopi dari Samarinda. Sosok di balik Kedai Kopi Nusantara yang populer di Ibu Kota Kaltim. Jam terbangnya sudah sampai negeri orang. Bertindak sebagai tenaga kerja ahli di Dubai, Uni Emirat Arab. Direkrut menjadi barista Qahwaty Coffee di Mirdif, Dubai.

Lompatan karier itu bermula dari ketidaksengajaan. Fadhlan tak pernah mengajukan lamaran ke kedai tersebut. Malah perusahaan itu menawarkan posisi kepadanya. Jalur yang terbuka lewat penelusuran media sosial Instagram. Akun Fadhlan memang banyak berhiaskan visual kopi racikannya. Diambil dengan gaya estetika fotografi yang juga pernah didalaminya.

“Mungkin karena pertimbangan itu mereka mengirim pesan kepada saya. Dari akhir 2017, komunikasi kami intens lewat Instagram. Dari situ berlanjut ke interaksi panggilan video via Skype,” kenang pemuda kelahiran Bogor, Jawa Barat tersebut.

Dalam sajiannya, Fadhlan gemar memadukan unsur art untuk membuat visual kopi kian menarik. Dalam tren perkopian yang semakin berkembang, poin tersebut menjadi nilai plus untuk seorang barista. Ditambah ilmu ekstra tentang efisiensi.

Dari menangani kedai kopi di Samarinda, Fadhlan memperkaya wawasannya lewat referensi sejumlah buku. Bukan semata demi kopi yang makin nikmat, tapi mengejar keefektifan dalam manajemen kedai. Mendalami setiap detail yang memudahkan barista menjalankan kerja. Memangkas durasi penyajian dengan penempatan peralatan yang efektif. Menyesuaikan ruang yang tersedia, berikut karakter baristanya.

Bagi kedai kopi, pola-pola efektif memberi dampak besar dalam kelangsungan usaha. Barista kian mudah dalam bekerja, konsumen semakin terlayani maksimal. “Bisa efisien waktu, enggak perlu orang banyak, maka cost enggak semakin gede.”

Bagi Ilmu ke Bar13k

Kedatangan Fadhlan ke kantor kaltimkece.id di Jalan Muso Salim No 28, Samarinda, juga bermaksud membagi pengalaman serta masukkan kepada bar media ini yang belum lama dibuka. Bar13k penjadi persembahan teranyar kaltimkece.id untuk segenap Warga Kece—sebutan pembaca dan sahabat media ini. “Karena kami juga memiliki working space yang terbuka untuk umum, maka Bar13k menjadi salah satu pelayanan kami,” sebut CEO kaltimkece.id, Adi Chandra.

Sesuai namanya, Bar13k menyajikan beragam minuman dengan harga seragam. Dari varian mocktail hingga coffee. Semua dikenakan tarif Rp 13 ribu. Ada juga menu kudapan seperti tahu bakso, nugget, dan lumpia dengan harga sama.

Sejak beroperasi pada Juli 2019, kantor kaltimkece.id menjadi magnet bagi banyak Warga Kece. Konsep kantor modern yang diusung membuatnya tak sekadar iklim segar dalam bekerja, tapi juga tren baru hangout di Samarinda. Bar13k dihadirkan untuk menambah teman kece kala bekerja maupun ngobrol-ngorol. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar