Ragam

Kemeriahan Wanderer Camp, Candu Bertualang di Alam Bebas

person access_time 4 years ago
Kemeriahan Wanderer Camp, Candu Bertualang di Alam Bebas

Kegiatan Wanderer Camp di KRUS diikuti 700 peserta. (istimewa)

Sekitar 700 pencinta alam terlibat dalam acara camping akbar ini. Menghadirkan sejumlah figur populer untuk berbagi kisah.

Ditulis Oleh: Adolf Reisha Ding
Senin, 28 Oktober 2019

kaltimkece.id Lahan landai sedikit becek setelah hujan mengguyur. Tapi Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) sudah telah ramai khalayak. Tenda bermacam warna terpasang rapi. Hammock pun berayun-ayun di beberapa pohon sekitar. Langit sudah gelap. Embun ikut menemani keseruan Wanderer Camp.

Wanderer Camp adalah ajang kumpul para pencinta alam di Kaltim. Berlangsung 26-27 Oktober 2019 di KRUS, Jalan Poros Samarinda-Bontang.

Di tempat acara, panggung utama dengan pencahayaan putih redup persis berseberangan tenda para peserta. Pukul 20.00 Wita pada 26 Oktober 2019 itu, tarian dan musik tradisional Dayak terdengar keras di KRUS. Sambil menikmati kegiatan, peserta banyak berlalu-lalang di stan. Mencicipi kopi dan makanan yang disediakan panitia. Ada ayam dan ikan bakar disajikan prasmanan.

Sejumlah sosok familier dihadirkan dalam event tersebut. Seperti Medina Kamil yang juga brand ambassador Outdoorpro. Ada juga Yudhi Kurniawan, owner Avtech; Deden Wahyudin, anggota tim ekspedisi Carstenzs Pyramid; Erick Kelana, penjelajah sekaligus ekspeditor budaya Borneo. Selain itu ada Kris Samuel, owner Uttara; hingga Abi, relawan yang malang melintang di berbagai bencana alam Indonesia.

Kesemuanya saling bercerita pengalaman masing-masing pada sharing session. Diramaikan juga live music dari band indie Jendela dan Pena. Makin lengkaplah kemeriahan Wanderer Camp. Kegiatan yang bertema “Merajut Harmoni dan Kepedulian Alam”.

Di sini Medina Kamil membeberkan alasannya berhenti dari kegiatan outdoor dan fokus dengan keluarga. Sembilan tahun ia dikenal sebagai presenter acara Jejak Petualang di stasiun televisi Trans7. Berkeliling Indonesia selama bertahun tahun ia lakukan. Bukannya puas malah jadi candu. Namun baginya, sebagai perempuan normal, ia harus melawan egoisme. “Berpetualang Indonesia itu mudah, berpetualang di keluarga itu susah,” ucapnya kemudian tertawa.

Berlangsung selama dua hari satu malam, lebih 700 peserta menghadiri acara camping tersebut. Tua, muda, pria, dan perempuan jadi satu di KRUS. Riza Miftahul misalnya, pria asal Muara Badak, Kukar. Ia rela datang untuk bisa merasakan keseruan Wanderer Camp. “Mau merasakan camping dengan orang banyak dan melihat langsung Medina Kamil,” katanya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar