Ragam

Sindiran Menohok Sandiaga Uno Mengenai Kondisi Jalan di Kukar, Ibu Hamil Bisa Beranak di Jalan

person access_time 1 year ago
Sindiran Menohok Sandiaga Uno Mengenai Kondisi Jalan di Kukar, Ibu Hamil Bisa Beranak di Jalan

Menteri Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Muara Pela, Kukar. (foto: aldi/kaltimkece.id)

Menteri Pariwisata berkunjung ke desa wisata terbaik di Kukar. Kerusakan jalan menjadi kenangan pahitnya.

Ditulis Oleh: Aldi Budiaris
Selasa, 26 Juli 2022

kaltimkece.id Sandiaga Salahuddin Uno tiba di Tenggarong, Kutai Kartanegara, pada Ahad, 24 Juli 2022. Di kabupaten ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu memiliki beberapa agenda. Dua di antaranya menutup Tenggarong International Folk and Art Festival (TIFAF) 2022 dan mengunjungi desa peraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yaitu Desa Muara Pela.

TIFAF 2022 ditutup Menteri Sandiaga Uno pada Ahad Sore. Keesokan paginya, Senin, 25 Juli 2022, ia bersama sejumlah pejabat Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim berangkat ke Desa Muara Pela. Untuk mencapai desa di Danau Semayang, Kecamatan Kota Bangun, Kukar, ini, mereka menggunakan mobil dan kapal dengan jarak tempuh kira-kira 90 kilometer dari Tenggarong.

Setiba di desa berpenduduk 572 jiwa itu, Sandiaga Uno meladeni wawancara dengan sejumlah awak media. Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menyampaikan keluhannya mengenai jalan darat dari Tenggarong ke Desa Muara Pela. Ia melaporkan, sebagian jalan berstatus nasional tersebut rusak parah.  

“Perut saya serasa dikocok. Kalau saya ini perempuan yang sedang hamil, mungkin, saya akan beranak di jalan,” sindir Sandiaga Uno.

_____________________________________________________PARIWARA

Meski demikian, Sandiaga Uno tidak menutup mata mengenai kondisi tersebut. Ia sadar, jalan dari Tenggarong ke Desa Muara Pela menjadi tanggung jawab pemerintah pusat karena berstatus nasional. Apalagi, Kukar merupakan daerah penyangga ibu kota negara Nusantara. Oleh karena itu, kata dia, Kukar harus memiliki akses jalan yang memadai.

“Sehingga, masyarakat semakin sejahtera,” ucapnya. Untuk menangani masalah jalan, ia berjanji melaporkan kerusakan jalan dari Tenggarong ke Desa Muara Pela kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dengan begitu, penanganannya bisa segera dilakukan.

“Saya catat ini. Saya akan koordinasi langsung ke Pak Menteri PU agar jalan memiliki interkoneksi yang bagus,” katanya.

Di Desa Muara Pela, Sandiaga Uno menyerahkan penghargaan ADWI 2022 kepada pihak desa. Penghargaan ini didapat setelah Desa Muara Pela dinobatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif masuk nominasi 50 desa wisata terbaik se-Indonesia.

Sementara itu, Bupati Kukar, Edi Damansyah, menyampaikan harapannya dari kedatangan Kemenparekraf. Ia berharap, bantuan penunjang sarana dan prasarana pariwisata Kukar dari pemerintah pusat bisa segera tiba.

“Yang diprioritaskan adalah perbaikan infrastruktur dan pengembangannya,” kata Bupati Edi. Bantuan ini sangat diharapkan karena APBD Kukar disebut tak memadai bila harus mengakomodir semua kebutuhan pariwisata.

“Perlu kerja sama seluruh pihak untuk mengembangkan destinasi wisata,” ujarnya.

_____________________________________________________INFOGRAFIK

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Restu Irawan, menyebutkan, panjang jalan darat dari Tenggarong ke Kota Bangun mencapai 80 kilometer. Sepanjang 70 km di antaranya berstatus nasional sehingga penanganannya menjadi urusan pemerintah pusat. Sisanya belum jelas statusnya, apakah milik provinsi atau kabupaten, karena masih dalam pembahasan. Jalan ini juga menjadi penghubung Kaltim dengan Kalimantan Barat.

“Sementara, sebagian jalan poros itu nonstatus. Dalam waktu dekat, kami sinkronisasikan dengan provinsi,” kata Restu.

Dia pun memastikan, Dinas Pekerjaan Umum Kukar terlibat dalam upaya membangun akses jalan. Tak hanya membangun konektivitas antarkecamatan tapi juga memprioritaskan daerah wisata. “Konsep wisatanya harus jelas, baik dari sisi pengelolaan maupun target pendapatan. Ini agar perbaikan infrastruktur jalan menuju objek wisata bisa maksimal,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada 2021, Dinas PU Kukar menganggarkan Rp 239 miliar untuk memperbaiki jalan sepanjang 44 kilometer. Sementara pada 2022, anggarannya turun menjadi Rp 210,8 miliar. Selain APBD, penanganan jalan di Kukar juga menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 52,1 miliar. Dengan demikian, anggaran jalan pada tahun ini mencapai Rp 262,9 miliar. (*)

Editor: Surya Aditya

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar