Ragam

Uniknya Event Mahakam Project, Susuri Sungai hingga Sensasi Party di Hutan

person access_time 5 years ago
Uniknya Event Mahakam Project, Susuri Sungai hingga Sensasi Party di Hutan

Aksi Sahdat di Talking Machine garapan Mahakam Project dan Marga Project. (Bobby Lolowang/kaltimkece.id)

Aneka musik semakin hadir di Kota Tepian. Banyak media dan cara untuk mengembangkannya

Ditulis Oleh: Bobby Lolowang
Senin, 16 September 2019

kaltimkece.id Mahakam Project menggelar event kesembilannya tahun ini. Dihelat lewat kolaborasi bersama Marga Project. Ajang bertajuk Talking Machine tersebut, digelar di beranda kaltimkece.id.

Talking Machine menghadirkan talkshow dengan beberapa collective di Samarinda. Digelar Sabtu, 14 September 2019. Para pengisi acara yakni Exel Sack, Mahakam Project, Dancing Dept, Hellanoize, dan Samarinda Electricity.

Dijelaskan David dari Mahakam Project, 2019 ini adalah tahun kedua pergerakan tersebut aktif. Meski akrab dengan musik elektrik, nyatanya Mahakam Project mengusung misi di empat sub kultur. Mulai gaya hidup, taste, musik, dan travel. “Tujuannya adalah mewadahi anak lokal untuk berkarya,” sebutnya kepada kaltimkece.id.

Dalam praktikyan, Mahakam Project berperan sebagai platform. Wadah untuk para seniman atau komunitas untuk kebolehan. Menuangkan karya dalam berbagai event dan kesempatan yang digelar. “Entah karena enggak dapat panggung atau enggak dapat komunitas untuk berkembang, di sinilah wadahnya,” timpal Ricky Arsha, juga dari Mahakam Project.

Saat ini Mahakam Project dijalankan oleh lima orang. Selain David dan Ricky, ada juga Dimas Tirta, Sadat, dan Doni Donbo. Salah satu yang gencar dikampanyekan kelompok ini adalah edukasi dari musik elektronik. Lantunan perangkat DJ disadari kerap mendapat reputasi negatif oleh publik. Padahal, tak semua musik dari DJ berbau kelab malam. “Musik yang berbau DJ enggak selalu negatif. Di sini juga kami ingin menunjukkan bahwa musik dari Samarinda bisa juga sebagus kota-kota lain,” tambahnya.

Musik elektronik memang tak semuanya ciri khas dunia malam. Bahkan dalam praktiknya, jenis musik ini kerap dipadukan genre dangdut khas Indonesia. Musik elektronik tak hanya spesialis jenis musik tertentu. Makin lama justru semakin luas.

Maka, dalam berbagai event yang dirancang, Mahakam Project selalu berupaya memberi hal fresh. Tak melulu soal party. Malah beberapa event berupa workshop. Misalnya untuk kepentingan visual hingga produksi musik kepada para talent lokal di Samarinda.

Segala edukasi itu kemudian diimplementasikan dalam event-event yang digelar kemudian. Seperti pengalaman party berbeda yang digelar komunitas ini beberapa waktu sebelumnya. Mungkin belum pernah ditemui suatu party di atas kapal wisata menyusuri sungai. “Ini memang konsep baru. Keliling Samarinda dengan mengangkat isu Sungai Mahakam sebagai identitas kota, termasuk dengan jembatannya,” terang David.

Mengangkat cita rasa lokal dalam setiap kegiatan adalah misi juga diusung Mahakam Project. Termasuk Party Jungle Dance yang sebelumnya juga digelar di sebuah cottage yang kaya nuansa hutan di Samarinda Seberang. “Kami memang selalu berniat memberikan experience baru kepada orang-orang,” pungkasnya. (*)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar