WARTA

Realisasi Vaksinasi Covid-19 di Kaltim Baru 11 Persen, Ratusan Ribu Dosis Tiba Agustus Ini

person access_time 3 years ago
Realisasi Vaksinasi Covid-19 di Kaltim Baru 11 Persen, Ratusan Ribu Dosis Tiba Agustus Ini

Ribuan vial vaksin tiba di Kaltim, 4 Agustus 2021. (muhibar sobary/kaltimkece.id)

Per Rabu, 4 Agustus 2021, capaian vaksinasi di Kaltim baru 17.89 persen dosis pertama dan 11 persen dosis kedua.

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Kamis, 05 Agustus 2021

kaltimkece.id Kaltim kembali mendapatkan tambahan dosis vaksin Covid-19 berbagai jenis dari pemerintah pusat. Hal ini menyusul masih ganasnya sebaran Virus SARS-CoV-19 tersebut di provinsi ini. Pemerintah daerah di masing-masing kabupaten/kota di Bumi Mulawarman didorong mempercepat vaksinasi.

Rabu, 4 Agustus 2021, Pelaksana Harian Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes Kaltim, Ony Suharni, mengatakan bahwa 2.620 vial vaksin baru tiba dari pemerintah pusat. Dengan perincian 2.460 vial jenis Sinovac dan 160 vial berjenama Astra Zeneca. Untuk distribusi ke masing-masing daerahnya masing menunggu penentuan alokasi.

“Belum ada alokasi. Dari P2P belum keluar,” kata Ony kepada kaltimkece.id.

Dengan tambahan dosis tersebut, dalam sepekan ini Kaltim telah mendapat vaksin 15.310 vial dari pemerintah pusat. Sebagai informasi, 1 vial vaksin terdiri dari 10 dosis. Dengan asumsi seperti itu, jumlah vaksin yang diterima Bumi Etam ini sebanyak 153 ribu dosis.

Adapun detail vaksin diterima yaitu 2.070 vial jenis Moderna pada 29 Juli; 3.120 vial jenis Sinovac pada 30 Juli; dan 130 vial jenis Astra Zeneca pada 31 Juli. Di antaranya hanya Sinovac yang secara keseluruhan telah didistribusikan ke daerah. Sedangkan jenis Moderna masih menunggu sosialisasi terkait penggunaan dan penyimpanannya.

“Penyimpanannya harus beku, suhu minus. Kalau Sinovac suhunya 2-8 derajat. Kalau beku ‘kan, harus dikondisikan, kalau dia cair bagaimana penanganannya. Jadi dibikin pelatihan dulu untuk memantapkan supaya paham teman-teman di kabupaten/kota,” sebut Ony.

Setelah ratusan ribu dosis vaksin tersebut, awal Agustus ini Kaltim mendapatkan tambahan vaksin jenis Sinovac sebanyak 7.190 vial yang diterima 1 Agustus lalu. Tersebar ke Samarinda 404 vial, Balikpapan 1,691 vial, Bontang 150 vial, Kutai Kartanegara 320 vial, Kutai Timur 130 vial, Kutai Barat 75 vial, Paser 110 vial, Penajam Paser Utara 90 vial, Berau 130 vial, dan Mahakam Ulu 20 vial.

“Sudah didistribusi. Terakhir Balikpapan tadi. Tinggal besok Kutim, Kubar, Mahakam Ulu yang belum karena ekspedisinya jadwalnya besok,” kata Ony.

Pad 4 Agustus juga Kaltim kembali mendapatkan tambahan vaksin Sinovac 2.460 vial dan Astra Zeneca 160 vial. Keduanya belum didistribusikan, masih menunggu jumlah alokasi untuk tiap daerah.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runa, mendorong kabupaten/kota mempercepat proses vaksinasi.

Percepatan vaksinasi kian mendesak di Bumi Etam. Per Rabu, 4 Agustus 2021, capaian vaksinasi di Kaltim baru 17.89 persen dosis pertama dan 11 persen dosis kedua. Jumlah tersebut masih jauh untuk mencapai herd Immunity atau kekebalan kelompok dengan kriteria 70 persen dari sasaran 2,87 juta jiwa di Kaltim.

Sebelumnya, akhir Juli 2021, Sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim, Masitah, mengatakan pihaknya terus mendorong pemerintah pusat menambah jumlah vaksin. Mengingat, kata dia, persebaran Covid-19 di Kaltim termasuk tinggi di luar Jawa-Bali.

“Setiap rapat kami selalu mendorong agar stok vaksin di Kaltim di tambah. Baik melalui surat juga tiap rapat melalui virtual,” kata Masitah.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Diskes Kaltim, Ronny Setiawati, menjelaskan akar permasalahan vaksinasi di Kaltim ialah tidak seimbangnya antusias masyarakat dengan stok tersedia. Sehingga terdapat perubahan skala prioritas.

Secara umum, prioritas vaksinasi diperuntukkan sumber daya kesehatan, layanan public, masyarakat rentan, serta umum. Ketentuan pelaksanaannya dilakukan tiap kabupaten/kota. Provinsi, kata dia, hanya bertugas sebagai pendistribusi.

“Sistemnya, provinsi itu kurir. Menerima dan mengantarkan. Untuk jumlah sasaran, diserahkan kepada kabupaten atau kota,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar