Samarinda

Kondisi Terkini Balita yang Diracuni Sabu

person access_time 1 year ago
Kondisi Terkini Balita yang Diracuni Sabu

Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah memastikan kondisi balita yang mengonsumsi sabu-sabu sudah sehat. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID

Bocah tiga tahun ini dilaporkan sudah bisa makan dan tidur dengan normal. Walau sudah pulang, perawatannya belum berhenti.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Kamis, 22 Juni 2023

kaltimkece.id Bocah pria berusia tiga tahun yang mengonsumsi minuman mengandung sabu-sabu telah selesai menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Tanah Merah, Samarinda. Rabu sore, 21 Juni 2023, bersama ibunya, bocah tersebut pulang ke rumahnya.

Kepada kaltimkece.id, Kepala Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah, Komisaris Besar Polisi Sutarso, menjelaskan penanganan yang diberikan kepada Buyung, panggil saja bocah itu demikian. Selama 10 hari dirawat sejak 12 Juni 2023, Buyung menjalani pemeriksaan fisik, psikis, dan psikososial. Pemeriksaan itu meliputi asesmen, laboratorium dan pemeriksaan gigi.

“Kondisi klien (Buyung) sudah normal dan stabil. Klien dan ibunya sudah kami izinkan pulang tapi sempat masih mau di sini saja,” kata Sutarso.

Dalam merawat Buyung, Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah berkerja sama dengan BNN Kaltim dan tim intervensi berbasis masyarakat (IBM) dari desa asal Buyung. Walau sudah pulang, perawatannya belum berhenti. Sutarso memastikan, pihaknya terus memantau dan memfasilitasi yang dapat mendukungan pemulihan Buyung. Kegiatan ini akan berlangsung selama empat bulan.

Pemantauan pascarehabilitasi ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, sebut Sutarso, mengurangi hambatan-hambtan dalam proses pemulihan. Kedua, membantu klien memperoleh akses di masyarakat, baik akses layanan kesehatan, sosial, bantuan hukum, fasilitas yang ada di pemerintahan, pendidikan, hingga spiritual keagamaan.

Dokter dari Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah, dr M Murdiansyah, memberikan keterangan tambahan. Ia menyebut, pemeriksaan psikis Buyung bertujuan memastikan tumbuh kembangnya berjalan baik. Selama dirawat, Byung juga menjalani serangkaian terapi seperti terapi seni dan terapi pemberian asupan tinggi energi tinggi protein (TETP) untuk memperbaiki gizinya.

“Setelah kami periksa kesehatan fisiknya, termasuk daerahnya di laboratorium, alhamdulillah, kondisi fisiknya membaik. Makan, minum, dan bermain, sudah dilakukannya dengan normal. Berat badannya pun bertambah. Saat awal rehabilitasi, berat badan klien 11,4 kilogram. Sekarang, naik jadi 11,7 kilogram,” beber Murdiansyah.

Masalah yang masih menimpa Buyung terdapat digiginya. Dari hasil pemeriksaan, gigi Buyung mengalami karies atau pembusukan. Untuk mengatasi masalah ini, dokter gigi memberikan pemahaman kepada Buyung mengenai cara yang benar menyikat gigi.

Tim dari Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah saat memeriksa kondisi balita yang mengonsumsi sabu-sabu. FOTO: DOKUMEN KALTIMKECE.ID

Sementara itu, psikolog klinis Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah, Niki Mijilputri, membeberkan hasil asesmen psikologi Buyung. Asesmen dilakukan untuk meningkatkan motorik halus Buyung karena tingkah lakunya disebut seperti anak berusia dua tahun.

“Keadaan klien saat ini sehat. Waktu tidurnya sudah kembali normal. Baik tidur siang maupun malam, sudah seperti sebelum terpapar metamfetamina (zat yang terkandung di sabu-sabu),” tutur Niki.

Bukan hanya Buyung, kesehatan ibunya juga diperiksa. Bunda, sebut saja namanya demikian, dilaporkan mengalami gangguan pencernaan, susah tidur, dan sakit kepala. Masalah ini muncul karena trauma dan stres yang dialaminya. Menangani masalah tersebut, tim medis meminta Bunda melakukan farmakoterapi, konseling individu, psikoedukasi mengasuh balita, dan psikoedukasi pola hidup bersih dan sehat. Setelah menjalani perawatan, rasa takut, khawatir, dan cemas yang dialami Bunda dilaporkan menurun. Fisik Bunda pun tak mengalami masalah. Termasuk psikologi dan emosionalnya, juga disebut stabil. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar