Olahraga

Penjurian Cabor Drum Band segera Tinggalkan Pola Lama, Penilaian Disiapkan Berbasis TI

person access_time 4 years ago
Penjurian Cabor Drum Band segera Tinggalkan Pola Lama, Penilaian Disiapkan Berbasis TI

Pelatihan Juri Tingkat Daerah PDBI Kaltim dibuka Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya. (giarti ibnu lestari/kaltimkece.id)

Terobosan dalam cabor drum band segera dilangsungkan di Kaltim. Memberi penilaian dalam setiap kompetisi dengan seobjektif mungkin.

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Senin, 16 Desember 2019

kaltimkece.id Cabang olahraga drum band di bawah naungan Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kaltim, masih menggunakan sistem penilaian manual. Saat ini perlahan berubah. Menggunakan sistem modern yakni melalui teknologi informasi (TI).

Nantinya penilaian akan menggunakan aplikasi berbasis android. Jadi semakin mudah, cepat, dan akurat saat berada di panitia.

Pengprov PDBI Kaltim telah melakukan pelatihan untuk 26 juri, pada Rabu, 11 Desember 2019. Bertempat di Kantor KONI Kaltim, Ruang Rapat Lantai II, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda. Para juri berasal dari lima kota dan kabupaten di Kaltim.

Pelatihan tersebut menghadirkan Director Asian Marching Band Confederation (AMBC) Indonesia, Sehat Kurniawan.

Sehat Kurniawan mengatakan bahwa dalam pelatihan, juri telah menggunakan Sistem Asian Marching Band Confederation (AMBC) yang merupakan standar Asia. AMBC telah tergabung dalam 16 negara di Asia. Dengan teknologi tersebut, para juri memberikan nilai dari android masing-masing. Lebih mudah, cepat, dan bisa segera mengetahui nilai serta dengan cepat pula menentukan pemenangnya ketika dalam kompetisi. 

Aplikasi tersebut telah dikembangkan tim TI dari Asian Confederation. Mereka akan buka website khusus AMBC. “Di situ ada koin atau tempat untuk mereka (para juri) memberi nilai. Angkanya akan masuk langsung ke panitia usai juri tersebut memberikan penilaian,” terangnya.

Ketua Pengprov PDBI Kaltim Akhmad Albert mengatakan, pelatihan tersebut merupakan program Pengprov PDBI Kaltim untuk meningkatkan kualitas juri. Sehingga, ke depan kualitas bisa lebih baik.

“Kalau penilaian menggunakan sistem ini berlaku, ada peningkatan kualitas ke arah lebih baik," jelas Akhmad Albert.

Ditambahkannya, penggunaan sistem TI tersebut juga menjadi pembuktian kualitas juri. Apakah mampu menjadi juri atau tidak. Sebab jika tidak mampu mengoperasikan sistem yang baru nanti, maka tidak akan bisa menjadi juri.

 “Karena sistem TI ini sangat penting untuk mengurangi penilaian yang tidak benar. Kami maunya penilaian yang seobjektif mungkin. Ke depannya, sistem penilaian menggunakan TI akan diterapkan PDBI pusat," tutur pria berkumis tebal itu.

Dan yang membanggakan, Kaltim merupakan provinsi pertama di Indonesia yang mengadakan pelatihan tersebut. Terlebih selama tiga tahun ini PDBI Kaltim bekerja sama dengan AMBC. Para juri yang mengikuti pelatihan ini dan dinyatakan lulus, akan mengaplikasikan ilmunya pada kejuaraan provinsi senior dan junior di Samarinda. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar