Nusantara

Menengok Konsep Kelistrikan IKN

person access_time 11 months ago
Menengok Konsep Kelistrikan IKN

PLN memaparkan konsep kelistrikan IKN Nusantara. FOTO: ANDIKA PRATAMA-KALTIMKECE.ID

Kelistrikan IKN dipastikan ramah lingkungan. Sedang dibangun PLTS 50 megawatt, jaringan kabelnya menerapkan sistem bawah tanah.

Ditulis Oleh: Andika Pratama
Sabtu, 22 Juli 2023

kaltimkece.id PT PLN (Persero) tengah membangun pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS berkapasitas 50 megawatt di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara Nusantara. Proyek ini disebut sebagai perwujudan visi ibu kota baru yakni menerapkan pembangunan ramah lingkungan.

Kamis, 20 Juli 2023, diskusi bertajuk Kolaborasi PLN dan Media Mendukung Pembangunan IKN digelar di Hotel Mercure, Samarinda. Dalam acara tersebut, Senior Manajer Operasi Konstruksi 1, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur, Hasmar Tarigan, mengatakan, proyek PLTS di IKN Nusantara telah dilelang dan tengah dikerjakan. Targetnya, pembangkit ini beroperasi pada Mei 2024.

“Nilai lelang transmisi dan extention­-nya sekitar Rp 840 miliar,” sebut Hasmar.

Pemerintah disebut sudah memberikan mandat kepada PLN untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan di KIPP IKN. Ketentuannya tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 36.K/HK.02/MEM.S/2023 tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur KIPP IKN. Dalam keputusan tersebut, PLN UIP Kalimantan Bagian Timur ditugaskan menyediakan transmisi dan gas insulated switchgear (GIS) atau gardu induk listrik yang memakai gas SF6 sebagai media isolasi di IKN.

Selain itu, PLN juga ditugaskan membangun PLTS 50 megawatt di IKN Nusantara dengan jaringannya menggunakan saluran kabel tekanan tinggi (SKTT). Sebagai informasi, SKTT adalah saluran kabel di dalam tanah sehingga tidak ada kabel yang membentang di atas tanah.

“Langkah ini untuk memastikan jaringan dan sumber listrik di IKN lebih tertata dan efisien dibanding dengan kabel terbuka di atas tanah,” papar Hasmar. Tujuan dari proyek ini adalah menerapkan sistem kelistrikan ramah lingkungan. Hasmar menyampaikan, pemerintah dan PLN berkomitmen menyuplai listrik ramah lingkungan untuk IKN dengan memanfaatkan PLTS.

“Pada Mei 2024, kelistrikan di IKN diharapkan beroperasi seratus persen,” tambahnya.

PLTS komunal di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara. FOTO: ARSIP KALTIMKECE.ID

Pada kesempatan yang sama, Senior Manajer Keuangan, Komunikasi, dan Umum, PLN Unit Induk Kaltim dan Kalimantan Utara, Efron Lumban Gaol, menjelaskan mengenai perencanaan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Ia mengatakan, PLN sedang melakukan studi banding untuk pemanfaatan waduk sebagai pembangkit listik tenaga air alias PLTA. Dalam hal ini, PLN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Kerja sama ini bertujuan mewujudkan perencanaan transmisi 500 kV untuk mendukung kelistrikan IKN,” kata Efron.

Selain di IKN, sambung dia, PLN juga sedang membangun infrastruktur kelistrikan di daerah penyangga IKN. Persisnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kaltim dan Kaltara. Tingkat elektrifikasi di Kaltara dilaporkan mencapai 98,05 persen. Sementara di Kaltim, pada 2022, elektrifikasinya tercatat 99,63 persen. PLN disebut sudah membentuk unit pelaksana di Berau untuk meningkatkan persentase elektrifikasi di Kaltim dan Kaltara.

“Diharapkan, elektrifikasi di daerah tersebut mencapai 100 persen pada 2024,” ucap Efron. (*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar