Pariwara Kutai Timur

Mendorong Peran Adat Besar Kutai Timur

person access_time 5 years ago
Mendorong Peran Adat Besar Kutai Timur

Foto: Wahyu (Humas Pemkab Kutim)

Ditulis Oleh: PARIWARA
Rabu, 13 Februari 2019

kaltimkece.id Bupati Kutai Timur Ismunandar berharap agar lembaga Adat Besar Kutai atau ABK memiliki peran penting dalam masyarakat. Agar dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kutai Timur.

"Kita harus memberi perhatian lebih kepada masyarakat dalam masalah sosial yang dialami. Dengan peran seluruh stakeholder, masyarakat adat serta pemerintah demi mewujudkan kesejahteraan," kata Ismunandar saat membuka seminar adat di Kantor Seketariat Kabupaten Kutim, Kamis, 7 Februari 2019.

Seminar ini turut mengundang seluruh pemangku adat di Kutim dan para pimpinan perusahaan, termasuk PT Kaltim Prima Coal disingkat KPC. Dengan tema "Membangun Wibawa Adat Dalam Kebersamaan Demi Mendukung Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan Sekretaris Kabupaten Irawansyah turut hadir dalam acara pembukaan seminar adat.  Seluruh peserta nampak antusias mengikuti kegiatan hingga usai.

Ketua ABK Sayyid Abdal Nanang, saat itu menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Kutim dan bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT KPC. Karena sangat mendukung program-program kegiatan dari ABK. Seperti seminar adat, bantuan seluruh paguyuban di Kutim dan memberikan beasiswa kepada siswa siswi, mahasiswa dan mahasiswi Kutim. Program lainnya yang terus dikembangkan oleh ABK yakni guna mendukung pengembangan program perkebunan, pertambangan dan askes pariwisata diwilayah Sangatta Selatan. Yakni Tanjung Prancis. Pastinya dukungan dana CSR bakal digunakan untuk seluruh program yang tepat sasaran.

"Tak lupa kami berterima kasih atas CSR dari PT KPC yang sebelumnya (2018) memberikan sebesar 500 ribu US Dollar dan sekarang (2019) mendapatkan 1,5 juta US Dollar," kata Abdal. 

Terakhir,  Abdal Nanang menyebut bahwa sektor parawisata takkan besar tanpa partisipasi masyarakat adat dan peran pemerintah serta stakeholder lainnya. Basuki Isnawan sebagai narasumber acara seminar adat memaparkan, membangun ekowisata tidaklah sulit. Yakno dengan memanfaatkan budaya yang sudah ada untuk memikat para wisatawan domestik dan mancanegara. Suguhan utama harusnya budaya. Setelah itu baru diikuti potensi alamnya. Karena sesungguhnya alam Kalimantan sama semua, hanya yang membedakan adalah budaya. 

"Disitu ciri khas yang membedakan setiap daerah, hal seperti itu yang dicari oleh turis mancanegara. Saya setuju dengan acara lom plai (jadi ciri khas budaya Kutim). Sebab hudoq di pesta adat Lom Plai beda dengan hudoq pekayang di Mahakam ulu. Kutim bisa manfaatkan budaya tersebut," tutur Basuki memberi saran.

Masyarakat Adat Terima Bantuan KPC

PT KPC melakukan serah terima program CSR kepada Adat Besar Kutai Kabupaten Kutim sebesar 500 ribu US Dollar, dibagi dalam beberapa paket bantuan. Bantuan diserahkan simbolis oleh Bupati Ismunandar kepada anak - anak didik kelas VI SD, kelas III SMP dan kelas III SMA serta Paguyuban di Kutim. Didampingi Ketua ABK Kabupaten Kutim Sayyid Abdal Nanang Al Hasani, Anggotta DPRD Kutim Mastur Djalal, General Manager External Affair and Sustainable Development (ESD) PT KPC Wawan Setiawan.

Paket bantuan tersebut diantaranya, beasiswa untuk anak masyarakat adat dan paguyuban yang ada di tiga Kecamatan. Yakni Sangatta Selatan, Sangatta Utara dan Rantau Pulung (wilayah operasional PT KPC). Disamping itu juga ada paket bantuan opersional pengembangan budaya. Untuk mendukung kegiatan seperti pelatihan,  pengadaan alat seni budaya, pengadaan  pakaian adat. Paket bantuan sarana produksi pertanian dan bibit, serta bantuan untuk pelatihan UKM kepada generasi muda.

Rustam Effendi Lubis selaku Ketua Tim Program CSR ABK Kutim mengatakan, program CSR merupakan sinergi yang kuat antara Adat, Pemerintah dan Perusahaan PT KPC. Telah komitmen mempertahankan CSR sebagai sesuatu yang penting didalam manajemennya.

"Sebagaimana diketahui bahwa CSR bukan hanya ada di negara kita. Dunia internasional telah menerbitkan sebuah kesepakatan yang disebut ISO 26000 yang berisi tentang petunjuk dan tata cara CSR. Di Kutai Timur (Kutim), KPC adalah perusahaan yang kita nilai paling berkomitmen dalam hal ini," sebut Rustam Effedi Lubis yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kutim.

Dia menerangkan, perjalanan dalam menyusun program-program CSR untuk masyarakat adat dan paguyuban tidak singkat. Memakan waktu cukup panjang, berjalan hampir 1 tahun lebih. Kenapa? Karena pihaknya melakukannya secara tertib administrasi dan transparan. PT KPC juga menerapkan sistem yang profesional dalam hal menyusun program adat dan paguyuban.

"Kami juga bersyukur bahwa selain paguyuban - paguyuban,  kita juga mendapat kucuran alokasi untuk beasiswa anak - anak sekolah. Untuk kelas VI SD, Kelas III SMP dan Kelas III SMA. Ini merupakan sebuah pertimbangan yang sangat matang, karena dikelas-kelas akhir itu, anak-anak membutuhkan biaya yang lebih untuk jenjang pendidikannya. Untuk keperluan ketingkat selanjutnya," tuturnya.

Bantuan yang diserahkan hari ini, kata Lubis, adalah beasiswa untuk anak-anak didik, 44 orang ditingkat SD kelas VI,  44 orang ditingkat kelas III SMP dan 44 orang kelas III SMA. Tahun depan diharapkan jumlah anak yang menerima beasiswa bisa lebih banyak lagi. Mereka yang menerima beasiswa ini, tidak memiliki kriteria khusus, namun yang dianggap layak untuk menerima. Kecuali anak karyawan PT KPC, karena sudah mendapat jatah beasiswa langsung dari perusahaan.

Program CSR ini memiliki misi utama yakni bagaimana Kutim kedepan, bisa menjadi Kabupaten  yang mandiri dalam kepariwisataan. Terutama disektor budaya - budaya. Pihaknya ingin budaya di Kutim yang jumlahnya banyak sekali, sekitar 28 paguyuban bisa terus berkembang menjadi Indonesia mini.

Ismunandar berharap, kerjasama yang baik antar Pemkab, Adat dan PT KPC dapat terus dibangun semakin sinergi. Selain menjadi sejarah baru pola kerjasama, juga dapat menjadi embrio positif dalam mengimplementasikan program CSR.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, kita sangat bersyukur dengan apa yang telah digagas oleh Ketua Adat Kutai (ABK) Kutim ini. (Karena) Sangat membantu dalam pembangunan dibidang kebudayaan," tutur Ismu. (pariwara/hms7/hms15)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait

Pariwara Pemkab Kukar

Bahasa Kutai Jadi Mata Pelajaran di Kukar

access_time1 year ago

Pariwara Pemkab Kukar

Pemkab Kukar Bantu Lembaga Adat

access_time1 year ago

Pariwara Pemkab Kukar

Pelestarian Olahraga Tradisional Kutai

access_time1 year ago

Tinggalkan Komentar