Pariwara Kutai Timur

Sosialisasi Pemilu di Pesisir Kutai Timur

person access_time 5 years ago
Sosialisasi Pemilu di Pesisir Kutai Timur

Foto: Istimewa

Ditulis Oleh: PARIWARA
Senin, 18 Maret 2019

kaltimkece.id Sosialisasi pemilu serentak, jelang pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden 2019 terus digeber oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutim. Sasaran sosialisasi kali ini kawasan pesisir yakni Kecamatan Kaliorang. Sosialisasi menjadi penting untuk memberikan gambaran dan informasi kepada masyarakat tentang mekanisme pencoblosan. Apalagi dilaksanakan serentak untuk memilih perwakilan DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI hingga Presiden dan Wakilnya. Tentunya akan ada banyak kertas suara yang dicoblos pada hari pemungutan suara. Sosialisasi bertujuan agar masyarakat tidak bingung, khususnya para pemilih pemula dari generasi millennial.

Sosialisasi yang berjalan di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Kaliorang Rabu (13/3/2019) ini turut dihadiri Bupati Kutim H Ismunandar, Camat, Kades Manunggal Jaya, tokoh-tokoh masyarakat, serta siswa-siswi SMA Negeri 1 Kaliorang yang sudah mencapai persyaratan untuk memilih.

“Nyoblos itu keren, dengan adanya sosialisasi ini pemahaman mekanisme tentang pemilu. Nantinya informasi tentu dapat tersebar luas di kawasan pesisir ini (Kaliorang dan sekitarnya),” ujar Ismu.

Ismu berharap dengan adanya sosialisasi pemilu informasi seputar pemilu benar-benar dipahami para pemilih pemula, pemuda, tokoh masyarakat dan warga di Kaliorang. Sehingga nanti semua warga ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia tersebut. Sekaligus ikut mewujudkan demokrasi melalui pemilu yang damai, aman dan tenteram.

Sebelumnya, Kepala Kesbangpol Abdul Kader mengaku selalu bersemangat menyosialisasikan terus-menerus informasi terkait pemilu serentak. Bukan karena tugas semata, tetapi merupakan kewajiban sebagai warga negara yang baik dan peduli demokrasi.

“InsyaAllah semua warga (Kaliorang dan sekitarnya) termasuk pemilih pemula memahami. Sosialisasi mecegah kejadian (pemilih) tidak paham memillih dan mencoblos (tapi) menyia-nyiakan surat suara menjadi tidak terhitung,” ujar Abdul Kader.(pariwara/hms7)

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar