Pariwara Mahakam Ulu

Batoq Tanevang di Kampung Long Melaham, Calon Destinasi Prioritas Wisata di Mahulu

person access_time 3 years ago
Batoq Tanevang di Kampung Long Melaham, Calon Destinasi Prioritas Wisata di Mahulu

Batoq Tanevang alias Batu Dinding di Mahakam Ulu. (muhibar sobary/kaltimkece.id)

Program ini dikemukakan untuk menjaga kelestarian kawasan Batoq Tenevang dan nilai budaya masyarakat setempat.

Ditulis Oleh: Muhibar Sobary Ardan
Rabu, 24 Maret 2021

kaltimkece.id Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) menyiapkan kawasan destinasi prioritas wisata di daerah dengan julukan Urip Kerimaan ini. Hal tersebut berkaitan janji politik Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh dan Wakil Bupati Yohanes Avun ketika terpilih pada Pilkada 2020.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mahulu, Kristina Tening, menyebutkan bahwa kawasan destinasi prioritas tersebut akan dibangun di daerah Batoq Tanevang atau lebih dikenal dengan Batu Dinding. Masuk wilayah administrasi Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, Mahulu.

"Kajian sudah kami buat. Langkah-langkahnya sudah kami siapkan dan itu sudah dilaksanakan. Berikutnya lagi kami masukan perencanaan," sebut Tening kepada kaltimkece.id.

Pada 2021 ini, pembangunan kawasan tersebut difokuskan perencanaannya. Nantinya pada 2022, barulah dimulai pembangunan. Kerja sama pun dikemukakan dengan Badan Pusat Unggulan (BPUD) Universitas Udayana Bali untuk melakukan kajian pembangunan kawasan tersebut.

"Kawasan daerah sekitarnya kemungkinan jadi kampung wisata. Jadi objek-objek yang menarik, kami kondisikan, kami benahi," ujar Tening.

Berdasarkan Laporan Akhir Studi Kelayakan Sentra Pariwisata Batoq Tenevang Tahun 2020 yang dilakukan Universitas Udayana, dinding batu tersebut memiliki lebar yang membentang di tepi Sungai Mahakam sepanjang 800 meter. Memiliki ketinggian 80—100 meter.

Adapun berbagai potensi daya tarik wisata di daerah sekitarnya meliputi budaya perkawinan masyarakat Dayak, kuburan tua alias lungun, dan kesenian tradisional. Ada juga gereja tua, hudoq, pemujaan bawah pohon, tradisi mamat, tradisi mecaq undat, tradisi bercocok tanam, serta wisata di Kampung Batu Majang.

Rencananya bakal dilakukan zonasi yang bakal dibangun di lahan tidak produktif seberang Batoq Tenevang. Luas arealnya mencapai 135,03 hektare. Lahan marjinal tersebut direncanakan sebagai kawasan hijau dengan konsep fasilitas wisata green tourism. Pengaplikasiannya bertujuan menjaga kelestarian kawasan Batoq Tenevang dan nilai budaya masyarakat setempat.

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh ditegaskan berkomitmen memajukan wisata di daerah dengan julukan Urip Kerimaan ini. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar