Pariwara Mahakam Ulu

Berdirinya Puskesmas Ujoh Bilang, Disulap Sementara Jadi Covid-19 Center dengan Kapasitas 51 Pasien

person access_time 3 years ago
Berdirinya Puskesmas Ujoh Bilang, Disulap Sementara Jadi Covid-19 Center dengan Kapasitas 51 Pasien

Puskesmas Ujoh Bilang dibangun serta dilengkapi dengan standar nasional. (nalendro priambodo/kaltimkece.id)

Puskemas dengan lima rumah dinas ini bisa menampung total 51 pasien Covid-19.

Ditulis Oleh: Nalendro Priambodo
Rabu, 17 Maret 2021

 

kaltimkece.id Agustinus Teguh Santoso ingat benar keluhan yang mampir ke telinganya. Beberapa pasien umum yang dirawat di Rumah Sakit Gerbang Sehat Mahulu, khawatir terpapar Covid-19. Musababnya, di perumahan dokter yang masih satu dengan kompleks rumah sakit pratama itu, dijadikan rumah karantina pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sejak Agustus 2020 hingga awal 2021, pasien positif datang silih berganti.

"Sempat saya dengar ada warga enggak berani berobat ke rumah sakit juga," kata Teguh yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Mahulu, Selasa, 16 Maret 2021.

Teguh mencoba tenang menanggapi isu yang berkembang. Kepada korps kesehatan di bawah komandonya, ia tetap berpesan agar berpedoman protokol kesehatan dan perawatan pasien Covid-19 yang sedang dikarantina. Meskipun masih di satu komplek rumah sakit, ruang karantina itu terpisah puluhan meter dari ruang perawatan pasien umum.

Rumah berkelir putih itu juga dijaga ketat 24 jam. Hanya tenaga kesehatan dengan alat pelindung diri lengkap sekali pakai saja yang diperbolehkan masuk. Penyemperotan disinfektan juga rutin dilakukan. Prosedur standar tersebut dijalankan guna meminimalisir paparan virus mematikan ke tenaga medis maupun pasien lainnya.

Meski demikian, masih ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Ia harus segera bersiap menghadapi situasi terburuk jikalau suatu saat ada ledakan kasus Covid-19 di Mahulu. Ketua Tim Gerak Cepat Penanganan Covid-19 Mahulu itupun harus mencari alternatif.

Walau begitu, Teguh sadar tidak mudah membangun fasilitas karantina di tengah segala macam keterbatasan. Solusi sementara, untuk rentang waktu tertentu, calon bangunan Puskesmas Ujoh Bilang dijadikan unit pelayanan Covid-19 Center di Ibu Kota Kabupaten Mahulu.

Gayung bersambut, Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menyetujui usulan tersebut. Petunjuk orang nomor satu di Mahulu itu adalah membangun di lahan milik Pemkab. Tujuannya mempercepat pembangunan dan mengurangi biaya pembebasan lahan. Lokasinya di kawasan Sebenq, Kampung Ujoh Bilang, tak jauh dari Gedung Balai Latihan Kerja. Pembangunan fisik gedung dua lantai itu dimulai pertengahan 2020 dan selesai awal 2021.

"Kami membuktikan pada masa pandemi kegiatan berjalan cepat dan tepat waktu," ujar Teguh.

Bangunan dengan banyak bukaan kaca itu terintegrasi menjadi satu kompleks. Di sebelah puskesmas terdapat gudang penyimpanan alat kontrasepsi, gedung penyuluh keluarga berencana yang terhubung melalui jalur koridor.

Di bagian belakang gedung terdapat juga lima rumah dinas yang bisa menampung 51 pasien Covid-19. Dengan perincian, lima rumah dinas dengan 21 tempat tidur, dijadikan rumah karantina pasien suspect kontak erat lewat tes cepat molekuler. Sementara di bangunan utama mampu menampung 30 tempat tidur. Ini dikhususkan bagi pasien terkonfirmasi positif melalui tes usap metode polymerase chain reaction.

Mahulu memang membuat kebijakan mewajibkan setiap pasien terkonfirmasi positif bergejala maupun tidak agar dikarantina terpusat. Sehingga memudahkan penyembuhan, perawatan, dan menghindari pasien berkeliaran saat masa isolasi mandiri.

Fasilitas medis tersebut juga dilengkapi laboratorium dengan mesin tes cepat molekuler metode antigen. Selain itu mesin bantuan pernapasan ventilator, gudang penyimpanan obat, dan tenaga medis yang berjaga 24 jam. 

"Dengan ini, masyarakat tak perlu khawatir lagi," pesan Teguh.

Rumah karantina di Bumi Perkemahan Tana Mekaam pun segera bergulir ke Puskemas Ujoh Bilang yang baru ini. Rumah karantina lama di Kampung Long Melaham itu bakal difungsikan lagi jika pasien di Puskemas Ujoh Bilang telah melewati daya tampung sebanyak 51 orang.

Begitu pula fungsi Puskesmas Ujoh Bilang, dikembalikan sedia kala jika kasus terkonfirmasi menurun dan terbentuknya kekebalan kelompok sebanyak 75 persen seiring program vaksinasi yang tengah bergulir.

Lima Puskesmas Standar Nasional

Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh, menyampaikan bahwa pada era kepemimpinannya sejak 2016, telah terbangun lima puskesmas berstandar pelayanan nasional di Mahulu. Turut pula dibangun dua rumah sakit pratama yang melayani masyarakat dari hulu hingga hilir kabupaten tersebut. Yakni Rumah Sakit Gerbang Sehat Mahulu di Ujoh Bilang dan Rumah Sakit Nawa Cita Datah Dawai di Kampung Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangai.

Bupati dua periode ini berkomitmen terus meningkatkan kualitas dan pelayanan kesehatan. Termasuk pengendalian Covid-19 di tanah kelahirannya. Hal itu diwujudkan dengan berbagai langkah strategis yang ia jalankan.

Termasuk dengan mengemukakan dua kunci pengendalian Covid-19 di Mahulu. Pertama, kemampuan pemerintah daerah yang ia pimpin mengendalikan penyebaran lewat berbagai kebijakan. Seperti sistem buka tutup wilayah, kecepatan, dan akurasi tes. Kedua, perawatan pasien positif di fasilitas medis yang dibangun.

Catatan Satgas Covid-19 Kaltim per 16 Maret 2021, Mahulu merupakan satu-satunya daerah di Kaltim yang berada di zona kuning. Hanya tersisa 14 pasien yang dalam masa perawatan di pusat karantina.

Bonifasius pun optimistis kabupaten berjuluk Urip Kerimaan ini bisa kembali ke zona hijau alias bebas Covid-19 pada April 2021 mendatang. "Pasien yang sembuh bukan hanya karena faktor pengobatan, tapi juga adanya fasilitas medis," ucap Boni, sapaan akrabnya, selepas peresmian Puskemas Ujoh Bilang, Rabu, 16 Maret 2021. (*)

 

Editor: Bobby Lolowang

folder_openLabel
shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar