Ragam

Dari Silaturahmi Jurnalis Samarinda dengan Dandim 0901/Samarinda

person access_time 11 months ago
Dari Silaturahmi Jurnalis Samarinda dengan Dandim 0901/Samarinda

Dandim 0901/Samarinda, Letkol Czi Eko Supri Setiawan saat melakukan silaturahmi dengan jurnalis Samarinda. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID.

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Kaltim, Achmad Shahab, menyampaikan materi dengan tema "Moderasi Beragama Tantangan Polarisasi di Indonesia".

Ditulis Oleh: Giarti Ibnu Lestari
Selasa, 25 Juli 2023

Kaltimkece.id Komando Distrik Militer (Kodim) 0901/Samarinda melaksanakan kegiatan komunikasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan komponen masyarakat, khususnya para jurnalis. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 25 Juli 2023 di Markas Kodim 0901/Samarinda, Aula Aji Surya, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Ulu. 

Dalam acara tersebut, Dandim 0901/Samarinda, Kolonel CJI Eko Supri Setiawan, memberikan sambutan yang hangat kepada para jurnalis yang hadir. Beliau menekankan pentingnya peran jurnalis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi pemberitaan teman-teman jurnalis selama ini. Semoga sinergi ini dapat terus terjalin hubungan yang baik untuk memperkuat informasi yang disampaikan kepada masyarakat,” ucap Kolonel CJI Eko Supri Setiawan. 

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kaltim, Achmad Shahab, menyampaikan materi dengan tema "Moderasi Beragama Tantangan Polarisasi di Indonesia". Materi ini memberikan wawasan mendalam mengenai peran penting moderasi beragama dalam menanggulangi polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat.

Achmad Shahab menjelaskan bahwa sesama anak bangsa, kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa polarisasi beragama telah menjadi sebuah permasalahan kompleks yang harus kita hadapi bersama. Perbedaan keyakinan dan pandangan dalam bingkai agama dapat mengakibatkan gesekan dan konflik, bahkan merusak harmoni yang selama ini kita bangun dengan susah payah.

Moderasi beragama adalah salah satu konsep yang memiliki peranan sentral dalam menanggulangi tantangan polarisasi ini. Moderasi beragama mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam beragama dan bertoleransi terhadap perbedaan. 

“Ia (moderasi beragama) menuntun kita untuk tidak berpandangan sempit, tetapi berusaha memahami dan menghormati pluralitas agama yang ada di Indonesia,” ucap Shahab. 

Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Kaltim, Achmad Shahab (depan) saat menyampaikan materinya. FOTO: GIARTI IBNU LESTARI-KALTIMKECE.ID.

Dalam menghadapi tantangan polarisasi ini, beberapa hal penting yang dapat dilakukan. Pertama, mendukung dialog antarumat beragama. Dialog yang baik dan konstruktif dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan prasangka negatif antara pemeluk agama yang berbeda. 

Kedua, peran media massa dalam menciptakan narasi yang inklusif. “Sebagai jurnalis, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan informasi dengan akurat, objektif, dan tidak menggiring opini. Dengan menyajikan berita yang seimbang, media dapat menjadi agen perdamaian dan pemersatu bangsa,” urai Shahab. 

Ketiga, membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya moderasi beragama. Kita semua, baik dari kalangan agamawan, masyarakat sipil, maupun pemerintah, harus bersatu untuk mengkampanyekan dan mengamalkan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan sehari-hari.

Terakhir, pendidikan tentang toleransi dan keragaman agama harus ditingkatkan. Pendidikan yang inklusif dapat membentuk generasi muda yang menghargai perbedaan dan siap menjaga harmoni sosial di masa depan.

Sebagai penutup, mari kita perkuat semangat gotong royong dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan polarisasi beragama ini. 

“Bersama-sama, kita bisa membangun Indonesia yang lebih harmonis dan damai,” pungkas Shahab.

Kegiatan komunikasi sosial ini diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam membangun pemahaman yang lebih baik antara Kodim 0901/Samarinda, jurnalis, dan masyarakat. Dengan begitu, tantangan polarisasi beragama di Indonesia dapat dihadapi secara bersama-sama, demi terciptanya kedamaian dan toleransi di tengah keragaman masyarakat.(*)

shareBagikan Artikel Ini


Artikel Terkait


Tinggalkan Komentar